Potensi Azotobacter sp. sebagai Agens Ketahanan Induksi terhadap Peanut Stripe Mosaic Virus (PStV) dan Pengaruhnya pada Pertumbuhan serta Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.)

Effendi, Melati Anggreani and Dr. Ir. Mintarto Martosudiro, MS (2023) Potensi Azotobacter sp. sebagai Agens Ketahanan Induksi terhadap Peanut Stripe Mosaic Virus (PStV) dan Pengaruhnya pada Pertumbuhan serta Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

pertanian terpenting yang berperan sebagai sumber protein serta memiliki nilai ekonomis yang tinggi sehingga kebutuhan dan pemintaan kacang tanah terus meningkat sepanjang tahun. Namun berdasarkan data Badan Pusat Statistik (2018) pada tahun 2017 terjadi penurunan produksi kacang tanah di Indonesia. Penurunan hasil produksi tesebut salah satunya disebabkan penyakit yang menyerang tanaman kacang tanah yaitu penyakit bilur yang disebabkan oleh virus kacang tanah (PStV). PStV menyebabkan produksi kacang tanah menurun antara 15% hingga 70%. Petani di Indonesia umumnya melakukan pengendalian menggunakan insektisida untuk menekan populasi serangga vektornya. Altenatif pengendalian patogen virus yang ramah lingkungan salah satunya dapat dilakukan dengan menggunakan PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria). Penelitian ini menggunakan PGPR Azotobacter sp. untuk meningkatkan pertumbuhan, produksi dan menekan serangan PStV pada kacang tanah. Penelitian ini dilaksanakan di Screen House Universitas Muhammadiyah Malang dan Laboratorium Penyakit Tumbuhan, Jurusan Hama Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang. Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2022 sampai Oktober 2022. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pengujian kerapatan bakteri Azotobacter sp. yang berbeda dengan 6 perlakuan yaitu kontrol tanpa diberi Azotobacter sp., Azotobacter sp. dengan kerapatan 101 cfu/ml, 103 cfu/ml, 105 cfu/ml,1010 cfu/ml serta 1015 cfu/ml. Hasil menunjukkan bahwa perlakuan Azotobacter sp. dengan kerapatan 105 cfu/ml, 1010 cfu/ml, dan 1015 cfu/ml dapat memperpanjang masa inkubasi dengan perlakuan terbaik yaitu Azotobacter sp. dengan kerapatan 1015 cfu/ml dengan masa inkubasi 21,75 hari. Perlakuan tersebut juga efektif menekan intensitas serangan PStV sehingga menjadi lebih rendah yaitu 8,19%. Pada variabel pertumbuhan tinggi tanaman dan jumlah daun semua perlakuan kerapatan Azotobacter sp. tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Pemberian Azotobacter sp juga tidak berpengaruh terhadap jumlah polong, jumlah biji dan bobot 100 biji. Azotobacter sp. dengan kerapatan 1010 cfu/ml dan 1015 cfu/ml dapat meningkatkan bobot basah polong yaitu 42,75 gram dan 48,25 gram serta meningkatkan bobot kering polong yaitu 22,5 gram dan 25,06 gram. Azotobacter sp. dengan kerapatan 105 cfu/ml ,1010 cfu/ml dan 1015 cfu/ml berpengaruh terhadap bobot kering biji yaitu 15,81 gram, 16,68 gram dan 17,25 gram. Kategori ketahanan yang termasuk tahan yaitu perlakuan Azotobacter sp. dengan kerapatan 1010 cfu/ml dan 1015 cfu/ml.

English Abstract

Peanut (Arachis hypogea L.) is one of the most important agricultural commodities which useful as a source of protein and has high economic value so that the demand for peanuts continues to increase throughout the year. However, based on Badan Pusat Statistik data (2018) in 2017 there was a decrease in peanut production in Indonesia. One of the reasons for this reduction in production is a disease that attacks peanuts, namely Peanut Stripe Mosaic Virus (PStV). PStV causes peanut production to decrease by between 15% and 70%. Farmers in Indonesia generally use insecticides to control their insect vector populations. One of the environmentally friendly alternative ways to control pathogens is to use PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria). This sresearch used PGPR Azotobacter sp. to increase growth, production and suppress PStV attack on peanuts. This research was conducted at the Screen House of the University of Muhammadiyah Malang and the Laboratory of Plant Diseases, Department of Plant Diseases, Faculty of Agriculture, University of Brawijaya Malang. The research was conducted from March 2022 to October 2022. The research was carried out using the experimental method RAL (Rancangan Acak Lengkap) by testing the density of the bacteria Azotobacter sp. which differed from the 6 treatments, namely the control without Azotobacter sp., Azotobacter sp. with a density of 101 cfu/ml, 103 cfu/ml, 105 cfu/ml, 1010 cfu/ml and 1015 cfu/ml. The results showed that the treatment of Azotobacter sp. with a density of 105 cfu/ml, 1010 cfu/ml, and 1015 cfu/ml can extend the incubation period with the best treatment, namely Azotobacter sp. with a density of 1015/ml with an incubation period of 21,75 days. This treatment was also effective in reducing the intensity of PStV attacks so that it became lower 8,19%. On the growth variables of plant height and number of leaves of all treatments the density of Azotobacter sp. no effect on plant growth. The treatments of Azotobacter sp also had no effect on the number of pods, the number of seeds and the weight of 100 seeds. Azotobacter sp. with a density of 1010 cfu/ml and 1015 cfu/ml can increase the pods wet weight of 42.75 grams and 48.25 grams and increase the pods dry weight of pods which are 22.5 grams and 25.06 grams. Azotobacter sp. with a density of 105 cfu/ml, 1010 cfu/ml and 1015 cfu/ml affected the dry weight of the seeds, namely 15.81 grams, 16.68 grams and 17.25 grams. The category of resistance that includes resistance is treatment. Azotobacter sp. with a density of 1010 cfu/ml and 1015 cfu/ml.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0523040095
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.16 Production efficiency
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: PKN 01 UB
Date Deposited: 08 Jun 2023 03:07
Last Modified: 08 Jun 2023 03:07
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/201167
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Melati Anggreani Effendi.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item