Uji Organoleptik Formulasi Nugget Udang Rebon Tepung Kacang Tunggak Sebagai Alternatif Sumber Zat Besi Bagi Remaja Putri Pencegah Anemia.

Dewi, Iga Nur Laksmi and Rahma Micho Widyanto, S.Si., MP and Eva Putri Arfiani, S.Gz., MPH (2023) Uji Organoleptik Formulasi Nugget Udang Rebon Tepung Kacang Tunggak Sebagai Alternatif Sumber Zat Besi Bagi Remaja Putri Pencegah Anemia. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan pada remaja yang perlu menjadi perhatian terkait dengan proses tumbuh kembang fisik dan psikis. Riskesdas 2018 menunjukkan prevalensi anemia meningkat pada kelompok usia 15-24 tahun 2018 yaitu 32%. Kandungan zat besi kacang tunggak mencapai 13,9 mg/100 gram. Sedangkan udang rebon kering mengandung zat besi sebesar 21,4 mg/100 gram. Kacang tunggak dan udang rebon dapat dijadikan bahan penyusun pembuatan nugget yang praktis dan banyak disukai remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil uji organoleptik dan kandungan zat besi pada formulasi terbaik nugget udang rebon formulasi tepung kacang tunggak. Penelitian ini menggunakan Eksperimen Laboratorium dimana terdapat 4 formulasi dengan perbandingan formulasi pada nugget udang rebon : tepung kacang tunggak, yaitu P0 (100%:0%), P1 (80%:20%), P2 (50%:50%), P3 (20%:80%). Hasil Kruskal Wallis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan organoleptik (p-value = 0,000). Formulasi terbaik organoleptik yaitu P1 (80%:20%). Kadar zat besi di uji menggunakan metode AAS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kadar zat besi pada nugget udang rebon kacang tunggak yaitu P0 0,58 mg/100g dan P1 1,7 mg/100g. Hasil analisis Independent T-Test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan pada kandungan zat besi (p- value = 0,000). Perlakuan P1 merupakan formulasi terbaik dan memenuhi kebutuhan zat besi sebesar 17,62% AKG (10-12 tahun) dan memenuhi 15,26% AKG (13-18 tahun).

English Abstract

Anemia is one of the health problems in adolescents that needs attention related to the process of physical and psychological growth and development. Riskesdas 2018 shows that the prevalence of anemia increased in the age group of 15-24 in 2018, which is 32%. The iron content of cowpea reaches 13.9 mg/100 grams. Meanwhile, dried rebon shrimp contains iron of 21.4 mg/100 grams. Cowpea and rebon shrimp can be used as ingredients for making nuggets which are practical and much liked by teenagers. This study aims to determine the difference in organoleptic test results and iron content in the best formulation of rebon shrimp nuggets substituted for cowpea flour. This study used a Experimental Laboratory where there were 4 formulations with a ratio of formulations on rebon shrimp nuggets: cowpea flour, namely P0 (100%:0%), P1 (80%:20%), P2 (50%:50%), P3 (20%:80%). The results of Kruskal Wallis show that there are organoleptic differences (p-value = 0.000). The best organoleptic formulation is P1 (80%:20%). Iron levels are tested using the AAS method. The results showed that the average iron levels in cowpea rebon shrimp nuggets were P0 0.58 mg/100g and P1 1.7 mg/100g. The results of the Independent T-Test analysis showed that there was a significant difference in iron content (p-value = 0.000). Treatment P1 is the best formulation and meets the needs of iron by 17.62% RDA (10-12 years) and meets 15.26% RDA (13-18 years).

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	0523160066
Uncontrolled Keywords:	udang rebon, tepung kacang tunggak, nugget, organoleptik, zat besi, remaja, anemia,shrimp rebon, cowpea flour, nuggets, organoleptic, iron, teenager, anemia
Subjects:	600 Technology (Applied sciences) > 613 Personal health and safety > 613.2 Dietetics
Divisions:	Fakultas Ilmu Kesehatan > Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan
Depositing User:	soegeng sugeng
Date Deposited:	21 Sep 2023 06:57
Last Modified:	21 Sep 2023 06:57
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/203150

Text (DALAM MASA EMBARGO) Iga Nur Laksmi Dewi.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (2MB)

Actions (login required)

View Item