Pengaruh pH Yang Berbeda Terhadap Perkembangan Embrio Dan Larva Ikan Baung (Mystus Nemurus)

Wardani, Iga Puspa (2017) Pengaruh pH Yang Berbeda Terhadap Perkembangan Embrio Dan Larva Ikan Baung (Mystus Nemurus). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Produksi ikan baung (Mystus nemurus) dalam memenuhi permintaan pasar dan konsumen sampai dengan saat ini diperoleh dari hasil tangkapan di alam, baik untuk ukuran benih maupun ikan ukuran konsumsi. Hasil tangkapan sangat tergantung oleh beberapa faktor seperti kondisi perairan dan persediaan stok yang ada di alam. Semakin intensifnya penangkapan ikan di perairan umum akan berdampak pada penurunan hasil perikanan tangkap sehingga dapat mengganggu keadaan persediaan dan populasi ikan. Usaha budidaya merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan produksi ikan baung. Keberhasilan budidaya ditentukan oleh tersedianya benih, baik dalam jumlah maupun mutu. Khususnya dalam pembenihan tentunya selalu memperhatikan proses penetasan telur dimana mulai dari telur hingga menetas. Dalam pembenihan perlu diperhatikan kualitas air yang cocok untuk perkembangan telur, perbedaan kondisi lingkungan tiap daerah berbeda-beda. Untuk perkembangan telur dalam berbagai keadaan kualitas air terutama pada pH tertentu perlu diperhatikan agar dapat diketahui pada pH terbaik untuk perkembangan embrio ikan baung. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pH yang berbeda terhadap embriologi dan larva ikan baung. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pH yang berbeda terhadap perkembangan embrio dan larva ikan baung. Selain itu untuk mengetahui larva normal dan abnormal serta kelangsungan hidup larva ikan baung. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorim UPT Balai Benih Ikan Sawangan, Magelang, Jawa Tengah pada tanggal 3 Juli sampai 3 Agusutus 2017. Metode penelitian yang digunakan Rancangan Acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan pH (6,7,8,9) dan 3 kali ulangan. Data hasil penelitian dilakukan uji normalitas data, kemudian dihitung analisa disik ragam, dilanjutkan uji BNT dan terakhir uji polynomial orthogonal. Parameter utama penelitian ini adalah perkembangan embrio, kecepatan menetas, daya tetas telur, abnormalitas serta kelangsungan hidup larva ikan baung. Parameter penunjang yaitu pengamatan kualitas air yaitu suhu dan oksigen terlarut. Pengamatan embriogenesis ikan baung dilakukan selama ±24 jam atau 1 hari setelah pembuahan sampai telur menetas. Pada hasil kecepatan menetas dengan nilai rata rata waktu tercepat pada perlakuan C (pH 8) dengan durasi 29 jam 47 menit, selanjutnya pada perlakuan D (pH 9) dengan durasi 30 jam 38 menit, perlakuan B (pH 7) dengan durasi 30 jam 44 menit, selanjutnya pada perlakuan A (pH 6) dengan durasi 31 jam 22 menit. Sehingga didapatkan perlakuan terbaik yaitu pada perlakuan C (pH 8) dengan persamaan y = 56,268 – 6,698x + 0,4233x2 dengan koefisien determinasi sebesar R² = 0,8515 dan x maksimum 7,9 serta y maksimum sebesar 29,77 yaitu 29 jam 47 menit Hasil rerata nilai daya tetas telur ikan baung yaitu untuk perlakuan A sebesar 62,96%, perlakuan B sebesar 75,55%, perlakuan C sebesar 81,48% dan perlakuan D sebesar 82,22%. Perlakuan D menghasilkan nilai daya tetas telur ikan baung tertinggi. Dengan persamaan y = 27,782 + 6,3697x dan koefisien determinasi sebesar R2 = 0,8004 Nilai koefisien determinasi R2 sebesar 0,8004 yang berarti bahwa perlakuan pH yang berbeda mampu memberikan pengaruh viii terhadap persentase daya tetas telur sebesar 80,04% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Adapun hasil rerata abnormalitas larva ikan baung yaitu untuk perlakuan A sebesar 9,37%, perlakuan B sebesar 6,84%, perlakuan C sebesar 6,35% dan perlakuan D nilai abnormalitas terendah sebesar 4,48%. Hasil rerata nilai kelangsungan hidup larva ikan baung tertinggi diperoleh pada perlakuan D yaitu sebesar 79,36%, sedngkan pada perlakuan A sebesar 58,54%, pada perlakuan B sebesar 69,64%, dan pada perlakuan C sebesar 78,12%. Dengan persamaan sebesar nilai y = 18,202 + 7,0953x dan nilai koefisiensi determinasi (R2) sebesar 0,7604. Nilai koefisien determinasi R2 sebesar 0,7604 yang berarti bahwa perlakuan pH yang berbeda mampu memberikan pengaruh terhadap persentase kelangsungan hidup larva sebesar 76,04% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Hasil pengamatan kualitas air selama penelitian yaitu suhu berkisar antara 24oC – 25,5oC dan oksigen terlarut berkisar antara 6,3 – 7,0 ppm. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini yaitu bahwa pH yang berbeda memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap kecepatan menetas telur, daya tetas telur serta kelangsungan hidup larva. Serta berpengaruh berbeda nyata terhadap abnormalitas. Waktu penetasan telur tercepat diperoleh pada pH 8 dengan waktu penetasan 29 jam 47 menit. Persentase daya tetas tertinggi diperoleh pada pH 9 sebesar 82,22% dan nilai abnormalitas larva terendah diperoleh pada pH 9 sebesar 4,48%, sedangkan persentase kelangsungan hidup tertinggi pada pH 9 sebesar 79,36%.

English Abstract

The purpose of this study is to explain the effect of different pH on embryonic development and baung fish larvae. And know the normal and abnormal larvae and survival rate in baung fish. The method used is RAL experimental method with 4 treatments and 3 replications. The results showed that different pH variations influenced embryo development, hatching rate, hatching time and survival rate of baung fish larvae but pH not significant for abnormality. The treatment of this study used pH 6,7,8 and 9. In this research, the best embryo development in pH 8 for 1787 minutes, hatching time at pH 8 for 29 hours 47 minutes, hatching rate at pH 8 was 75,5%, abnormality larvae was highest at pH 6 was 9,37% and survival rate of larvae in pH 8 is 79,36%. Based on the results of this study it can be concluded that the best pH for the hatching time of baung fish eggs is at pH 8 and for the survival rate of larvae that is in pH 9.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2017/915/051712248
Uncontrolled Keywords: Ikan baung, pH, Telur, Embrio, Larva
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.3 Culture of cold-blooded vertebrates > 639.37 Culture of amphibians and specific kinds of fishes > 639.374 92 Culture of specific kinds of fishes (Ictaluridae)
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 19 Dec 2017 01:29
Last Modified: 16 Sep 2020 04:17
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/7182
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item