Kamiliyah, Ma’rifatul and Dr. Afifuddin Latif Adiredjo, S.P., M.Sc (2023) Keragaman Genetik dan Heritabilitas Karakter Agronomis-Morfologis pada Populasi F6 Tanaman Padi (Oryza sativa L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman pangan yang penting karena menghasilkan beras sebagai sumber bahan makanan pokok di Indonesia. Permintaan beras akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk Indonesia. Produksi padi nasional pada tahun 2018 sebesar 59,20 juta ton, dan pada tahun 2019 sebesar 54,60 juta ton, dan pada 2020 total produksi padi nasional adalah 54,65 juta ton, pada 2021 produksi padi mengalami penurunan dengan total produksi sebesar 54,42 dan pada 2022 meningkat kembali dengan nilai produksi sebesar 55,67. Produksi padi di Indonesia tersebut belum mampu mencukupi kebutuhan masyarakat, oleh karena itu perlu adanya upaya peningkatan produksi padi dalam negeri untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam upaya peningkatan hasil produksi padi adalah dengan adanya ketersediaan dan penggunaan varietas unggul. Varietas unggul dapat diperoleh dari kegiatan pemuliaan tanaman melalui persilangan. Keberhasilan suatu program pemuliaan tanaman sangat tergantung pada keragaman genetik dan nilai duga heritabilitas. Untuk meningkatkan keberhasilan program pemuliaan tanaman maka perlu dilakukan penelitian terhadap keragaman genetik dan heritabilitas pada generasi F6. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman genetik dan heritabilitas beberapa karakter agronomis dan morfologis pada populasi F6 tanaman padi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei hingga September 2022. Lokasi penelitian berada di Kabupaten Sumenep, Madura. Kabupaten Sumenep terletak pada dataran rendah, dengan suhu berkisar antara 24,6°C-33,0°C. Penelitian dilakukan dengan menanam semua populasi tanaman di lingkungan yang sama tanpa ulangan. Alat yang akan digunakan pada penelitian ini adalah traktor, cangkul, alat semprot, meteran, sabit/arit, timbangan digital, kamera, dan alat tulis. Sedangkan bahan yang digunakan adalah benih F6-4-21-11-25 serta dua tetuanya yaitu padi varietas Situ Bagendit dan Cibogo, pestisida, pupuk kandang, Urea, SP-36 dan pupuk KCl. Parameter yang diamati adalah tinggi bibit (cm), tinggi tanaman (cm), jumlah daun, panjang daun, jumlah anakan, jumlah anakan produktif, umur berbunga (HST), panjang malai (cm), tipe malai, cabang malai sekunder, jumlah gabah berisi per malai, jumlah gabah hampa per malai, umur panen, dan berat 100 butir (gr). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada populasi F6-4-21-11-25 nilai KKG (Koefisien Keragaman Genetik) dan KKF (Koefisien Keragaman Fenotipik) pada karakter agronomis dan karakter morfologis didominasi oleh kategori rendah dan agak rendah. hanya nilai KKF jumlah gabah hampa per malai yang termasuk kategori cukup tinggi. Karakter dengan kriteria KKG/KKF rendah dan agak rendah digolongkan sebagai karakter dengan keragaman sempit, sehingga dapat diketahui seluruh karakter pengamatan memiliki nilai keragaman genetik yang sempit. Untuk karakter agronomis dan morfologis yang memiliki nilai heritabilitas tinggi yaitu pada karakter tinggi tanaman dan panjang malai. Karakter yang memiliki nilai heritabilitas tinggi, berarti faktor genetik berpengaruh lebih besar dibandingkan dengan faktor lingkungan.
English Abstract
Rice (Oryza sativa L.) is one of the important food crops because it produces rice as a source of staple food in Indonesia. The demand for rice will continue to increase along with the increasing population of Indonesia. National rice production in 2018 was 59.20 million tons, 54.60 million tons in 2019, and 54.65 million tons in 2020, or an increase of 45.17 thousand tons (0.08%) compared to 2019. Rice production in 2021 has decreased compared to 2020 with a total production of 54.42 million tons, but in 2022 rice production has increased again with a total of 55.67 million tons. Rice production in Indonesia has not been able to meet the society's needs. therefore, efforts to increase domestic rice production are needed to fulfill society's needs. One of the efforts that can be made to increase rice production is the availability and the use of high-yielding varieties. High-yielding rice varieties are obtained from plant breeding activities through crosses. The success of a plant breeding program is highly dependent on genetic variability and the value of heritability estimates; the higher the genetic variability possessed, the greater the chance of success in the plant breeding program. To increase the success of the plant breeding program, it is necessary to conduct research on genetic variability and heritability in the F6 generation. This study aims to determine the genetic variability and heritability of several agronomic and morphological characters in the F6 rice population. The research was conducted in Sumenep Regency, Madura in Mei-September 2022. Sumenep Regency is located in a lowland, with temperature ranging from 24.6°C-33.0°C. This research was conducted by planting F6 seeds and parents in the same environment without repetition. The tools used in this research are a tractor, hoe, knapsack sprayer, meter, sickle/sickle, digital scale, camera, and stationery. While the materials used were F6-4-21-11-25 seeds and their two parents, namely Situ Bagendit and Cibogo varieties of rice, manure, Urea, SP-36, and KCl fertilizer. Parameters observed were seedling height (cm), plant height (cm), number of leaf, leaf length, number of tillers, number of productive tillers, flowering age, harvest age, panicle length (cm), panicle type, secondary branching, number of filled grain per panicle, number of empty grain per panicle, and 100 grain weight (gr). The results showed that in the F6-4-21-11-25 population, the GCV (Genotypic Coefficient of Variation) and PCV (Phenotypic Coefficient of Variation) values for morphological and agronomic characters were dominated by the low and rather low categories. Only the PCV value of the number of empty grain panicles-1 is in the quite high category. Characters with low and rather low GCV/PCV criteria are classified as characters with narrow variability, so that it can be seen that all observed characters have narrow genetic variability values. For morphological and agronomic characters that have high heritability values, namely the character of plant height and panicle length. Characters with high heritability values mean that genetic factors have a greater influence than environmental factors.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0523040094 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.16 Production efficiency |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | PKN 01 UB |
Date Deposited: | 08 Jun 2023 02:45 |
Last Modified: | 08 Jun 2023 02:45 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/201154 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Ma'rifatul Kamiliyah.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (3MB) |
Actions (login required)
View Item |