Analisis Kinerja Unit Usaha Layanan Pada Badan Usaha Milik Desa (BUMdesa) “Sekapuk” Desa Sekapuk Kecamatan Ujungpangkah Kabupaten Gresik

Luthfi, Mukhtar (2017) Analisis Kinerja Unit Usaha Layanan Pada Badan Usaha Milik Desa (BUMdesa) “Sekapuk” Desa Sekapuk Kecamatan Ujungpangkah Kabupaten Gresik. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

BUMDesa adalah lembaga usaha yang dikelola oleh masyarakat dan pemerintah desa dalam upaya memperkuat perekonomian desa dan dibentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi desa. Untuk itu BUMDes dapat mendirikan berbagai jenis bentuk usaha, yaitu usaha pada bidang pelayanan (serving), usaha bidang perbankan (banking), bidang persewaan (renting), bidang perantaraan (brokering), bidang menjalankan bisnis (trading), bidang induk (holding). Unit usaha layanan pada BUMDesa Sekapuk termasuk bentuk usaha perantaraan (brokering). Unit usaha layanan BUMDesa Sekapuk memberikan pelayanan dalam pembayaran listrik di BUMDesa Sekapuk dengan sistem PPOB (Paymant Point Online Bank). Berdirinya unit usaha layanan listrik bertujuan untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam pembayaran listrik. Selain itu, tujuan lainnya adalah ikut serta dalam mengembangkan perekonomian yang akan berdampak pada pengembangan desa. Unit usaha layanan listrik yang dikelola oleh BUMDesa Sekapuk diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi Pendapata Asli Desa (PADes). Pada kenyataannya terdapat permasalahan di unit usaha layanan yaitu permasalahan mengenai koneksi internet yang sering mengalami trouble sehingga masyarakat tidak dapat membayar listrik pada saat yang ditentukan. Selain itu, tidak adanya teknisi yang handal dalam permasalahan komputer dan jaringan yang mengakibatkan permasalahan ini tidak dapat ditangani dengan cepat. Permasalahan berikutnya terdapat pada penetapan pemberian kontribusi kepada PADes yang dianggap terlalu tinggi mengakibatkan sulitnya BUMDesa Sekapuk untuk mengembangkan usaha dan mensejahterakan pegawainya. Hal ini tidak sesuai dengan pancapaian visi dan misi BUMDesa Sekapuk sebagai badan usaha yang memberikan pelayanan terbaik dan dapat memberikan kesejahteraan kepada pegawai. Hal ini tentu akan mempengaruhi kinerja BUMDesa Sekapuk menjadi menurun. BUMDesa Sekapuk sebelumnya telah meraih penghargaan sebagai BUMDesa terbaik ke 3 evaluasi BUMDesa tingkat provinsi tahun 2015, dan terbaik 1 lomba BUMDesa tingkat kabupaten. Namun, pada tahun 2016 BUMDesa Sekapuk tidak mendapatkan nominasi terbaik di tingkat provinsi. Kaplan dan Norton (2000) mengemukanan salah satu cara menghitung kinerja adalah dengan menggunakan metode balanced scorecard yang membagi menjadi empat prespektif penilaian yaitu finansial, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja unit usaha layanan BUMDesa Sekapuk dengan menggunakan pendekatan balanced scorecard dan mendeskripsikan kontribusi unit usaha kepada PADes. Penelitian ini dilakukan di unit usaha layanan BUMDea Sekapuk Kecamatan Ujungpangkah Kabupaten Gresik pada bulan maret 2017. Data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui observasi, wawancara, dan kuesioner. Sedangkan data sekunder diperoleh dengan studi dokumentasi dan literatur. Penentuan sample untuk penelitian ini menggunakan metode simple random sampling dan menggunakan satu ii key informan untuk mendapatkan data yang lebih mendalam mengenai BUMDesa Sekapuk. Simple random sampling ini berdasarkan populasi dari unit usaha layanan listrik yang telah menjadi pelanggan tetap sebesar 707 pelanggan. Selanjutnya jumlah sample pada penelitian ini ditentukan dengan rumus Slovin dengan hasil 88 sample. Hasil penelitian unit usaha layanan BUMDesa Sekapuk dengan menggunakan metode balanced scorecard adalah sebagai berikut: (1) perspektif finansial menggunakan tiga indikator pengukuran yaitu growth in revenue (GR), return on asset (ROA), dan assets turn over (ATO) dengan hasil GR dan ROA Cukup dan Hasil ATO yang buruk. (2) perspektif pelanggan menggunakan dua indikator pengukuran yaitu kepuasan pelanggan dan reputasi dengan hasil baik pada kedua indikator. (3) perspektif porses bisnis internal menggunakan dua indikator yaitu inovasi dan layanan purnajual dengan hasil baik pada indikator inovasi dan cukup pada layanan purnajual. (4) perspektif pertumbuhan dan pembelajaran menggunakan dua indikator yaitu produktifitas pegawai dan tingkat absensi pegawai dengan hasil buruk pada produktivitas pegawai dan baik pada tingkat absensi pegawai. Dengan total keseluruhan perhitungan kinerja 0,22 yang menunjukkan bahwa kinerja unit usaha layanan cukup baik. Unit usaha layanan sebagai unit usaha yang terdapat di BUMDesa Sekapuk juga mampu memberikan kontribusi kepada PADes sesuai dengan penetapan desa. Namun, penetapan yang terlalu tinggi menyebabkan BUMDesa sulit untuk mensejahterakan pegawai dan mengembangkan usahanya.

English Abstract

BUMDesa is an institution managed by villagers and village government for strengthen village economies and designated by village needs and potential. Therefor BUMDesa can establishing any kinds of business, which are serving business, banking business, renting business, brokering business, trading business, and holding business. Service business in BUMDesa Sekapuk are one of brokering busniss. Service business in BUMDes Sekapuk give service for elictricity payment in BUMDesa Sekapuk with PPOB (Payment Point Online Bank) system. The purpose of this service business unit in BUMDesa Sekapuk is to facilitating villagers in electricity payment. Besides that, the another purpose is get involved in economic developments which give impact to village development. This business unit is expected to give contribution to PADes. In fact this business unit have some problems, especially in internet connection which often troubling affected the lateness of payments according to due date. Besides, the lack of good technicians to solve computer and connection problems. The next problem is the exact amount of contribution which have been valued too high, affecting the incapability of BUMDesa to developing business and employees welfare. These problems clearly didn’t match vision and mission of BUMDesa Sekapuk as business unit which give best services and employess welfare. It surely will effecting the low performance of BUMDesa Sekapuk. in the past BUMDesa Sekapuk already achieve awards as the third best BUMDesa evaluation at province level on 2015, and the best contestant in regency level. But, on 2016 BUMDesa Sekapuk don’t event get included in best nomination of province level. Kaplan and Norton (2000) noted, one method of counting the performance is using the balanced scorecard which deviding four perspectives. They are financial perspective, customer perspective, internal process of business perspective, and learning and growth perspective. This research purpose is to analyzing performance service business unit on BUMDesa Sekapuk use balanced scorecard approach and describes contribution service business unit to PADes. This research conducted in service business unit on BUMDesa Sekapuk, Village Sekapuk, District Ujungpangkah, Gresik in March 2017. After that, this research use primary data and secondary data. Primary data can be obtained by observation, interviews, and questionnaire. Secondary data can be obtained by documentation and literatur study. This research use simple random sampling and use key informant to get deeper data about BUMDesa Sekapuk. Determinant of sample using the Slovin formula with populations of 707 people and resulted in 88 sample. The results are (1) in financial perspective with three indicators are growth in revenue (GR), return on asset (ROA), and assets turn over (ATO) with the result growth in revenue (GR) and return on asset (ROA) are enough and asset turn over (ATO) is bad. (2) In custommer perspective with two indicators are costummer satisfaction and reputation with result the both of them are good. (3) in internal process of business perspective with two indicators are inovation and aftersales iv service with result invoation is enough and aftersales service is good. (4) in learning and growth perspective with two indicators are employee productifity and employee absence with result bad for employee productifity and good for employee absence. The result whole balanced scorecard score is 0,22 shows that service business unit performance of BUMDesa Sekapuk is well enough and needs improved further. Business unit on BUMDesa Sekapuk also can give contribute to PADes in accordiance the exact amount. But, the high amount of contribution affecting the incapibility of BUMDesa to develop its business and give welfare to each employees.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2017/890/051711107
Uncontrolled Keywords: Balanced Scorecard, BUMDesa Sekapuk, Kinerja, Unit Usaha Layanan
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 658 General management > 658.3 Personnel management (human resource management) > 658.306 Job analysis
Divisions: Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian
Depositing User: Yusuf Dwi N.
Date Deposited: 13 Dec 2017 04:49
Last Modified: 27 Nov 2020 08:35
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/6952
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item