Analisis Efisiensi Teknis, Efisiensi Alokatif Dan Efisiensi Ekonomis Usahatani Bawang Merah Di Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo

Komariyati, Konik (2017) Analisis Efisiensi Teknis, Efisiensi Alokatif Dan Efisiensi Ekonomis Usahatani Bawang Merah Di Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Bawang merah merupakan salah satu komoditas pertanian yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan banyak dibudidayakan di Indonesia. Fenomena di lapang menunjukkan bahwa usahatani bawang merah masih banyak mengalami berbagai permasalahan seperti tingginya harga bibit, penggunaan pupuk kimia dan pestisida berlebihan, selain itu faktor lingkungan seperti serangan hama dan penyakit, perubahan iklim mempengaruhi hasil bawang merah, sehingga hasil yang didapatkan belum optimal. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan yang dialami petani yaitu dengan mengelola penggunaan faktor-faktor produksi bawang merah secara efisien agar hasil yang didapatkan lebih optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat efisiensi teknis usahatani bawang merah, menganalisis tingkat efisiensi alokatif usahatani bawang merah dan menganalisis tingkat efisiensi ekonomis usahatani bawang merah di Kecamatan Dringu. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu pada faktor-faktor produksi yang akan digunakan. Faktor-faktor produksi yang akan digunakan pada penelitian ini adalah luas lahan, bibit, pupuk N, pupuk P, pupuk K, pupuk organik, pestisida dan tenaga kerja yang digunakan pada usahatani bawang merah. Lokasi penelitian dilakukan di Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo dengan pertimbangan daerah tersebut merupakan salah satu sentra penghasil bawang merah di Kabupaten Probolinggo dengan produksi mencapai 3.468,93 ton pada tahun 2014 (Statistik Kecamatan Dringu, 2015). Penentuan jumlah responden menggunakan Metode Simple Random Sampling, sehingga didapatkan jumlah sampel sebanyak 47 petani. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara kepada petani langsung. Metode analisis data menggunakan fungsi produksi stochastic frontier dan fungsi biaya yang diestimasi dengan metode MLE (Maximum Likelihood Estimation) dengan bantuan Software Frontier 4.1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tingkat efisiensi teknis yang dicapai petani bawang merah sebesar 0,75 yang artinya petani belum mencapai efisiensi secara teknis. Menurut Fedwiwati et al. (2014) perbedaan tingkat efisiensi teknis dipengaruhi oleh ketrampilan petani dalam melakukan usahatani bawang merah. Ketrampilan petani dapat dipengaruhi oleh umur, lama berusahatani, pendidikan dan informasi yang berkaitan dengan usahatani bawang merah. Rata-rata tingkat efisiensi alokatif yang dicapai petani sebesar 2,43 yang artinya petani belum mencapai efisiensi alokatif. Menurut Setiawan dan Bowo (2015), efisiensi alokatif dipengaruhi oleh harga masing-masing input yang digunakan, banyaknya biaya produksi dipengaruhi oleh jumlah dan harga input. Petani yang belum mencapai efisiensi alokatif dapat meningkatkan efisiensi alokatif dengan menambah penggunaan pupuk P, pupuk organik, dan tenaga kerja serta mengurangi penggunaan bibit, lahan, pupuk N, pupuk K dan pestisida. ii Rata-rata tingkat efisiensi ekonomis yang dicapai petani bawang merah sebesar 1,79. Petani yang memiliki efisiensi lebih dari satu dikatakan usahatani yang dilakukan tidak efisien, sehingga petani perlu melakukan penambahan atau pengurangan biaya input tertentu. Menurut Setiwana dan Bowo (2015), petani yang hampir mencapai efisiensi ekonomis menunjukkan kemampuan petani dalam menggunakan faktor produksi baik jumlah dan biayanya dengan efisien, sehingga keuntungan yang didapatkan lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan, sedangkan petani yang tidak efisien dapat menghemat biaya yang dikeluarkan. Petani bawang merah sebaiknya menggunakan input produksi sesuai anjuran dari penyuluh atau dinas pertanian agar input dan biaya yang dikeluarkan tidak terlalu tinggi. Penyuluhan pertanian kepada petani bawang merah sebaiknya dilakukan lebih intensif agar petani bawang merah mengetahui cara mengkombinasikan input yang digunakan dalam usahatani bawang merah. Pemerintah Kabupaten Probolinggo diharapkan dapat mengendalikan harga bawang merah dipasar dan harga input produksi agar petani bawang merah tidak kesulitan melakukan usahtani bawnag merah. peran pemerintah dan dinas pertanian sangat membantu petani dalam mengelola usahatani yang dilakukan. Pemberian informasi mengenai harga bawang merah dan harga input yang sedang berlaku di pasar dapat membantu petani dalam menggunakan input produksi dengan tepat.

English Abstract

Shallot is one of agricultural commodities that have high economic value and widely cultivated in indonesia. The phenomenon in the fields incicated that shallot farming is still experienced many problems suc as the high price of seeds, chemical fertilizer and pesticides are over using, in addition the environmental factors such as attactted of pests and diseases, climate change effected shallot production, so production of shallot is yet optimum. One of the method to overcome problems by farmer is to manage of using production factors efficiently in order to obtain of optimum production. The study aims to analyze level of technical efficiency shallot farming, to analyze level of allocative efficiency shallot farming and to analyze so economic efficiency shallot farming in Dringu Subdistrict. The different of study with previous research is on production factors will be used. Production factors used in this research is land, seeds, N fertilizer, P fertilizer, K fertilizer, organic fertilizer, pesticides and labor in shallot farming. The location of research conducted in Dringu Subdistric, Probolinggo District considered that the area is one of central production shallot in Probolinggo District with producting up to 3.468,93 ton in 2014 (Dringu Subdistrict Statistic, 2015). Determination of sampel using Simple Random Sampling Method, so obtained of sample is 47 farmers. Data collecting method used interview with farmer directly. Data analysis method used Stochastic Frontier Production Function and cost function ehich estimated by MLE (Maximum Likelihood Estimation) Method with helped of Software Frontier 4.1. Result of this research shown that average of technical efficiency achieved by farmers is 0,75, which mean farmers have not yet reached technical efficiency. According Fedwiwati et. al., (2014), difference level of technical efficiency is influenced by farmers skill on farming. Skill of farmers can influence by age, length of farming, education and information to shallot farming. The average of allocative efficiency is 2,43 that mean farmers not yet achieved ellocative efficiency. According Setiawan and Bowo (2015), allocative efficiency influenced by price of each input, amount production cost influenced by amount and price of input. Farmers who have not yet reached allocative efficiency can improve allocative efficiency by increased of using P fertilizer, organic fertilizer and labors, as soon as reduced using of seeds, land, N fertilizer, K fertilizer and pesticides. The average of economic efficiency of shallot farmibg is 1,79.farmers who have more than one efficiency are inefficiency, so farmers needed to increase or reduce of input cost. According Setiawan and Bowo (2015), farmers who almost reached economic efficiency indicated the ability of farmers to using production factors in terms of quantity and cost efficiency, so the profit can obtained was greater than cost incurred, while farmers inefficient could have save the cost. iv The shallot farmers shoud be used production input as recommended from informant or agricultural services of using input and cost incurred not too high. Information of agricultural to shallot farmers should be done more intensively, so farmers can known how to combining used of input in shallot farming. Role of government and agricultural services is very halpful farmers in managed shallot farming. Providing information of shallot price and inputs price there are applicable in the market can helped farmers in managed of using input.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2017/258/051706006
Uncontrolled Keywords: Efisiensi Alokatif, Efisiensi Ekonomis, Usahatani, Bawang Merah
Subjects: 300 Social sciences > 381 Commerce (Trade) > 381.4 Specific products and services > 381.41 Product of agriculture > 381.415 26 Specific products (Shallot)
Divisions: Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian
Depositing User: Yusuf Dwi N.
Date Deposited: 23 Oct 2017 03:52
Last Modified: 17 Jun 2022 08:25
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/4170
[thumbnail of Bagian Depan.pdf]
Preview
Text
Bagian Depan.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB I.pdf]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (110kB) | Preview
[thumbnail of BAB II.pdf]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (214kB) | Preview
[thumbnail of BAB III.pdf]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (122kB) | Preview
[thumbnail of BAB IV.pdf]
Preview
Text
BAB IV.pdf

Download (148kB) | Preview
[thumbnail of BAB V.pdf]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (316kB) | Preview
[thumbnail of BAB VI.pdf]
Preview
Text
BAB VI.pdf

Download (68kB) | Preview
[thumbnail of Daftar Pustaka.pdf]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (93kB) | Preview
[thumbnail of KONIK KOMARIYATI.pdf] Text
KONIK KOMARIYATI.pdf

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item