Penentuan Level Sigma Dalam Upaya Pengendalian Mutu Pada Produksi Mi Kering Di PT Surya Pratista Hutama Menggunakan Statistical Process Control Pada Mesin Kapasitas Besar

Mawardiani, Virgin Elviantika Widya (2017) Penentuan Level Sigma Dalam Upaya Pengendalian Mutu Pada Produksi Mi Kering Di PT Surya Pratista Hutama Menggunakan Statistical Process Control Pada Mesin Kapasitas Besar. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

PT Surya Pratista Hutama merupakan salah satu perusahaan produk makanan yang memproduksi mi kering hingga mencapai 5ribu ton setiap bulannya. Hal tersebut yang mengharuskan perusahaan untuk selalu memperhatikan dan meningkatkan mutu sehingga konsumen tetap merasa puas terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Pengendalian mutu pada produk pangan menjadi hal yang penting bagi manajemen perusahaan untuk menjamin mutu produk, mempertahankan mutu yang sudah baik, dan mengurangi jumlah barang yang rusak/cacat. Salah satu kegiatan yang bisa dilakukan yaitu dengan melakukan pengendalian terhadap tingkat kerusakan produk (product defect). Dengan menggunakan metode six sigma, perusahaan dapat menganalisis hasil produksinya untuk meminimasi jumlah produk cacat, sehingga dapat meningkatkan produktivitas produk bermutu yang dihasilkan. Nilai sigma menunjukkan seberapa sering cacat dapat terjadi dan mutu perusahaan berada pada level berapa. Pelaksanaan penelitian ini diawali dengan melakukan observasi pada proses produksi mi beserta penentuan parameter mutu dari mi kering, meliputi kadar air, pengujian morfologi, kontaminasi logam, pengujian masak, warna, dan pengujian organoleptik. Untuk penentuan produk mi kering yang sering mengalami cacat, kemudian dilakukan analisa menggunakan metode six sigma dengan bantuan checksheet. Kemudian untuk pemberian solusi dari faktor penyebab kecacatan produk diawali dengan pembuatan peta kendali, diagram pareto, dan pembuatan fishbone diagram. Level sigma pada setiap merk produk adalah 3,92 hingga 4,31. Namun ada 2 produk yang memiliki level sigma 1,43 dan 1,98. Faktor yang paling mendominasi berdasarkan analisa dari fishbone diagram adalah bahan baku (kualitas tepung terigu), proses produksi yang dilihat dari segi proses mixing dan drying, dan mesin yang berkaitan langsung dengan proses yang bersangkutan. Perbaikan saran yang diberikan berdasarkan problem mutu yang seringkali muncul, yaitu kadar air, uji masak, dan warna. Saran berupa pengujian tepung terigu (warna, kadar air, dan kadar gluten) yang akan digunakan dengan lebih mendetail, pengujian daya patah mi selama uji masak, dan pengujian porositas mi kering selama penyimpanan.

English Abstract

PT Surya Pratista Hutama is one of the food product companies producing dry noodles up to 5,000 tons per month. This companies always pay attention and improve the quality so that consumers remain satisfied with the products produced by the company. Quality control on food products is important for the company's management to ensure product quality, maintain good quality, and reduce the number of defect product. One of the activities that can be done is to control the level of product damage (product defect). By using the six sigma method, the company can analyze the results of its production to minimize the number of defective products, so as to improve productivity of quality products produced. The sigma value indicates how often the defect can occur and the quality of the company is at what level. The implementation of this research begins by observing the noodles production process along with the determination of the quality parameters of dry noodles, including moisture content, morphological testing, metal contamination, cooking test, color, and organoleptic testing. For the determination of dry noodles products that often defects, then analyzed using six sigma method with the helped by checksheet. Then for the solutions of factors that causing product defects begins with maked by control charts, pareto diagrams, and fishbone diagrams. The sigma level of each product brand is 3.92 to 4.31. However, there are 2 products that have sigma level 1.43 and 1.98. The most dominant factor based on the analysis of the fishbone diagram is the raw material (the quality of wheat flour), the production process that seen in mixing and drying process, and the machine directly related to the process. Improved that given based on quality problems that often arise, namely moisture content, cooking test, and color. Recommendations for wheat flour testing (color, moisture content, and gluten content) that used more detail, fracture test (ini maksudnya daya patah, tapi aku gatau apa yg tepat) during cooking test, and dry porosity testing during storage.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FTP/2017/696/051712215
Uncontrolled Keywords: Mi Kering, Pengendalian Mutu, PT Surya Pratista Hutama, Six Sigma
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 664 Food technology > 664.07 Tests, analyses, quality controls
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian
Depositing User: Yusuf Dwi N.
Date Deposited: 15 Jan 2018 02:59
Last Modified: 02 Dec 2020 05:02
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/8011
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item