Vanesha, Bonita Nola and Catur Saptaning Wilujeng,, S.Gz., M.P.H and S.Gz., M.P.H, S.Gz. M. Sc. (2023) Hubungan Antara Tingkat Stres dengan Asupan Protein Hewani Pada Ibu Rumah Tangga Pasca Pandemi COVID-19 Di Kabupaten Malinau. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Stres merupakan suatu kondisi atau respon dari individu yang timbul karena adanya ketidakseimbangan antara tuntutan dengan kemampuan dirinya. Selama pandemi COVID-19, protein merupakan salah satu zat gizi yang memiliki peran penting dalam menjaga imunitas tubuh. Tetapi tingkat daya beli masyarakat Indonesia untuk jenis protein terkhususnya protein hewani masih tergolong cukup rendah. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres dengan asupan protein hewani pada ibu rumah tangga pasca pandemi COVID-19. Jenis penelitian yang digunakan yaitu observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan data dilakukan menggunakan teknik consecutive sampling pada ibu rumah tangga yang ada di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara sebanyak 107 orang. Pengujian hipotesis penelitian dilakukan menggunakan uji hipotesis Spearman’s rank. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata tingkat stres ibu rumah tangga tergolong ke dalam kategori sedang (64,5%) dengan tingkat asupan protein hewani tergolong ke dalam kategori asupan lebih (46,7%). Asupan protein hewani yang paling banyak dikonsumsi adalah jenis protein yang berasal dari daging ayam (98,1%), dan telur (94,4%). Penelitian ini didapatkan hasil tidak ada hubungan antara tingkat stres dan asupan protein hewani pada ibu rumah tangga (p>0,05). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu tidak ditemukan adanya hubungan antara tingkat stres terhadap asupan protein hewani pada ibu rumah tangga yang ada di Kabupaten Malinau.
English Abstract
Stress is a condition or response from an individual that arises because of an imbalance between demands and abilities. During the COVID-19 pandemic, protein is a nutrient that plays an important role in maintaining the body's immunity. However, the level of purchasing power of the Indonesian people for types of protein, especially animal protein, is still quite low. This study aims to determine the correlation between stress levels and intake of animal protein in housewives after the COVID-19 pandemic. The type of research used is analytic observational with a cross-sectional approach. Data collection was carried out using a consecutive sampling technique on 107 housewives in Malinau District, North Kalimantan. Testing the research hypothesis was carried out using Spearman's rank hypothesis test. The results showed that the average stress level of housewives was in the moderate category (64.5%), while the intake of animal protein was in the high intake category (46.7%). The most consumed animal protein intake is a type of protein derived from chicken meat (98.1%), and eggs (94.4%). This study showed that there was no correlation between stress levels and intake of animal protein in housewives (p>0.05). This study concludes that there is no correlation between stress levels and animal protein intake among housewives in Malinau District.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0523160060 |
Uncontrolled Keywords: | stres, protein hewani, ibu rumah tangga,stress, animal protein, housewife |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 613 Personal health and safety > 613.2 Dietetics |
Divisions: | Fakultas Ilmu Kesehatan > Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 21 Sep 2023 03:59 |
Last Modified: | 21 Sep 2023 03:59 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/203131 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Bonita Nola Vanesha.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (2MB) |
Actions (login required)
View Item |