Hasb, - and Prof. Dr. Ir. Ludji Pantja Astuti, (2023) Kepekaan Beberapa Varietas Kacang Tanah (Arachis Hypogaea L.) Terhadap Araecerus Fasciculatus Degeer (Coleoptera: Anthribidae). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kacang tanah merupakan komoditas terpenting kedua di Indonesia sebagai bahan pangan setelah kedelai. Kebutuhan kacang tanah meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk Indonesia. Produksi kacang tanah tahun 2019 sebesar 430.026 ton dan mengalami penurunan 11,47% dari tahun 2018 (Direktorat Aneka Kacang dan Umbi, 2019). Penurunan luas panen dan produktivitas disebabkan oleh penggunaan varietas yang tidak unggul maupun permasalahan hama dan penyakit di lapang maupun di tempat penyimpanan. Salah satu hama yang dapat menyerang dan menyebabkan kerugian pada kacang tanah dalam simpanan yaitu Araecerus fasciculatus DeGeer (Coleoptera: Anthribidae). Salah satu faktor yang mempengaruhi preferensi dan biologi hama A. fasciculatus yaitu faktor fisik dan kimia pakan. Varietas pakan yang berbeda akan memiliki sifat fisik dan kandungan kimia yang berbeda. Berdasarkan pengaruh dari faktor fisik dan kandungan kimia yang berbeda pada pakan, maka penelitian untuk menguji kepekaan berbagai varietas kacang tanah terhadap A. fasciculatus penting untuk dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kepekaan kacang tanah varietas Kancil, Hypoma 1, Tala 1, Talam 1, Katana 1, dan Takar 2 terhadap A. fasciculatus. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama Tumbuhan, Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan (HPT), Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (FP UB) mulai bulan September 2022 hingga Maret 2023. Penelitian ini terdiri dari dua percobaan. Percobaan pertama: Preferensi A. fasciculatus terhadap enam varietas kacang tanah dengan uji pilihan bebas (Free Choice Test Method), percobaan kedua: Pertumbuhan populasi A. fasciculatus pada enam varietas kacang tanah dengan uji tanpa pilihan (No Choice Test Method). Enam varietas kacang tanah yang diuji adalah Kancil, Hypoma 1, Tala 1, Talam 1, Katana 1 dan Takar 2, dengan delapan ulangan yang diatur dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL). Percobaan pertama dilakukan dengan menggunakan sangkar preferensi (d=30 cm, t=10 cm). Sebanyak 30 g pakan sesuai perlakuan ditempatkan ke dalam masing-masing ruang pada sangkar preferensi, kemudian diinfestasi dengan sebanyak 30 pasang imago A. fasciculatus berumur 1–2 minggu selama 7 hari. Variabel yang diamati adalah jumlah imago yang hadir, jantan, betina, jumlah telur, berat tepung hasil gerekan dan jumlah imago baru (F1). Percobaan kedua dilakukan menggunakan tabung perlakuan (d=6,5 cm, t=11 cm) yang diisi dengan 30 g pakan sesuai dengan perlakuan. Kemudian diinfestasi dengan 15 pasang imago A. fasciculatus berumur 1–2 minggu selama 14 hari. Variabel yang diamati adalah mortalitas imago infestasi, jumlah larva, pupa, imago baru (F1), penurunan berat pakan dan berat tepung hasil gerekan. Pengamatan jumlah larva dan pupa diamati pada 35 dan 56 hari setelah infestasi, sedangkan jumlah imago baru (F1) diamati setiap hari sejak muncul imago yang pertama sampai tidak ada imago F1 yang muncul. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, berdasarkan pada mekanisme ketahanan nonpreferensi kacang tanah varietas Kancil, Hypoma 1, Tala 1, Talam 1, Katana 1, dan Takar 2 termasuk dalam kategori agak tahan terhadap ii A. fasciculatus, dengan nilai indeks kepekaan yang berkisar antara 6,04–7,98. Lebih lanjut dapat dikemukakan bahwa, berdasarkan mekanisme ketahanan antibiosis menunjukkan kacang tanah varietas Takar 2 termasuk dalam kategori sangat peka dengan IK= 11,40, Katana 1 termasuk dalam kategori peka dengan IK= 8,36 sedangkan Tala 1, Talam 1, Kancil, dan Hypoma 1 dengan termasuk dalam kategori agak tahan terhadap A. fasciculatus dengan IK berturut-turut 7,72, 7,05, 6,70, dan 6,25. Berdasarkan pengujian dengan mekanisme ketahanan nonpreferensi dan antibiosis, dapat dikemukakan bahwa kacang tanah varietas Takar 2 termasuk inang yang sesuai untuk preferensi dan pertumbuhan populasi A. fasciculatu
English Abstract
Peanuts are Indonesia's second most crucial commodity as a foodstuff after soybeans. The need for peanuts increases along with the increasing population of Indonesia. Peanut production in 2019 was 430.026 tons, a decrease of 11.47% from 2018 (Directorate of Various Nuts and Tubers, 2019). The reduction of productivity in the stored area and field can caused by the using of not superior varieties and pest and disease problems in the field and in the storage. The pest that causing the weight loss of peanuts in the stored was Araecerus fasciculatus DeGeer (Coleoptera: Anthribidae). One factor that influencing preferences and population growth A. fasciculatus is the physical and chemical stimulation of the insect diet. The differences of varieties of diet will have different physical factor and chemical content. Based on the influence of differences of physical factors and chemical content in the diet, it is important to conduct research to determine the susceptibility of various peanut varieties against A. fasciculatus. This study aims to examine the susceptibility of peanut varieties (i.e Kancil, Hypoma 1, Tala 1, Talam 1, Katana 1, and Takar 2) to A. fasciculatus. The research was carried out at the Plant Pest Laboratory, Department of Plant Pests and Diseases (HPT), Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya (FP UB) from September 2022 until March 2023. The implementation of this research consisted of two experiments, The first experiment: The preference of A. fasciculatus on six peanut varieties usinf free choice test method (FCTM), the second experiment: Population growth of A. fasciculatus on six peanut varieties using no choice test method (NCTM). The six peanut varieties using were Hypoma 1, Tala 1, Talam 1, Katana 1 and Takar 2, with eight replication arranged in completely randomized design (CRD). The first experiment was carried out using a preference cage (d=30 cm, h=10 cm). The 30 g of peanuts according to the treatment was placed into each chamber in the preference cage, then 30 pairs of A. fasciculatus adult aged 1–2 weeks were infested for 7 days. The variables observed were the number of adults present, male, female, number of eggs, weight of frass, and number of new progeny (F1). The second experiment was carried out using a treatment tube (d=6.5 cm, h=11 cm) filled with 30 g of feed according to the treatment. Then 15 pairs of adults A. fasciculatus were infested aged 1–2 weeks for 14 days. The variables observed were infested imago mortality, number of larvae, pupae, new adult (F1), decrease weight of diet and weight of frass. Observation of the number of larvae and pupae was observed at 35 and 56 days after infestation, while the number of new adults (F1) was observed every day since the first adult appeared until no F1 adult appeared. Base on the results, in non-preferential resistance mechanisms, all tested peanut varieties were moderately resistant to A. fasciculatus. Six varieties has a susceptibility index value that ranges from 6.04–7.98. It can be further stated that, based on the mechanism of antibiosis resistance, it shows that the peanut variety Takar 2 (SI= 11.40) is included in the highly susceptible category, Katana 1 (SI = 8.36) is classified as susceptible and Tala 1 (SI= 7.72), Talam 1 (SI= 7.05), Kancil (SI= 6.70), and Hypoma 1 (SI= 6.25) were moderately resistant to A. fasciculatus. iv Based on these results, with nonpreference and antibiosis resistance mechanisms, it can be stated that the peanut variety Takar 2 is a suitable host for preference and population growth of A. fasciculatu
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0523040201 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.16 Production efficiency |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 01 Aug 2023 04:27 |
Last Modified: | 01 Aug 2023 04:27 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/202282 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Hasby.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (5MB) |
Actions (login required)
View Item |