Hubungan Faktor Cuaca dengan Dinamika Populasi Nilapavarta lugens dan Menochilus sexmaculatus pada Tanaman Padi di Kabupaten Malang

Amin, Muhammad Choirul and Tita Widjayanti, MS. and Tita Widjayanti, SP., M.Si. (2023) Hubungan Faktor Cuaca dengan Dinamika Populasi Nilapavarta lugens dan Menochilus sexmaculatus pada Tanaman Padi di Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu komoditas pertanian yang menjadi bahan makanan pokok masyarakat Indonesia. Wereng batang coklat (WBC) merupakan salah satu hama utama dari tanaman padi. Peningkatan populasi hama WBC dipengaruhi oleh keberadaan musuh alami (predator). Populasi dan aktivitas serangga hama serta predator dipengaruhi oleh kondisi iklim secara langsung maupun tidak langsung. Pengetahuan menyeluruh tentang hubungan cuaca dengan populasi hama merupakan prasyarat dalam perumusan strategi pengelolaan hama berbasis cuaca. Jadwal pengendalian hama yang tepat hanya dapat diperoleh bila informasi yang cukup tersedia tentang aktivitas musiman hama yang sedang dikendalikan. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk mengetahui dan mengkaji hubungan faktor cuaca, meliputi suhu pagi, suhu siang, dan kelembapan dengan populasi WBC dan populasi Menochilus sexmaculatus. Penelitian dilaksanakan di lahan padi milik warga Desa Pulongdowo Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur pada musim hujan bulan Oktober sampai November 2021. Penelitian dilakukan pada 25 titik pengamatan, dengan 5 tanaman sampel pada setiap titik pengamatan. Interval pengamatan 7 hari sekali. Variabel pengamatan terdiri dari jumlah populasi hama WBC dan predator M. sexmaculatus yang didapat pada setiap tanaman sampel. Variabel selanjutnya yang diamati yaitu cuaca, yang terdiri suhu pagi, suhu siang, dan kelembapan relatif. Data yang diperoleh pada pengamatan dikompilasi dalam bentuk database dengan bantuan perangkat lunak microsoft exel, kemudian dianalisis korelasi regresi menggunakan bantuan aplikasi SPSS versi 22. Berdasarkan hasil pengamatan; populasi nimfa, imago WBC dan predator M. sexmaculatus mengalami penurunan dari pengamatan pertama hingga ke tujuh. Populasi nimfa WBC tertinggi sebanyak 24 individu dan populasi imago WBC tertinggi sebanyak 22 individu terjadi pada pengamatan pertama. Populasi predator M. sexmaculatus tertinggi sebanyak 3 individu terjadi pada pengamatan pertama dan kedua. Berdasarkan analisis korelasi regresi; populasi hama WBC di agroeksositem memiliki hubungan dengan faktor cuaca meliputi suhu pagi, suhu siang, dan kelembapan; berdasarkan hasil analisis regresi dapat disimpulkan bahwa faktor cuaca meliputi suhu pagi, suhu siang, dan kelembapan berhubungan positif dengan populasi hama WBC dan menunjukkan derajat hubungan yang kuat dengan populasi nimfa (0,629) hama WBC serta menunjukkan derajat hubungan yang sedang (0,457) dengan populasi imago hama WBC. Populasi predator M. sexmaculatus di agroekosistem secara tidak langsung memiliki hubungan dengan faktor cuaca meliputi suhu pagi, suhu siang, dan kelembapan; berdasarkan hasil analisis regresi dapat disimpulkan bahwa faktor cuaca meliputi suhu pagi, suhu siang, dan kelembapan berhubungan positif dengan populasi predator M. sexmaculatus dan menunjukkan derajat hubungan yang sedang dengan populasi nimfa (0,402) predator M. sexmaculatus.

English Abstract

Rice (Oryza sativa L.) is one of the agricultural commodities which is the staple food for Indonesian people. Brown stem planthopper (WBC) is one of the main pests of rice plants. The increase in the population of WBC pests is influenced by the presence of natural enemies (predators). Populations and activities of insect pests and predators are influenced by climatic conditions directly or indirectly. Thorough knowledge of the relationship between weather and pest populations is a prerequisite in the formulation of weather-based pest management strategies. Appropriate pest control schedules can only be obtained when sufficient information is available about the seasonal activity of the pest being controlled. Therefore, a study was conducted to determine and examine the relationship of weather factors, including morning temperature, afternoon temperature, and humidity with the BCC population and the Menochilus sexmaculatus population. The research was carried out on rice fields owned by residents of Pulongdowo Village, Tumpang District, Malang Regency, East Java Province during the rainy season from October to November 2021. The study was conducted at 25 observation points, with 5 sample plants at each observation point. The observation interval is 7 days. Observation variables consisted of the total population of WBC pests and predators M. sexmaculatus obtained on each sample plant. The next variable observed was the weather, which consisted of morning temperature, afternoon temperature and relative humidity. The data obtained from the observations were compiled in the form of a database with the help of Microsoft Excel software, then analyzed by regression corelassion using the application SPSS version 22. Based on the results of observations; populations of nymphs, WBC imago and predators of M. sexmaculatus decreased from the first to the seventh observation. The highest WBC nymph population was 24 individuals and the highest WBC adult population was 22 individuals in the first observation. The highest predator population of M. sexmaculatus was 3 individuals in the first and second observations. Based on regression correlation analysis; BPH pest populations in agro-exosystems have a relationship with weather factors including morning temperature, afternoon temperature, and humidity; based on the results of the regression analysis it can be concluded that weather factors including morning temperature, afternoon temperature, and humidity are positively related to the BPH pest population and show a strong degree of relationship with the BPH nymph population (0.629) and show a moderate degree of relationship (0.457) to the imago population WBC pests. The predator population of M. sexmaculatus in the agroecosystem is indirectly related to weather factors including morning temperature, afternoon temperature, and humidity; based on the results of the regression analysis it can be concluded that weather factors including morning temperature, afternoon temperature, and humidity are positively related to the predator population of M. sexmaculatus and show a moderate degree of relationship with the population of nymphs (0.402) predator M. sexmaculatus.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0523040104
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.16 Production efficiency
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: PKN 01 UB
Date Deposited: 08 Jun 2023 08:00
Last Modified: 08 Jun 2023 08:00
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/201229
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
MUHAMMAD CHOIRUL AMIN.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item