Mekanisme Antagonisme Beberapa Isolat Jamur Endofit terhadap Patogen Colletotrichum gloeosporioides Penyebab Penyakit Antraknosa pada Tanaman Anggrek Dendrobium secara In Vitro.

Alifia, Reva Yunisa and Prof. Dr. Ir. Abdul Latief Abadi,, MS and Fery Abdul Choliq,, SP., MP., M.Sc (2023) Mekanisme Antagonisme Beberapa Isolat Jamur Endofit terhadap Patogen Colletotrichum gloeosporioides Penyebab Penyakit Antraknosa pada Tanaman Anggrek Dendrobium secara In Vitro. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tanaman hias saat ini semakin meningkat eksistensinya di kalangan masyarakat, salah satunya adalah tanaman anggrek. Pada tahun 2018 – 2020 produksi anggrek berturut-turut adalah 24.717.840 tangkai, 18.608.657 tangkai dan 11.683.333 tangkai. Hal tersebut membuktikan bahwa produksi tanaman anggrek mengalami penurunan yang signifikan. Diduga bahwa salah satu penyebab menurunnya produksi tanaman anggrek dikarenakan terserang oleh penyakit tanaman yaitu antraknosa yang disebabkan oleh patogen Colletotrichum gloeosporioides. Dalam pencegahan penyakit tersebut, dilakukan pengendalian hayati dengan memanfaatkan jamur endofit yang lebih ramah lingkungan. Dipilihnya jamur endofit dalam menangani permasalahan penyakit ini adalah karena secara langsung dapat menghambat pertumbuhan patogen. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya yang dimulai dari bulan Juni hingga bulan November 2022 secara in vitro. Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang akan diberikan yaitu C0 : tanpa perlakuan (kontrol), C1 : Perlakuan C. gloeosporioides + Trichoderma sp., C2 : Perlakuan C. gloeosporioides + Aspergillus sp., C3 : Perlakuan C. gloeosporioides + Gliocladium sp., dan C4 : Perlakuan C. gloeosporioides + Penicillium sp. Data dianalisis menggunakan ANOVA taraf 5% dan uji lanjut dengan BNJ taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Gliocladium sp. memiliki daya hambat tertinggi pada uji antagonis dengan metode dual culture. Keempat isolat memiliki daya hambat diatas 50% sehingga efektif dalam menekan pertumbuhan patogen. Berdasarkan pengamatan mekanisme antagonisme secara makroskopis, terlihat bahwa seluruh isolat memiliki mekanisme kompetisi karena kemampuannya dalam memenuhi cawan petri untuk mendapatkan ruang dan nutrisi. Sedangkan secara mikroskopis, terlihat adanya mekanisme antibiosis dan parasitisme pada beberapa isolat yang dicirikan dengan hifa patogen mengalami lisis dan terdegradasi akibat senyawa atau enzim yang dikeluarkan oleh hifa jamur endofit

English Abstract

Currently, ornamental plants are increasing their existence in the community, one of which is orchids. In 2018 – 2020, orchid production was 24.717.840 stalks, 18.608.657 stalks and 11.683.333 stalks. This proves that the production of orchids has decreased significantly. It is suspected that one of the causes of the decreased production of orchid plants is due to plant disease, namely anthracnose caused by the pathogen Colletotrichum gloeosporioides. In preventing this disease, biological control is carried out by using endophytic fungi which are more environmentally friendly. The choice of endophytic fungi in dealing with this disease problem is because it can directly inhibit the growth of pathogens. This research was carried out at the Plant Disease Laboratory, Department of Pests and Plant Diseases, Faculty of Agriculture, Brawijaya University, starting from June to November 2022 in vitro. This study was using a Completely Randomized Design (CRD) with 5 treatments and 5 replications. The treatments to be given were C0 : no treatment (control), C1 : C. gloeosporioides + Trichoderma sp., C2 : C. gloeosporioides + Aspergillus sp., C3 : C. gloeosporioides + Gliocladium sp., dan C4 : C. gloeosporioides + Penicillium sp. Data were analyzed using Analysis of Variance (ANOVA) of 5% and Tukey Test of 5%. The results showed that Gliocladium sp. has the highest inhibition in the antagonist test with the dual culture method. The four isolates have inhibition above 50%, so they are effective in suppresing the growth of pathogens. Based on the observation of macroscopic antagonism mechanism, it appears that all isolates have a competition mechanism because of their ability to fill the petri dish to get space and nutrients. Meanwhile the results of microscopic observations, it can be seen that there are mechanism of antibiosis and parasitism in several isolates which are characterized by pathogenic hyphae experiencing lysis and degradation due to compounds or enzymes secreted by endophytic fungal hyphae

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0523040138
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.16 Production efficiency
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: PKN 01 UB
Date Deposited: 12 Jun 2023 04:15
Last Modified: 12 Jun 2023 04:15
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/201425
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Reva Yunisa Alifia.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.
Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item