Dianti, Khaldea Rawa and Dr. Irma Sarita Rahmawati, STP., M.P. M.Sc and Ida Restyani, SST ,M. Kes, RD (2023) Analisis Serat Pangan Pada Fettucini Dengan Subtitusi Tepung Ubi Jalar Ungu Dan Tepung Tempe Sebagai Alternatif Makanan Pokok Remaja Obesitas. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Masa remaja adalah tahap perkembangan di mana masalah gizi paling mungkin terjadi, salah satunya adalah obesitas. Obesitas merupakan keadaan dimana terakumulasinya sel adiposa yang berlebih akibat dari ketidakseimbangan asupan energi masuk dengan energi yang digunakan. Salah satu diet yang dianjurkan pada remaja obesitas adalah mengonsumsi makanan tinggi serat. Modifikasi makanan dapat berupa fettucini dengan subtitusi tepung ubi jalar ungu dan tepung tempe kedelai. Tepung ubi jalar ungu mengandung serat pangan 4,72% sedangkan tepung tempe kedelai mengandung serat pangan 2,5%. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu mengetahui perbedaan pada parameter kadar serat pangan. Rancangan Acak Lengkap (RAL) merupakan metode yang digunakan dengan empat perlakuan dan tiga kali pengulangan yang mana dengan perbandingan tepung terigu, tepung ubi jalar ungu, dan tepung tempe kedelai secara berturut-turut yaitu P0 (100:0:0), P1 (60:30:10), P2 (60:20:20), P3 (60:10:30). Selanjutnya dilakukan analisis kadar serat pangan untuk setiap perlakuan dan diuji menggunakan metode enzimatis AOAC. Hasil penelitian ini yaitu ada perbedaan yang signifikan untuk kadar serat pangan larut air, serat pangan tidak larut air, dan serat pangan total. Rerata hasil penelitian ini didapatkan P1 dengan serat pangan paling tinggi, yakni serat pangan larut air (1,39%), serat pangan tidak larut air (2,47%), dan serat pangan total (3,86%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah perlakuan terbaik yaitu P1 yang memiliki kandungan serat pangan paling tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya.
English Abstract
Adolescence is a developmental stage where nutritional problems are most likely to occur, one of which is obesity. Obesity is a condition where excess adipose cells accumulate as a result of a conspiracy between energy intake and energy use. One of the diets in obese adolescents is to consume foods high in fiber. Food modifications can be in the form of fettucini using the addition of flour in the form of purple sweet potato and soy tempeh. Purple sweet potato flour contains 4.72% dietary fiber while tempe soyo flour contains 2.5% dietary fiber. This study has the goal of knowing the differences in dietary fiber parameters. Completely randomized design (CRD) was the method used and used four treatments with three repetitions which used ratios of cassava flour, purple sweet potato flour, and tempeh soya flour respectively, namely P0 (100:0:0), P1 (60 :30:10), P2 (60:20:20), P3 (60:10:30). An analysis of food fiber content was carried out for each treatment tested with the AOAC enzymatic method. The results of this study were that there were significant differences in the levels of dietary fiber. P1 produced the highest dietary fiber, namely water-soluble food (1.39%), water-insoluble food fiber (2.47%), and total food fiber (3.86%). The conclusion from this study is that the best treatment is P1 which has the highest dietary fiber content.
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0523060009 |
Uncontrolled Keywords: | Fettucini, Obesitas, Serat pangan, Tempe, Ubi Jalar Ungu,-Dietary fiber, Fettuccine, Obesity, Purple Sweet Potato, Tempeh. |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 613 Personal health and safety > 613.2 Dietetics |
Divisions: | Fakultas Ilmu Kesehatan > Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 13 Jul 2023 06:34 |
Last Modified: | 13 Jul 2023 06:46 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/201827 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Khaldea Rawa Dianti.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (2MB) |
Actions (login required)
View Item |