Pengaruh Penambahan Bahan Organik Serasah dan Ampas Tebu terhadap Kelimpahan Collembola pada Lahan Tebu (Saccharum officinarum L.)

Laraswati, Nur Adinda and Prof. Dr. Ir. Bambang Tri Rahardjo,, SU. (2023) Pengaruh Penambahan Bahan Organik Serasah dan Ampas Tebu terhadap Kelimpahan Collembola pada Lahan Tebu (Saccharum officinarum L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tebu merupakan bahan baku utama dalam industri pembuatan gula. Salah satu negara yang sesuai dengan pertumbuhan tanaman tebu ialah Indonesia, khususnya pada provinsi Jawa Timur. Komponen yang penting dalam budidaya tanaman tebu salah satunya ialah memperhatikan praktik budidaya saat kegiatan pascapanen. Praktik budidaya yang kurang tepat ialah melakukan pembakaran sisa-sisa hasil panen tebu yang berada di lahan. Dampak yang ditimbulkan dari pembakaran tersebut dapat menurunkan kesuburan tanah dan mematikan fauna tanah. Upaya pengelolaan lahan sangatlah diperlukan untuk mengembalikan ketersedian bahan organik ke dalam tanah. Adapun contoh bahan organik yang diberikan dapat berupa bagian sisa hasil tanaman tebu seperti bagian daun dan batang. Pemberian bahan organik dapat meningkatkan diversitas fauna tanah, salah satunya Collembola. Kelimpahan Collembola pada suatu lahan dipengaruhi oleh pemberian bahan organik yang digunakan, sehingga jumlah yang tersedia berbeda-beda. Adanya perbedaan tersebut yang mendasari dibutuhkannya penelitian ini untuk mengetahui pengaruh bahan organik terhadap kelimpahan Collembola pada lahan tebu. Kegiatan penelitian dilaksanakan di BSIP TAS pada bulan Desember 2022-Maret 2023 yang berlokasi di Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur rerata curah hujan 268,8 mm, kelembaban nisbi 83,5%, dan suhu udara 21oC-26oC. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 6 kali ulangan. Lahan penelitian yang digunakan berukuran 750 m, dengan tiga perlakuan yang berbeda yakni lahan kontrol (P0), serasah (P1), serasah dan ampas tebu (P2). Penelitian ini diawali dengan pembuatan lubang aplikasi bahan organik, selanjutnya pengambilan sampel dilakukan pada setiap titik sesuai dengan perlakuan yang diberikan. Metode yang digunakan ialah Berlese Heat Extractor, sehingga sampel yang diamati nantinya akan diekstraksi menggunakan corong Berlese-Tullgren. Pengamatan Collembola baru dapat dilakukan 72 jam setelah dimasukkan ke dalam corong Berlese-Tullgren. Berdasarkan hasil identifikasi yang telah dilakukan, didapati hasil kelimpahan Collembola yang ditemukan pada lahan tebu terdiri dari 2 ordo (Poduromorpha dan Entomobryiomorpha), 4 famili (Neanuridae, Entomobryidae, Isotomidae, dan Paronellidae), 13 morfospesies, dan 2.247 individu. Pada hasil pengamatan yang didapat, diketahui bahwa kelimpahan Collembola tertinggi berada pada perlakuan serasah dan ampas tebu (P2) dengan jumlah total populasi mencapai 1.102 individu. Kelimpahan tersebut disebabkan oleh jenis bahan organik yang digunakan dan bobot bahan organik yang diaplikasikan. Selanjutnya, berdasarkan hasil uji ANOVA diketahui bahwa pengaruh pemberian bahan organik pada perlakuan terhadap kekayaan morfospesies berbeda nyata (F2,15=7.556; P>0.00537) dan terhadap kelimpahan individu (F2,15= 12.19; P>0.000717). Hal ini menunjukkan bahwa adanya penambahan bahan organik dapat meningkatkan populasi Collembola.

English Abstract

Sugarcane is the main raw material in the sugar-making industry. One country that is suitable for the growth of sugar cane is Indonesia, especially in the province of East Java. One of the important components of sugarcane cultivation is paying attention to cultivation practices during postharvest activities. Inappropriate cultivation practices include burning the remains of the sugar cane crop in the field. The impact of burning can reduce soil fertility and kill soil fauna. Land management efforts are needed to restore the availability of organic matter in the soil. The examples of organic matter given can be in the form of remaining parts of sugarcane crops such as leaves and stems. The application of organic matter can increase the diversity of soil fauna, one of which is Collembola. The abundance of Collembola in a field is influenced by the amount of organic matter used, so the amount available varies. The existence of these differences underlies the need for this research to determine the effect of organic matter on the abundance of Collembola in sugarcane fields. Research activities were carried out at BSIP TAS in December 2022-March 2023 which is located in Karangploso District, Malang Regency, East Java, with an average rainfall of 268.8 mm, relative humidity of 83.5%, and air temperature of 21oC-26oC. This study used a completely randomized design (CRD) with 3 treatments and 6 replications. The research area used was 750 m in size, with three different treatments, namely control land (P0), litter (P1), litter, and bagasse (P2). This study began with making holes for the application of organic matter, then sampling was carried out at each point according to the treatment given. The method used is the Berlese Heat Extractor, so the observed samples will be extracted using a Berlese-Tullgren funnel. New Collembola observations can be made 72 hours after being inserted into the Berlese-Tullgren funnel. Based on the identification results that have been carried out, it was found that the abundance of Collembola found in sugarcane fields consisted of 2 orders (Poduromorpha and Entomobryiomorpha), 4 families (Neanuridae, Entomobryidae, Isotomidae, and Paronellidae), 13 morphospecies, and 2,247 individuals. From the observations obtained, it was known that the highest abundance of Collembola was in the litter and bagasse (P2) treatment with a total population of 1.102 individuals. The abundance is caused by the type of organic matter used and the weight of the organic matter applied. Furthermore, based on the results of the ANOVA test, it was found that the effect of organic matter administration on the treatment of morphospecies richness was significantly different (F2.15=7.556; P>0.00537) and on individual abundance (F2.15=12.19; P>0.000717). This shows that the addition of organic matter can increase the Collembola population.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0523040284
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.16 Production efficiency
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 27 Sep 2023 01:08
Last Modified: 27 Sep 2023 01:08
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/203303
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Nur Adinda Laraswati.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item