Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku dan Bahan Kemas dengan Kendala Biaya Pembelian Bahan dan Luas Gudang

Kharomah, Sovie (2017) Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku dan Bahan Kemas dengan Kendala Biaya Pembelian Bahan dan Luas Gudang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Makanan ringan (snack) merupakan salah satu bisnis makanan dan minuman yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Ketertarikan ini telah tumbuh selama beberapa tahun terakhir, didasari oleh pertumbuhan ekonomi yag pesat. PT. X merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi snack. PT. X dalam mempertahankan produknya selalu berusaha memperbaiki dan meningkatkan kualitas. Kualitas produk dapat dipertahankan ketika persediaan bahan baku yang dibutuhkan tersedia. Pada kondisi rill, sistem persediaan yang ada di PT. X mengakomodasikan lebih dari satu jenis item. Kenaikan produksi pada tahun 2016 menyebabkan sering terjadinya kekurangan persediaan di PT. X. Selain itu, jadwal kedatangan bahan kemas yang tidak menentu menyebabkan bahan tersebut tidak dapat disimpan dengan baik di gudang. Keterbatasan kapasitas dari gudang yang belum mampu menampung bahan mengharuskan perusahaan untuk menata ulang agar bahan dapat tersimpan dengan baik. Perusahaan memerlukan suatu metode untuk mengendalikan persediaan bahan dengan mempertimbangkan biaya pembelian bahan serta luas gudang. Metode Economic Order Quantity (EOQ) Multi Item dapat digunakan untuk memecahkan permasalahan pengendalian persediaan bahan baku dan bahan kemas. EOQ Multi item adalah teknik pengendalian pemesanan beberapa jenis item yang optimal dengan biaya persediaan yang minimum. Pada metode ini terdapat batasan biaya pembelian bahan dan luas gudang sehingga dilakukan pendekatan lagrange multipler. Hasil penelitian menunjukkan pemesanan optimal dengan pertimbangan biaya pembelian bahan sebesar Rp 10.000.000.000 dan luas gudang sebesar 442,18 m2 adalah tepung terigu 13.673 sak, AAX bubuk 710 bag, ABX bubuk 922 bag, pemanis 4.977 karton, creamer 1.038 bag, pati 409 sak, ACX bubuk 542 bag, shortening 9.308 karton, tray 624 dus, alumuinum foil 34 roll, sub box 1.594 bendel, dan karton 548 bendel. Waktu siklus yang optimal untuk pembelian bahan baku dan bahan kemas dengan pertimbangan luas gudang yaitu, tepung terigu, AAX bubuk, ABX bubuk, pemanis, creamer, pati, ACX bubuk, shortening, dan karton selama 1 hari. Sub box dan alumunium foil selama 2 hari, tapioka selama 11 hari, dan tray selama 0,2 hari.

English Abstract

Snack is one of the most popular food and beverage business in Indonesia. This interest has grown over the past few years, caused by the rapid economic growth. PT. X is one of many companies that producing snack products. In maintaining its products, PT. X always tries to improve and improve the quality of its products. The quality of product could be maintained if the inventory of raw materials are available. At the real condition, inventory system in PT. X has already accommodating more than one item. The increase of Production in 2016 has causing an inventory shortages at PT. X. Meanwhile, a disorganized of packaging arrival schedule gives some impacts to the storage process of materials in warehouse. The limited capacity of the warehouse that has not been able yet to accommodate all materials, requires the company to rearrange for the material so that the material can be stored properly. The Company needs a controlling method that will be maintaining the material inventory by considering the purchasing cost of materials and limitations area of the warehouse. The Multi Item of Economic Order Quantity (EOQ) method can be used to solve the problem of inventory control of raw materials and packaging materials. EOQ Multi Item is an optimal order control technique for multiple items with minimum inventory cost. In the EOQ Multi Item method there is a limit of material purchase cost and warehouse area so that the lagrange multipler approach is applied. The result of research indicated that optimal order occurred by doing purchasing cost consideration equal to Rp 10,000,000,000 and the warehouse area of 442.18 m2 is 13, 673 sacks wheat flour, 710 bags AAX powder, 922 bags ABX powder, 4,977 cartons sweetener, 1,038 bags creamer, 409 bags starch, 542 bags ACX powder, 9,308 cartons shortening, 624 cartons tray, 34 rolls alumuinum foil, 1,594 bundles sub box, and 548 bundles carton. The optimum cycle time for purchasing raw materials and packaging materials considering the warehouse area is, wheat flour, AAX powder, ABX powder, sweetener, creamer, starch, ACX powder, shortening, and carton are for 1 day. Sub box and aluminum foil for 2 days, tapioca for 11 days, and tray for 0.2 days.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FTP/2017/354/051709201
Uncontrolled Keywords: Pengendalian Persediaan, Biaya Pembelian Bahan, Luas Gudang
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.19 Food Supply
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Industri Pertanian
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 25 Oct 2017 01:37
Last Modified: 06 Dec 2020 12:53
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/4333
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item