Rahayu, Yuantika and Luqman Qurata Aini,, SP, M.Si., PhD. Identifikasi Penyakit Bulai (Peronosclerospora spp.) pada Tanaman Jagung di Kabupaten Kediri. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Jagung (Zea mays L.), merupakan salah satu komoditas tanaman pangan penting dan ditempatkan sebagai penyumbang terbesar kedua setelah padi dalam subsektor tanaman pangan nasional. Berbagai upaya peningkatan produksi jagung nasional juga telah dilakukan, namun, upaya peningkatan produksi pertanian terkadang mengalami kendala salah satunya adalah adanya serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Salah satu golongan OPT yang mudah ditemui dan tercatat sebagai penyebab penurunan produksi tanaman jagung adalah penyakit bulai yang disebabkan oleh jamur Peronosclerospora spp., dimana penyakit tersebut dapat menyebabkan kehilangan hasil hingga 90%. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka perlu adanya pemahaman lebih lanjut mengenai penyakit bulai melalui kegiatan identifikasi. Oleh sebab itu, identifikasi terhadap penyakit bulai kemudian dilakukan pada salah satu wilayah sentra penghasil Jagung yakni di Kabupaten Kediri, provinsi Jawa Timur. Tujuan dari penelitian ini antara lain mengidentifikasi gejala penyakit bulai, serta mengetahui karakteristik patogen pada tanaman jagung, dengan hipotesis bahwa dapat ditemukannya gejala serangan penyakit bulai pada tanaman jagung serta diperoleh hasil bahwa jenis spesies yang ditemui berasal dari genus Peronosclerospora spp. Penelitian ini dilakukan pada September - November 2022 dengan menggunakan metode survei. Lokasi penelitian berada di beberapa desa dan kecamatan berbeda yang terdiri dari Desa Jagung, Kaotan dan Kambingan pada Kecamatan Pagu, kemudian Desa Jenggotan, Dawuhan Kidul dan Pehwetan pada Kecamatan Papar, selanjutnya Desa Bendo, Pelem, dan Tulungrejo pada Kecamatan Pare, kemudian Desa Wonotengah, Ketawang dan Kempleng pada Kecamatan Purwoasri, serta Desa Wonokerto, Ngino dan Puhjarak pada Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri. Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain mikroskop, kaca preparat, pipet tetes, alat tulis, kamera, kertas label, plastik klip, dan selotip. Sementara itu, bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain tanaman jagung yang terserang penyakit bulai, aquades dan larutan gula. Pengambilan sampel dilakukan secara acak pada 2-3 tanaman dalam 1 lahan dengan mengambil 1 helai daun pada setiap tanaman jagung untuk diamati. Setelah sampel dikumpulkan dan diamati secara mikroskopis, patogen penyebab penyakit bulai akan diidentifikasi dan dibandingkan dengan literatur dari CIMMYT (2012) dan Rustiani (2015). Intensitas serangan penyakit juga diamati untuk memperkuat hasil. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa gejala dan patogen penyebab penyakit bulai yang ditemukan pada seluruh sampel tanaman jagung memiliki karakteristik yang serupa. Gejala yang nampak antara lain munculnya klorosis searah tulang daun, kerdil, dan daun tegak menyerupai kipas. Selain itu, penyakit bulai yang ditemui berasal dari spesies Peronosclerospora sorghi yang memiliki karakteristik konidiofor tegak, menggembung, bercabang 2- 3 dengan panjang sekitar 95,63 - 194.09 µm, memiliki konidia berbentuk oval hingga spherical berlapis tebal dengan ketebalan 1,46 µm, berukuran 13,33 - 18,66 µm x 15,90 - 23,48 µm. Sementara itu, intensitas serangan penyakit dengan kategori ii tinggi didapatkan di Desa Dawuhan Kidul, Pehwetan, dan Jenggotan, Kecamatan Papar dengan persentase masing-masing secara berurutan yakni sebesar 89%, 86%, dan 78%, serta di Desa Kambingan, Kecamatan Pagu dengan persentase sebesar 78%
English Abstract
Corn (Zea mays L.) is one of the important food crops and is the second largest contributor to the national food crop sector after rice. Various efforts to increase national corn production have also been made, but efforts to increase agricultural production sometimes face obstacles, one of which is the presence of Plant Pest Organisms (PPO). One group of pests that are easily found and recorded as a cause of decreased corn production is the downy mildew caused by the fungus Peronosclerospora spp., which can cause a loss of up to 90% of the yield. Based on the explanation, it is necessary to have a better understanding of downy mildew through identification activities. Therefore, identification of downy mildew was carried out in one of the corn production centers in Kediri District, East Java province. The objectives of this study include identifying downy mildew symptoms and identifying the characteristics of the pathogen in corn plants, with the hypothesis that symptoms of downy mildew can be found in corn plants and the result is that the species found is from the Peronosclerospora spp. genus. This research was conducted from September to November 2022 using a survey method. The research location is in several different villages and districts consisting of Jagung, Kaotan and Kambingan villages in Pagu District, then Jenggotan, Dawuhan Kidul and Pehwetan villages in Papar District, followed by Bendo, Pelem, and Tulungrejo villages in Pare District, then Wonotengah, Ketawang and Kempleng villages in Purwoasri District, and Wonokerto, Ngino and Puhjarak villages in Plemahan District, Kediri Regency. The tools used in this research include a microscope, prepared slides, dropper pipettes, writing tools, a camera, label paper, plastic clips, and tape. Meanwhile, the materials used in this research include corn plants infected with the disease, distilled water, and sugar solution. Sampling is done randomly on 2-3 plants per plot by taking 1 leaf from each corn plant for observation. After the samples are collected and observed microscopically, the pathogen causing the disease will be identified and compared with literature from CIMMYT (2012) and Rustiani (2015). Diseas intensity was also observed to strengthen the result. Based on the analysis that has been conducted, the results show that the symptoms and pathogen causing the disease found in all corn plant samples have similar characteristics. The symptoms that appear include the appearance of chlorosis along the veins of the leaves, stunted growth, and erect leaves resembling a fan. In addition, the disease found is caused by Peronosclerospora sorghi, which has characteristics of conidiophores erect, bulging, branched 2-3 with a length of around 95.63 - 194.09 µm, has oval to spherical shape conidia with thick layers with a thickness of 1,46 µm, measuring 13.33 - 18.66 µm x 15.90 - 23.48 µm. Meanwhile, the diseas intensity with high category was found in Dawuhan Kidul, Pehwetan, and Jenggotan villages in Papar District, with a percentage of each sequentially is 89%, 86%, and 78%, and in Kambingan villages, Pagu District with a percentage of 78%.
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0523040174 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.16 Production efficiency |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | PKN 01 UB |
Date Deposited: | 14 Jun 2023 02:39 |
Last Modified: | 14 Jun 2023 02:39 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/201592 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
YUANTIKA RAHAYU.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (4MB) |
Actions (login required)
View Item |