Utami, Widya Dara and Dr. Anna Satyana Karyawati, (2023) Pengaruh Konsentrasi Dan Interval Waktu Aplikasi Pupuk Kandang Cair Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Bawang merah memiliki beberapa kandungan yang bermanfaat seperti vitamin C, kalium, serat, dan asam folat. Menurut Direktorat Jenderal Hortikultural (2012), konsumen bawang merah penduduk Indonesia rata-rata mencapai 2,76 kg/kapita/tahun. Permintaan bawang merah dengan varietas tajuk akan terus meningkat seiring dengan kebutuhan masyarakat dan pengembangan pasar. Oleh sebab itu perlu meningkatkan kuantitas dan kualitas tanaman bawang merah dengan cara penambahan nutrisi organik pada tanaman bawang merah salah satunya yaitu dengan penambahan pupuk kandang cair (kanca) berupa kotoran sapi. Pupuk kandang sapi dapat digunakan untuk memperbaiki sifat fisik tanah, yaitu kemantapan agregat tanah, pori-pori tanah, dan menguatkan daya ikat air (Riyani, 2015). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dan waktu aplikasi kandang cair terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman bawang merah. Penelitian ini dilaksanakan di daerah Kanigoro Kabupaten Blitar. Penelitian pada bulan Maret sampai Mei 2022. penelitian ini menggunakan alat berupa gelas ukur, timbangan, meteran, spidol, papan tanda, traktor, cultivator, sprayer,mulsa hitam perak, karung, ember, kamera, karung, plastik dan kertas label. Bahan yang akan digunakan adalah benih bawang merah varietas tajuk, air dan pupuk kadang cair. Penelitian disusun secara faktorial dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok. Perlakuan terdiri dari dua faktor yaitu konsentrasi dan interval waktu aplikasi kanca. Faktor konsentrasi terdiri dari 3 taraf, yaitu P1: larutan nutrisi kanca 10 ml/L, P2: larutan nutrisi kanca 15 ml/L. P3: larutan nutrisi kanca 20ml/L. Faktor interval waktu aplikasi kanca terdiri dari 3 taraf, yaitu W1: 2 hari sekali, W2: 3 hari sekali, dan W3: 4 hari sekali. Sehingga diperoleh 9 kombinasi perlakuan, masing- masing perlakuan diulang diulang sebanyak 3 kali. Pengamatan pertumbuhan terdiri dari tinggi tanaman (cm) dan jumlah daun (helai). Pengamatan komponen hasil berupa bobot segar per tanaman (kg), bobot kering umbi per tanaman (kg) dan hasil (t.ha-1). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam dengan taraf 5% selanjutnya untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan dilakukan uji lanjut dengan Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Hasil yang didapatkan, menunjukkan bahwa perlakuan larutan kanca 20 ml/L dengan waktu 2 hari memberikan hasil lebih baik dibandingkan perlakuan lainnya berdasarkan variabel pertumbuhan. Sedangkan konsentrasi dan interval waktu aplikasi kanca tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap hasil bawang mera
English Abstract
Shallots have several useful ingredients such as vitamin C, potassium, fiber, and folic acid. According to the Directorate General of Horticulture (2012), consumers of shallots in Indonesia average 2.76 kg/capita/year. The demand for shallots with canopy varieties will continue to increase in line with community needs and market development. Therefore it is necessary to increase the quantity and quality of shallot plants by adding organic nutrients to shallot plants, one of which is by adding liquid manure (kanca) in the form of cow dung. Cow manure can be used to improve soil physical properties, namely the stability of soil aggregates, soil pores, and strengthen water holding capacity (Riyani, 2015). The purpose of this study was to determine the effect of the concentration and time of liquid cage application on the growth and productivity of shallot plants. This research was conducted in the Kanigoro area, Blitar Regency. The research was conducted from March to May 2022. This research used tools in the form of measuring cups, scales, tape measure, markers, signs, tractors, cultivators, sprayers, silver black mulch, sacks, buckets, cameras, sacks, plastic and label paper. The materials to be used are shallot seed varieties, water and sometimes liquid fertilizer. The study was arranged in a factorial manner using a randomized block design. Treatment of two factors, namely the concentration of starch and starch application intervals. The concentration factor consists of 3 levels. The treatment consisted of P1: 10 ml/L starch nutrient solution, P2: 15 ml/L starch nutrient solution. P3: 20ml/L starch nutrient solution. While the kanca application interval factor consisted of 3 treatments, namely W1: once a day, W2: 2 times a day, and W3: once every 3 days. So that 9 treatment combinations were obtained with the treatment repeated 3 times. Observation of growth consisted of observing plant height (cm) and number of leaves (strands). Observation of yield components in the form of fresh weight (kg) and dry weight of tubers (kg) per plant. The data obtained were analyzed using analysis of variance with a level of 5%, then to determine differences between treatments, a further test was carried out using BNT with a level of 5%. The results obtained indicated that the 20 ml/L solution treatment for 2 days (P3W1) gave better results compared to other treatments in terms of growth parameters. While on the harvest parameters, the treatment did not give a significant effec
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0523040238 |
Uncontrolled Keywords: | bawang merah, pupuk kandang cair, interval aplikas, red onion, liquid manure, application interva |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.16 Production efficiency |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 09 Aug 2023 02:25 |
Last Modified: | 09 Aug 2023 02:25 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/202360 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Widya Dara Utami.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (3MB) |
Actions (login required)
View Item |