Keanekaragaman Bakteri Terbawa Benih Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) Pada Varietas Dering 1 Dan Grobogan

Fitria., Putri Maulidia and Rina Rachmawati, S.P.,MP.,M (2023) Keanekaragaman Bakteri Terbawa Benih Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) Pada Varietas Dering 1 Dan Grobogan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merril) merupakan salah satu tanaman pangan penting di Indonesia, karena memiliki sumber protein nabati yang tinggi. Tingkat produktivitas tanaman kedelai di Indonesia dari tahun 2019 hingga tahun 2021 selalu mengalami peningkatan. Peningkatan produksi tersebut belum mampu memenuhi kebutuhan konsumsi kedelai pada setiap tahunnya. Permasalahan utama rendahnya produktivitas tanaman kedelai di Indonesia ialah kurangnya ketersediaan benih bermutu tinggi. Upaya yang terus dilakukan untuk meningkatkan produksi tanaman kedelai di Indonesia ialah penggunaan varietas unggul. Namun, pada penggunaan varietas unggul tersebut masih terdapat beberapa permasalahan seperti adanya bakteri terbawa benih. Bakteri yang bersifat menguntungkan dinamakan bakteri endofit sedangkan bakteri yang bersifat merugikan yaitu bakteri patogen yang mampu menyebabkan penyakit pada tanaman. Keberadaan patogen didalam benih menimbulkan permasalahan seperti menurunnya daya kecambah benih, mematikan bibit tanaman muda, pembawa patogen atau penyakit baru dan menurunnya kualitas serta kuantitas tanaman yang dihasilkan (Gebeyaw, 2020). Kelimpahan bakteri didalam benih dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti penanganan pasca panen yang kurang tepat, lama penyimpanan dan kondisi penyimpanan, pengemasan benih. Selain itu, perbedaan varietas kedelai juga menghasilkan kelimpahan bakteri yang berbeda. Varietas kedelai yang memiliki biji berukuran kecil dan potensi hasil yang lebih tinggi menghasilkan kelimpahan bakteri yang lebih rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelimpahan dan keanekaragaman bakteri terbawa benih pada kedelai varietas Dering 1dan Grobogan, serta mengetahui karakteristik bakteri yang ditemukan pada kedua varietas tersebut. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Uji Karantina Tumbuhan Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Surabaya dari bulan Oktober sampai dengan Desember 2022. Penelitian diawali dengan persiapan sampel. Setelah itu dilanjutkan dengan tahap isolasi bakteri dengan metode pengenceran (dilution plate) , perhitungan kelimpahan bakteri , dan purifikasi bakteri. Selanjutnya isolat bakteri diidentifikasi secara morfologi, fisiologi dan biokimia. Identifikasi morfologi meliputi bentuk koloni, tepi, elevasi, tampilan, optical, tekstur, dan warna. Sedangkan identifikasi fisiologi dan biokimia yang dilakukan meliputi, pengujian gram dengan KOH 3%, uji pewarnaan gram, uji pertumbuhan anaerob, dan uji pertumbuhan pada media YDC. Isolat bakteri yang telah diidentifikasi dilanjutkan pada tahap uji hipersensitif. Analisis hasil penelitian dilakukan dengan metode analisis deskriptif. Bakteri yang didapatkan pada benih kedelai varietas Dering 1 yaitu sebanyak 3 isolat dengan kelimpahan sebanyak 134,3 x 108 cfu/ml dan pada varietas Grobogan sebanyak 4 isolat dengan kelimpahan 1,29 x 108 cfu/ml. Indeks keanekaragaman bakteri pada benih kedelai varietas Dering 1 termasuk dalam kategori rendah yaitu sebesar 0,459, sedangkan pada varietas Grobogan termasuk ii dalam kategori sedang yaitu sebesar 1,083. Hal tersebut dikarenakan jumlah isolat dan genus yang ditemukan lebih besar pada varietas Grobogan dibandingkan varietas Dering 1. Genus bakteri yang ditemukan pada benih kedelai varietas Dering 1 yaitu hanya Erwinia, sedangkan pada varietas Grobogan yaitu Erwinia dan Pantoea. Isolat-isolat bakteri yang ditemukan pada kedua varietas benih kedelai tersebut memiliki potensi sebagai patogen tanaman, karena menimbulkan gejala nekrosis pada daun tanaman tembakau saat uji hipersensitif.

English Abstract

Soybean (Glycine max (L.) Merril) is one of the important food crops in Indonesia because it has a high source of vegetable protein. The productivity level of soybean plants in Indonesia from 2019 to 2021 is always increasing. The increase in production has not been able to meet the demand for soybean consumption every year. The main problem with the low productivity of soybean plants in Indonesia is the lack of availability of high-quality seeds. Efforts that continue to be made to increase soybean crop production in Indonesia are the use of superior varieties. However, in the use of superior varieties, there are still some problems such as the presence of seed-borne bacteria. Beneficial bacteria are called endophytic bacteria while harmful bacteria are pathogenic bacteria that can cause disease in plants. The presence of pathogens in seeds causes problems such as decreased seed germination, kills young plant seeds, and carriers of new pathogens or diseases, and decreases the quality and quantity of plants produced (Gebeyaw, 2020). The abundance of bacteria in seeds can be influenced by several factors such as improper post-harvest handling, storage time and storage conditions, and seed packaging. In addition, differences in soybean varieties also produce different abundances of bacteria. Soybean varieties that have smaller seeds and higher yield potential result in lower bacterial abundance. The purpose of this study was to determine the abundance and diversity of seed-borne bacteria in soybean varieties Dering 1 and Grobogan, as well as to determine the characteristics of the bacteria found in both varieties. The research was carried out at the Plant Quarantine Test Laboratory at the Agricultural Quarantine Center (BBKP) Surabaya from October to December 2022. The research began with sample preparation. After that, proceed with the isolation of bacteria using the dilution plate method, calculating the abundance of bacteria, and purifying bacteria. Furthermore, bacterial isolats were identified by morphology, physiology, and biochemistry. Morphological identification includes colony shape, edge, elevation, tampilan, optical, texture, and color. While the identification of physiology and biochemistry carried out included gram testing with 3% KOH, gram staining test, anaerobic growth test, and growth test on YDC media. Bacterial isolats that have been identified are continued in the hypersensitivity test stage. Analysis of the results of the research was carried out using the descriptive analysis method. The bacterial diversity index of the Dering 1 variety was included in the low category, which was 0,459, while the Grobogan variety was included in the medium category, which was 1,083. This is because the number of isolats and genera found was greater in the Grobogan variety than in the Dering 1 variety. The bacterial genus found in the Dering 1 variety was only Erwinia, while in the Grobogan variety, Erwinia and Pantoea. Bacterial isolats found in both varieties of soybean seeds have the potential as plant pathogens because they cause symptoms of necrosis on tobacco plant leaves during hypersensitivity tests.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0522040616
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.16 Production efficiency
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: PKN 01 UB
Date Deposited: 12 Jun 2023 02:06
Last Modified: 12 Jun 2023 02:06
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/201383
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Putri Maulidia Fitria.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item