Wardhana, Raras Elga (2017) Analisis Perilaku Konsumsi Buah Pada Rumah Tangga Di Pasar Tradisonal Dan Pasar Modern. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Di Indonesia, pasar modern yang meliputi hypermarket, supermarket, dan minimarket, telah mengalami peningkatan yang signifikan dalam pangsa pasar selama dua dekade terakhir. Awalnya, pasar modern hanya difokuskan untuk melayani kebutuhan konsumen kelas atas dan diletakkan di kota-kota besar saja (Natawidjaja et al., 2007). Dalam hal ini terdapat kekhawatiran yaitu, akses konsumen untuk menjangkau produk atau makanan segar akan menurun jika pasar tradisional atau petani sudah tidak lagi beroprasi di pasar. Jika produk atau makanan segar kurang terjangkau oleh masyarakat, maka kualitas gizi juga dapat berpengaruh. Seperti misalnya, perubahan harga dan ketersediaan produk segar di gerai pasar modern dapat mengurangi konsumsi buah-buahan dan sayuran sekaligus meningkatkan konsumsi makanan instan atau siap saji (Hawkes, 2008). Ketersediaan buah terutama di rumah memiliki hubungan yang bermakna dengan tingkat konsumsi buah pada keluarga (Bordheauduij, et al, 2008). Hal yang hampir serupa juga disampaikan oleh (Blanchette & Brug, 2005) bahwa jika ketersediaan buah kurang maka paparan atau pengetahuan buah pada anggota keluarga juga akan terbatas, sehingga akan mengurangi kesukaan dan preferensi terhadap buah-buahan. Menurut FAO (Food and Agriculture Organization) untuk negara-negara berkembang seperti Indonesia, konsumsi buah-buahan yang dianjurkan adalah 60 kg/kapita/tahun. Menurut data SUSENAS pada tahun 2005 konsumsi buah-buahan di Indonesia masih kurang dari 32 kg/kapita/tahun. Konsumsi buah selain dipengaruhi oleh pendapatan dan harga, juga dipengaruhi oleh selera, nilai sosial budaya yang berlaku di masyarakat, dan gaya hidup konsumennya. Konsumen dengan tingkat pendapatan dan tingkat pendidikan berbeda tentunya memiliki gaya hidup yang berbeda. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perilaku konsumsi buah pada rumah tangga yang dijelaskan secara deskriptif dan faktor apa saja yang mempengaruhi rumah tangga dalam mengkonsumsi buah dengan menggunakan metode analisis regresi logit. Lokasi penelitian di fokuskan di salah satu kabupaten di Jawa Timur yaitu Kabupaten Jember. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa 100 responden yang diteliti hanya 5 responden yang tidak mengonsumsi buah dalam 1 minggu terakhir. Mayoritas responden membeli buah untuk dikonsumsi yaitu di Pasar Tradisional. Faktor yang mempengaruhi keputusan ibu untuk mengonsumsi buah yang pertaman jumlah anggota keluarga, yang kedua yaitu tingkat pendidikan, yang ketiga adalah anggaran belanja mingguan yang dikeluarkan oleh setiap keluarga. Faktor lain yang tidak berpengaruh yaitu umur ibu. Dalam hal ini mayoritas responden yang diteliti menjadikan buah sebagai konsumsi pangan mereka tidak memandang umur ibu yang sudah terbilang cukup tua ataupun muda. Sebanyak 95% responden mengonsumsi buah dalam 1 minggu terakhir meskipun konsumsinya masih jauh dengan yang telah dianjurkan oleh WHO. Maka terdapat beberapa saran yang dapat diberikan yang pertama bagi produsen, diharapkan bisa lebih memperhatikan keinginan konsumen, ii menyediakan berbagai jenis dan macam buah yang lebih beragam. Selain itu, lebih distributif dalam memasarkan produk buah-buahan agar konsumen mudah dalam mendapatkan jenis produk (buah) yang diinginkan. Yang kedua bagi konsumen, diharapkan lebih memperhatikan asal buah yang akan dikosnumsi. Hal ini terkait dengan kemasan buah impor yang bagus dan segar, akan tetapi belum tentu kandungannya bagus dan sehat. Konsumen diharapkan dapat mengonsumsi berbagai jenis buah bukan hanya buah kesukaan sajadan selalu cintai produk buah lokal. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat meneliti mengenai preferensi konsumsi buah dengan metode recall, agar data yang diperoleh lebih beragam.
English Abstract
In Indonesia, the modern market that includes hypermarkets, supermarkets, and minimarkets, has experienced a significant increase in market share over the past two decades. Initially, the modern market focused only on serving the needs of upper-class consumers and laid in big cities only (Natawidjaja et al., 2007). In this case there is a concern that, consumer access to reach the product or fresh food will decrease if traditional markets or farmers are no longer operating in the market. If the product or fresh food is less affordable by the community, then the quality of nutrition can also be influential. For example, price changes and the availability of fresh produce in modern market outlets can reduce consumption of fruits and vegetables while simultaneously increasing the consumption of instant or ready-to-eat foods (Hawkes, 2008). The availability of fruit especially at home has a significant relationship with the level of fruit consumption in the family (Bordheauduij, et al, 2008). Similarly (Blanchette & Brug, 2005) suggests that if the availability of fruit is lacking then the exposure or knowledge of fruit to the family members will also be limited, thereby reducing the preference and preferences of the fruits. According to FAO (Food and Agriculture Organization) for developing countries like Indonesia, the recommended consumption of fruits is 60 kg/capita/year. According to SUSENAS data in 2005 consumption of fruits in Indonesia is still less than 32 kg/capita/year. Consumption of fruit in addition influenced by income and price, is also influenced by the tastes, socio-cultural values prevailing in society, and lifestyle consumers. Consumers with different levels of income and education levels certainly have different lifestyles. Therefore, the purpose of this study is to know how the behavior of fruit consumption in households are described descriptively and what factors affect households in consuming fruit by using logit regression analysis method. The research location is focused in one of regencies in East Java, namely Jember Regency. The results of the research show that 100 respondents who researched only 5 respondents who did not eat fruit in the last 1 week. Majority of respondents buy fruits for consumption that is in Traditional Market. Factors that influence the mother's decision to consume the first fruit the number of family members, the second is the level of education, the third is the weekly budget spent by each family. Another factor that has no effect is the age of the mother. In this case the majority of respondents who researched the fruit as a food consumption they do not look at the age of mothers who are fairly old or young. As many as 95% of respondents consume fruit in the last 1 weeks although consumption is still far with that has been recommended by WHO. Then there are some suggestions that can be given first for the producers, is expected to pay more attention to consumer desires, providing various types and kinds of more diverse fruits. In addition, more distributive in marketing fruits products so that consumers easily in getting the desired type of product (fruit). The second for consumers, is expected to pay more attention to the origin of the iv fruit that will be consumed. This is related to the packing of imported fruit that is nice and fresh, but not necessarily good and healthy content. Consumers are expected to consume a variety of fruits rather than just favorite fruits and always love local fruit products. For further research is expected to examine the preference of fruit consumption with recall method, in order to obtain more diverse data.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2017/466/051710653 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 613 Personal health and safety > 613.2 Dietetics |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian |
Depositing User: | Yusuf Dwi N. |
Date Deposited: | 11 Dec 2017 07:03 |
Last Modified: | 02 Dec 2020 13:40 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/6798 |
Actions (login required)
View Item |