Putra, Denny Andriyan (2017) Pengaruh Penambahan Pollard Dan Bekatul Dalam Pembuatan Silase Rumput Odot (Pennisetum Purpureum Cv. Mott) Terhadap Ph Dan Kandungan Nutrien. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Hijauan merupakan pakan utama bagi ruminansia sehingga ketersediaan hijauan pakan merupakan hal yang sangat penting yang harus memadai baik kuantitas maupun kualitas. Rumput odot merupakan salah satu rumput unggul sudah mulai banyak yang membudidayakan di Indonesia, dimana rumput ini mempunyai kuantitas dan kualitas yang cukup baik. Produksi rumput odot yang berlimpah pada saat musim hujan dapat diamankan untuk digunakan pada musim kemarau diperlukan teknologi pengawetan segar yang dapat menjaga kualitas dan meningkatkan kualitas hijauan, salah satunya dengan teknologi silase. Silase merupakan hijauan makanan ternak yang disimpan dalam keadaan segar dengan kadar air 60-70% disimpan di dalam suatu tempat yang dinamakan silo dalam kondisi viii kedap udara menghasilkan silase yang dapat disimpan lama dan dapat dikonsumsi oleh ternak pada saat yang dibutuhkan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Malang pada bulan Januari-Maret 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengevaluasi pengaruh penambahan pollard dan bekatul dalam pembuatan silase rumput odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) terhadap pH dan kandungan nutrien. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi pemanfaatan rumput odot yang di silase dengan penambahan pollard dan bekatul sehingga dapat digunakan sebagai pakan alternatif untuk memenuhi kebutuhan ternak ruminansia khususnya pada musim kemarau, pada saat kekurangan pakan hijauan. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Materi yang digunakan dalam penelitian adalah rumput odot dengan umur 60 hari dengan jumlah 50 kg diperoleh dari Agriranch. Metode yang digunakan adalah metode percobaan dengan menggunakan RAL terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan. Adapun perlakuan dalam penelitian ini yaitu P0=rumput odot tanpa aditif, P1=rumput odot + pollard 20%, P2= rumput odot + bekatul 20%, P3= rumput odot + pollard 10% dan bekatul 10%. Variabel yang diamati adalah nilai pH dan kandungan nutrien yaitu bahan kering (BK), bahan organik (BO), protein kasar (PK), serat ksar (SK), lemak kasar (LK) dan ix abu. Data dianalisa dengan analisa ragam (ANOVA) dan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penambahan pollard dan bekatul dalam pembuatan silase rumput odot memberikan pengaruh yang tidak nyata (P>0,05) terhadap kandungan BK dan BO. Terdapat kecenderungan kandungan BK tertinggi pada P0 (13,88%±0,12), dan kecenderungan kandungan BO tertinggi pada P1 sebesar (85,10%±0,39). Penambahan pollard dan bekatul dalam pembuatan silase rumput odot memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap nilai pH, PK, SK, LK dan abu. Terdapat hasil terbaik pada P1 yakni memiliki nilai pH (4,58±0,12), PK (12,60%±0,42), SK(29,74%±1,02) dan abu (14,90%±0,39). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perlakuan P1 (rumput odot + pollard 20%) dapat memberikan pengaruh terbaik berdasarkan nilai pH terendah selama proses silase dan memiliki kandungan nutrien tertinggi pada BO, PK, dan pada kandungan SK dan LK cenderung rendah. Saran dalam penelitian ini yaitu dalam pembuatan silase dengan penambahan pollard karena kandungan WSC lebih tinggi dari bekatul. Perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang pemberian level pollard berbeda atau lebih tinggi dari 20% untuk mengetahui kualitas silase.
English Abstract
The purpose of this research was to evaluate the effect of pollard and rice bran addition on dwarf elephant grass (Pennisetum purpureum cv. Mott) on pH and nutritional content. The materials were dwarf elephant grass, pollard and rice bran. The method on the research was experimental method. The research was arranged in Completely Randomized Design with 4 treatments and 3 replications. The treatments were P0= dwarf elephant grass without additive, P1= dwarf elephant grass + 20% pollard, P2= dwarf elephant grass + 20% rice bran and P3= dwarf elephant grass + 10% pollard + 10% rice bran. Data were analized by analysis of variance (Anova) and if there were significant effect between treatment will be continued with Duncan’s Multiple-Range Test (DMRT). Measured variables were pH, dry matter, organic matter, crude protein, ether extract, crude fiber and ash. The results showed that treatment did not significantly effect (P>0.05) on dry matter and organic matter but gave significant effect (P<0.01) on pH (4.58±0.12), crude protein (12.60%±0.42), crude fiber (29.74%±1.02), crude fat (3.58%±0.25) and ash (14.90%±0.39). The conclusion was the best treatment was dwarf elephant grass + 20% pollard because it can result the lowest pH and increased of organic matter, crude protein and ether extract and crude fiber to decrease.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPT/2017/329/051709925 |
Uncontrolled Keywords: | dwarf elephant grass, pollard, rice bran, silage |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.08 Specific topics in animal husbandry > 636.086 Field-crop feeds > 636.086 2 Silage |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 15 Nov 2017 01:37 |
Last Modified: | 28 Sep 2020 18:13 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/5499 |
Actions (login required)
View Item |