Atiqurrahman, Moh. and Dr. Izmi Yulianah, SP. M.Si. (2022) Keragaman dan Korelasi Karakteristik Biji dengan Mutu Fisik dan Perkecambahan Pada Tujuh Genotipe Kacang Hijau (Vigna radiata L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kacang hijau merupakan komoditas pertanian yang penting. Menurut data BPS Jawa Timur, produksi kacang hijau di Jawa Timur pada tahun 2013-2017 mengalami fluktuasi yang disebabkan beberapa faktor, salah satu faktor yang signifikan adalah kurangnya benih berkualitas baik. Peningkatan produksi dan kualitas tanaman kacang hijau perlu dilakukan untuk memenuhi permintaan pasar. Peningkatan hasil tanaman kacang hijau dapat diupayakan melalui pemuliaan tanaman secara berkelanjutan. Kegiatan pemuliaan tanaman yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan identifikasi keragaman karakter. Untuk mengetahui adanya hubungan antara karakteristik biji dengan mutu fisik dan perkecambahan perlu dilakukan analisis korelasi. Korelasi antar karakter merupakan salah satu parameter genetik yang perlu diketahui untuk mempermudah menentukan karakter yang dianggap unggul. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari keragaman pada karakteristik biji dan mempelajari korelasi antara karakteristik biji terhadap mutu fisik dan perkecambahan pada kacang hijau. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan November hingga Desember 2022 di Laboratorium Pemuliaan Tanaman Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Bahan yang digunakan yaitu 4 benih kacang hijau genotipe lokal yaitu genotipe Lenteng, Guluk-guluk dan Ambunten yang berasal dari beberapa kecamatan di Kabupaten Sumenep Madura, genotipe lokal Gombong dari Kebumen Jawa Tengah dan 3 Varietas unggul yaitu VIMA 1, VIMA 2 dan VIMA 4 yang berasal dari Balitkabi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tujuh perlakuan genotipe kacang hijau yang masing-masing diulang sebanyak empat kali sehingga menghasilkan 28 satuan percobaan. Variabel pengamatan untuk karakter fisik biji kacang hijau mencakup bentuk biji, warna kotiledon, tekstur biji, panjang biji, lebar biji, tebal biji, diameter geometrik biji, derajat kebulatan biji, volume dan luas permukaan biji. Variabel pengamatan untuk mutu fisik biji meliputi tingkat kemurnian benih, bobot 1000 butir dan kadar air benih. Variabel pengamatan untuk perkecambahan yaitu persentase perkecambahan, laju perkecambahan, nilai puncak perkecambahan. Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini yaitu analisis keragaman (anova), uji lanjut DMRT dan analisis korelasi. Karakteristik biji pada tujuh genotipe kacang hijau memiliki keragaman pada warna dan teksturnya yaitu pada genotipe Ambunten yang memiliki warna hijau gelap dan VIMA 2 serta VIMA 4 yang memiliki tekstur mengkilap pada permukaan bijinya. Kacang hijau genotipe lokal Guluk-guluk memiliki karakter biji yang sama dengan VIMA 4 pada karakter kuantitatif dan mutu fisik benih. Kacang hijau genotipe lokal memiliki daya kecambah yang cukup tinggi dan tidak kalah jika dibandingkan dengan varietas unggul sertan memiliki laju perkecambahan yang lebih cepat daripada varietas unggul. Hasil analisis korelasi menunjukkan korelasi positif antara karakteristik biji dengan karakter bobot 1000 butir pada mutu fisik benih. Korelasi nyata yang bersifat positif terjadi antara karakteristik biji dengan laju perkecambahan dan korelasi negatif pada nilai puncak perecambahan.
English Abstract
Mung bean is an important agricultural commodity. According to BPS East Java data, mung bean production in East Java in 2013-2017 has fluctuating due to several factors, one of the significant factors being the lack of good quality seeds sown. Increasing the production and quality of mung bean plants needs to be done to meet market demand. Increasing mung bean yields can be pursued through continuous plant breeding. Plant breeding activities that can be carried out are by identifying morphological diversity. To determine the relationship between the physical characteristics of seeds and germination, it is necessary to carry out a correlation analysis. The correlation between characters is one of the genetic parameters that needs to be known to make it easier to determine which character is considered superior. The purpose of this study to learn about variability on characteristic and to determine the correlation between characteristics of seeds on physical quality and germination of mung beans.. Research activities carried out from November to December 2022 at the Plant Breeding Laboratory, Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University. The materials used were 4 mung bean seeds of local genotypes namely the Lenteng, Guluk-guluk and Ambunten genotypes originating from several sub-districts in Sumenep Madura Regency, the local Gombong genotype from Kebumen, Central Java and 3 superior varieties namely VIMA 1, VIMA 2 and VIMA 4 which were from Balitkabi. This study use a completely randomized design (CRD) with seven treatments of mung bean genotypes, each of genotypes repeated four times to produce 28 experimental units. Observational variables for the characteristics of mung bean seeds included seed shape, cotyledon color, seed texture, seed length, seed width, seed thickness, seed geometric diameter, seed roundness degree, volume and surface area of seed. Observational variables for the physical quality of the seeds includ the level of seed purity, the weight of 1000 grains and the moisture content of the seeds. The observation variables for germination were germination percentage, germination rate, germination peak value. Data analysis carried out in this study, namely analysis of variance (ANOVA), follow-up by DMRT test and correlation analysis. Seed characteristics of the seven mung bean genotypes varied in color and texture, namely the Ambunten genotype which had a dark green color and VIMA 2 and VIMA 4 which had a shiny texture on the surface of the seeds. The local genotype Guluk-guluk mung bean has the same seed characteristics as VIMA 4 in terms of quantitative characters and physical quality of the seeds. Mung bean of local genotype has a relatively high germination rate and does not lose when compared to superior varieties and has a faster germination rate than superior varieties. The results of the correlation analysis showed a positive correlation between seed characteristics and the 1000 grain weight character on the physical quality of the seeds. There is a significant positive correlation between seed characteristics and germination rate and a negative correlation on the peak germination value
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0522040593 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.16 Production efficiency |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | PKN 01 UB |
Date Deposited: | 08 Jun 2023 03:42 |
Last Modified: | 08 Jun 2023 03:42 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/201189 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
moh atiqurrahman.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (1MB) |
Actions (login required)
View Item |