Satyaningtyas, Marcelina Melvyn Gita and Ir. Ninuk Herlina, MS (2022) Pemanfaatan Paranet dan Jumlah Sobekan Baglog Terhadap Pembesaran Tudung dan Total Bobot Segar Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) adalah salah satu jenis jamur konsumsi yang digemari masyarakat Indonesia. Konsumsi jamur tiram putih memiliki beberapa manfaat seperti untuk bahan pangan ataupun sebagai bahan obat. Tingginya manfaat yang didapat dari jamur tiram putih menyebabkan permintaan dari konsumen semakin meningkat. Beberapa permintaan pasar menghendaki ukuran tudung yang lebar karena dapat menambah nilai estetika produk dan kepuasan konsumen dalam mengkonsumsi keripik jamur tiram putih. Tudung jamur yang dimanfaatkan sebagai keripik jamur akan semakin lezat dan renyah sehingga tidak mudah hancur saat dikemas. Permintaan yang meningkat tersebut tidak diimbangi dengan produktivitas yang tinggi sehingga petani tidak bisa memenuhi permintaan pasar secara keseluruhan baik dalam maupun luar negeri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kombinasi perlakuan terbaik antara jumlah penyobekan baglog dan pemberian paranet, mengoptimalkan kadar oksigen dengan menyediakan kondisi kelembaban yang sesuai dalam pemberian paranet, serta untuk menguji efektivitas pemberian perlakuan penyobekan baglog. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah pemberian paranet dengan efektivitas penyobekan yang tepat mampu meningkatkan produktivitas jamur tiram putih melalui peningkatan diameter tudung buah serta total bobot segar jamur. Penelitian ini dilaksanakan di Kumbung Griya Jamur Fakutas Pertanian Universitas Brawijaya yang terletak di Desa Pucangsongo, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada bulan Januari 2019 – April 2019. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Petak Terbagi (Split Plot) dengan petak utama (main plot) adalah pemberian paranet yang terdiri dari 3 taraf yaitu: A1: 1 lapis paranet; A2: 2 lapis paranet; dan A3: 3 lapis paranet. Sedangkan anak petak (sub plot) adalah jumlah penyobekan yang terdiri dari 3 taraf yaitu: P0: tanpa penyobekan; P1: 1 sobekan; P2: 2 sobekan. Variabel yang diamati meliputi suhu udara, kelembaban udara, kadar oksigen, waktu awal pinhead muncul, jumlah pinhead, jumlah tubuh buah, jumlah tudung buah, diameter tudung dan total bobot segar jamur tiram putih. Data hasil penelitian diuji dengan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji nyata BNJ 5%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa diameter tudung buah yang paling baik dihasilkan pada paranet 2 lapis dengan perlakuan jumlah penyobekan 1 lapis yaitu sebesar 9,33 cm, yang mana dapat meningkatkan diameter tudung buah hingga 86% dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Sedangkan total bobot segar yang paling baik dihasilkan pada paranet 2 lapis dengan nilai 877,2 gr, yang mana dapat meningkatkan total bobot segar hingga 19% bila dibandingkan dengan perlakuan paranet 1 lapis dan paranet 2 lapis.
English Abstract
White oyster mushroom (Pleurotus ostreatus) is one of the most popular types of mushroom consumption in Indonesia. Consumption of white oyster mushrooms has several benefits such as for food or as medicine. The high benefits obtained from white oyster mushrooms cause demand from consumers to increase. Some market demands require a wide mushroom cap size because it can add to the aesthetic value of the product and consumer satisfaction in consuming white oyster mushroom chips. Mushroom caps that are used as mushroom chips will be even tastier and crunchier so they don't break easily when packaged. This increased demand is not matched by high productivity so that farmers cannot meet the overall market demand both at home and abroad. This research aims to determine the best combination of treatment between the number of baglog tears and the application of paranet, to optimize oxygen levels by providing suitable humidity conditions in the administration of paranet, and to test the effectiveness of the treatment of baglog tearing. The expected result of this research is that the administration of paranet with the right tearing effectiveness can increase the productivity of white oyster mushrooms by increasing fruit cap diameter and mushroom total fresh weight. This research was conducted in Kumbung Griya Jamur ,Faculty of Agriculture, University of Brawijaya, located in Desa Pucangsongo, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur in January 2019-April 2019. Method of this research was split plot design with net layers as the main plot which consisted of 3 types: A1: 1 net layer, A2: 2 net layers, and A3: 3 net layers. Moreover, then number of plastic tearing as a sub plot which consist also 3 types: P0: without tearing, P1: 1 time tearing, and P2: 2 times tearing. Observed variables are degrees measurement, moisture, oxygen rate, full mycelium time, first pinhead emerges, amount of pinhead, amount of fruit bodies, amount of cap, diameter of cap, and total fresh weight of oyster mushroom. Data is tested with ANOVA and continue with LSD 5%. The results of this research indicated that the best fruit cap diameter was produced in 2-layer paranets with the treatment of 1 layer of baglog tearing, which was 9.33 cm, which increased the fruit cap diameter up to 86% compared to other treatments. While the best total fresh weight was obtained from 2 layer paranet with a value of 877.2 gr, which increased the total fresh weight by up to 19% when compared to the 1 layer paranet and 2 layers paranet treatment.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0522040590 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.16 Production efficiency |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | PKN 01 UB |
Date Deposited: | 08 Jun 2023 02:31 |
Last Modified: | 08 Jun 2023 02:31 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/201143 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Marcelina Melvyn Gita S.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (3MB) |
Actions (login required)
View Item |