Leksono P, Nur Puji (2017) Efisiensi Teknis Usahatani Bawang Merah Dengan Pendekatan Stochastic Frontier. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Komoditi bawang merah merupakan salah satu komoditas unggulan untuk sayuran dan menjadi target pengembangan agribisnis bagi pemerintah. Sayuran bawang merah banyak digunakan untuk memenuhi bahan baku berbagai macam bahan baku industri, makanan dan rempah-rempah. Permintaan bawang merah di Indonesia semakin meningkat seiring dengan bertambahnya penduduk dan bertambahnya agroindustri pangan olahan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jenderal Hortikultura (2016), Produksi bawang merah di indonesia pertumbuhannya fluktuatif yang terjadi antara tahun 2012-2016 dimana pada tahun 2012 produksi sebesar 964.195 ton dan merngalami peningkatan produksi pada tahun 2013 sebesar 1.010.773 ton dan pada tahun 2014 meningkat sebesar 1.233.984 ton. Namun, mengalami penurunan pada tahun 2015 sebesar 1.229.184 ton. tetapi setelah itu mengalami peningkatan pada tahun 2016 sebesar 14.338.094 ton. Terjadinya penurunan produksi pada tahun 2015 menunjukkan adanya pengaruh dari penggunaan faktor – faktor produksi dalam usahatani bawang merah. Beberapa provinsi di indonesia berkontribusi besar dalam produksi bawang merah. Diantaranya terdapat lima provinsi yang memiliki produksi tinggi dibandingkan dengan provinsi lainya. Jawa Timur menempati urutan kedua sebagai provinsi yang memiliki produksi bawang merah tertinggi setelah jawa tengah. Jawa Timur sebagai provinsi penyumbang produksi bawang merah terbesar kedua memiliki kontribusi besar dalam memenuhi kebutuhan nasional dan memiliki potensi untuk meningkatkan produktivitasnya. Sehingga dapat berpengaruh terhadap peningkatan kesejahteraan petani yang melakukan usahatani bawang merah. budidaya bawang merah sangat cocok di daerah dataran yang cukup tinggi. Salah satunya adalah dilokasi penelitian yaitu di Desa Torongrejo, kecamatan junrejo. Kota Batu yang berada pada ketinggian 800m dpl. Hal ini merupakan peluang bagi petani bawang merah di Desa Torongrejo untuk meningkatkan produksi.Permasalahan dalam usahatani bawang merah di daerah penelitian pada umumnya masih didominasi oleh petani kecil dengan luas lahan rata-rata dibawah 0,50 – 1 ha. Berdasarkan hal tersebut maka berdampak pada pendapatan yang diterima oleh petani kecil didaerah penelitian terbilang rendah. Keterbatasan modal yang dimiliki para petani bawang merah menyebabkan lebih memilih untuk menanam bibit bawang merah yang kurang bagus daripada bibit kualitas unggul.Penggunaan faktor-faktor produksi menjadi hal yang penting untuk mengetahui tingkat efektivitas dan efisiensi usahatani. Dalam hal ini, faktor- faktor produksi usahatani bawang merah meliputi bibit, pupuk, pestisida dan tenaga kerja. Tujuan penelitian ini antara lain : 1. Menganalisis tingkat efisiensi teknis usahatani bawang merah di Desa Torongrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. 2. Menganilisis faktor-faktor produksi yang mempengaruhi tingkat efisiensi teknis usahatani bawang merah di Desa Torongrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu.. Efisiensi teknis yang dicapai petani responden di Desa Torongrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu merupakan hasil analisis Cobb Douglas Stocastic Frontier. Petani dikatakan efisien apabila berada diantara nol dan satu. Dari hasil ii analisis dapat diketahui bahwa tingkat efisiensi teknis usahatani bawang merah rata-rata sebesar 0.82986 - 0.99989. Sebesar 84.4% petani berada pada kisaran efisiensi yang tinggi yaitu antara 0.82986 - 0.99989 . Petani berada pada kisaran efisiensi yang sedang yaitu 0.6645 - 0.8298 dengan persentase sebesar 12,5%. sedangkan sebesar 3,13% petani berada pada kisaran efisiensi yang rendah yaitu antara 0.37814 - 0,6645. Analisis fungsi produksi usahatani bawang merah menggunakan metode maximum likelihod (MLE) menunjukkan bahwa pupuk merupakan input produksi signifikan pada taraf kepercayaan 95%. Sedangkan, tenaga kerja berpengaruh terhadap produksi bawang merah dengan taraf signifikansi 90%. Pengaruh pupuk untuk bawang merah terhadap produksi ditunjukkan oleh koefisiensi sebesar 0,7587 yakni jika penggunaan pupuk ditambah sebesar 1% produksi bawang merah meningkat sebesar 0,7587%. Pengaruh tenaga kerja terhadap produksi bawang merah bila dibandingkan dengan pupuk relatif lebih tinggi. Hasil estimasi menunjukkan bahwa elastisitas penggunaan tenaga kerja terhadap produksi menghasilkan nilai sebesar 0,7883, yakni apabila penambahan penggunaan tenaga kerja sebesar 1% maka produksi bawang merah akan meningkat sebesar 0,788%. Tingkat Efiesiensi rendah dan sedang masih terdapat pada daerah penelitian. Perlu adanya peningkatan penggunaan setiap faktor – faktor produksi oleh petani menjadi lebih efisien dan dapat mencapai tingkat keberhasilan dalam melaksanakan usahatani bawang merah. Peningkatan produksi usahatani bawang merah perlu diupayakan di daerah penelitian dapat dilakukan dengan menambah input yang berpengaruh terhadap tingkat produksi diantaranya pupuk dan tenaga kerja. Menambah input pupuk dapat meningkatkan produksi bawang merah dan tenaga kerja pada saat perawatan tanaman yang meliputi kegiatan penyiraman, penyiangan tanaman pengganggu pertumbuhan bawang merah dan pemberian pestisida dalam mencegah hama dan penyakit tanaman.
English Abstract
Onion Commodity is one of the leading commodities for vegetables and a target of agribusiness development for the government. Red onion vegetables are widely used to meet the raw materials of various kinds of industrial raw materials, food and spices. Demand for onion in Indonesia is increasing along with the increase of population and the increase of processed food agroindustry. Based on data from the Central Bureau of Statistics and Directorate General of Horticulture (2016), onion production in Indonesia fluctuates between 2012-2016 where in 2012 the production of 964,195 tons and merngalami increased production in 2013 of 1,010,773 tons and in year 2014 increased by 1,233,984 tons. However, the decline in 2015 amounted to 1,229,184 tons. But after that increased in 2016 amounted to 14,338,094 tons. The decline in production in 2015 indicates the influence of the use of production factors in onion farming. Some provinces in Indonesia contribute greatly to the production of shallots. Among them are five provinces that have high production compared to other provinces. East Java ranks second as province which has the highest onion production after middle java. East Java as the second largest contributor to onion production contributes substantially to national needs and has the potential to increase productivity. So it can affect the improvement of welfare of farmers who do onion farming. Onion cultivation is particularly suitable in high altitude areas. One of them is located in the village of Torongrejo, junrejo district. Batu Town which is at an altitude of 800m above sea level. This is an opportunity for onion farmers in Torongrejo Village to increase production. Problems in onion farming in research areas are generally still dominated by small farmers with average land area below 0.50 - 1 ha. Based on that, the impact on income received by small farmers in the research area is low. Limitations of capital owned by onion farmers lead to prefer to plant seeds of red onion that is less good than the seed of superior quality. Use of factors of production becomes important to know the level of effectiveness and efficiency of farming. In this case, the factors of onion farm production include seeds, fertilizers, pesticides and labor. The purpose of this research are: 1. Analyzing the level of technical efficiency of onion farming in Torongrejo Village, Junrejo Sub-District, Batu City. 2. Analyzing the factors of production that affect the level of technical efficiency of onion farming in Torongrejo Village, Junrejo Sub-district, Batu City. The technical efficiency achieved by the respondent farmers in Torongrejo Village, Junrejo Sub-district, Batu City is the result of Cobb Douglas Stocastic Frontier analysis. Farmers are said to be efficient when they are between zero and one. From the results of the analysis can be seen that the level of technical efficiency of onion farming an average of 0.82986 - 0.99989. 84.4% of farmers are in the range of high efficiency that is between 0.82986 - 0.99989. Farmers are in the range of moderate 4 efficiency is 0.6645 - 0.8298 with a percentage of 12.5%. While 3.13% of farmers are in the range of low efficiency that is between 0.37814 - 0.6645. Analysis of onion production function using maximum likelihod (MLE) method shows that fertilizer is a significant production input at 95% confidence level. Meanwhile, labor influences on onion production with a significance level of 90%. The effect of fertilizer for onion on production is shown by the coefficient of 0.7587 ie if the use of fertilizer plus 1% of onion production increased by 0.7587%. The influence of labor on onion production when compared with relatively higher fertilizer. Estimation results show that the elasticity of the use of labor to production produces a value of 0.7883, ie if the addition of labor use by 1% then the production of shallots will increase by 0.788%. The efiesiensi low and while there are still on research area.It needs the use of any factor production factor by farmers becoming more efficient which goes up to the level of success in implementing the cultivation of onion.Increased production of farming onion should be channeled in the study areas can be done by adding input that influence the production levels of them fertilizer and labor.Add input fertilizer to increase production shallots and labor when treatment plants which includes watering activities, weeding plant bully growth shallots and the pesticide in preventing pest and plant disease.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2017/902/051711475 |
Subjects: | 300 Social sciences > 381 Commerce (Trade) > 381.4 Specific products and services > 381.41 Product of agriculture > 381.415 25 Specific products (Onions) |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian |
Depositing User: | Yusuf Dwi N. |
Date Deposited: | 22 Dec 2017 02:46 |
Last Modified: | 23 Sep 2020 15:29 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/7468 |
Actions (login required)
View Item |