Situmorang, Irene Bernadeth and Prof. Dr. Ir. Ellis Nihayati, MS. and Dr. Ir. Setyono Yudo Tyasmoro, MS. (2022) Pengaruh Dosis Pupuk Organik Cair pada Pertumbuhan Awal Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.) Varietas Bululawang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Tebu (Saccharum officinarum L.) adalah tanaman iklim tropis yang memiliki kandungan nira pada bagian batang yang dapat diolah menjadi gula. Fisik tanaman tebu umumnya berbulu, memiliki duri halus dan beruas-ruas yang diantara ruasnya dapat tumbuh mata tunas yang akan menjadi pucuk tanaman baru (Harjanti, 2014). Salah satu cara meningkatkan produktifitas tebu adalah dengan mengupayakan pemupukan yang dapat meningkatkan hasil tanaman, untuk itu penelitian dilakukan pada penelitian ini sangat penting untuk mengetahui komposisi dosis pupuk organik cair terhadap pertumbuhan awal tanaman tebu. Bahan dasar yang dapat digunakan sebagai pupuk organik cair adalah limbah tetes tebu yang difermentasikan. Tetes tebu merupakan sisa sirup terakhir dari stasiun masakan yang telah dipisahkan gulanya melalui kristalisasi berulangkali. Penggunaan tetes tebu dalam pertanian meningkatkan efisiensi penyerapan unsur hara dan meningkatkan aktivitas biologi tanah (Ummu, 2022). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-Oktober 2022 di desa Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, sebelah Timur Selatan Kota Malang. Bahan utama yang dibutuhkan dalam penelititn ini yaitu bibit tanaman tebu varietas Bululawang (BL), pupuk organik cair, pupuk anorganik Urea, SP-36, KCl, dan air. Alat yang digunakan dalam penanaman dan pengamatan tanaman, dibutuhkan antara lain: gembor meteran ukur, papan nama tanda tiap perlakuan, pasak bambu, drum berukuran 150 liter sebagai tempat pupuk, bor pengaduk, gelas ukur, jangka sorong, kamera dan alat tulis. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 7 perlakuan dan 4 ulangan total 28 petak percobaan dengan populasi tiap perlakuan terdiri dari 266 tanaman.. Perlakuan yang dilakukan T1: Kontrol (Tanpa pupuk); T2: 100% NPK; T3: 100% Pupuk organik cair + 75% Pupuk anorganik – K; T4: 50% Pupuk organik cair + 75% Pupuk anorganik – K; T5: 150% Pupuk organik cair + 75% Pupuk anorganik – K; T6: 200% Pupuk organik cair + 75% Pupuk anorganik – K; T7: 100% Pupuk organik cair. Parameter yang diamati terdiri dati tinggi batang, jumlah batang, diameter batang, dan jumlah anakan per rumpun. Data hasil pengamatan selanjutnya dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA) dari rancangan acak kelompok (RAK) dengan taraf 5% dan uji DMRT. Berdasarkan hasil penelitian uji dosis pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) dapat disimpulkan bahwa penggurangan dosis pupuk anorganik berpengaruh terhadap pertumbuhan awal tinggi batang, jumlah batang, diameter batang, jumlah daun dan anakan per rumpun tanaman tebu.
English Abstract
Sugarcane (Saccharum officinarum L.) is a tropical climate plant which contains sap in the stem which can be processed into sugar. Physically, sugarcane plants are generally hairy, have fine thorns and have joints between the segments where buds can grow which will become shoots of new plants (Harjanti, 2014). One of the ways to increase the productivity of sugar cane is to seek fertilization that can increase crop yields, for this reason the research carried out in this study is very important to determine the dosage composition of liquid organic fertilizer on the initial growth of sugarcane plants. The basic ingredient that can be used as liquid organic fertilizer is fermented molasses waste. Molasses is the last remaining syrup from the cooking station which has been separated from the sugar through repeated crystallization. The use of molasses in agriculture increases the efficiency of absorption of nutrients and increases soil biological activity (Ummu, 2022). This research was conducted in August-October 2022 in the village of Bumiayu, Kedungkandang District, South East of Malang City. The main materials needed in this research are the seeds of the Bululawang (BL) sugarcane variety, liquid organic fertilizer, inorganic fertilizer Urea, SP-36, KCl, and water. The tools needed for planting and observing plants include: measuring tape measure, nameplates marking each treatment, bamboo pegs, 150 liter drums for fertilizers, mixing drill, measuring cups, calipers, cameras and stationery. This study used a randomized block design (RBD) with 7 treatments and 4 replications for a total of 28 experimental plots with a population of 266 plants per treatment. Treatment T1: Control (without fertilizer); T2: 100% NPK; T3: 100% liquid organic fertilizer + 75% inorganic fertilizer – K; T4: 50% liquid organic fertilizer + 75% inorganic fertilizer – K; T5: 150% liquid organic fertilizer + 75% inorganic fertilizer – K; T6: 200% liquid organic fertilizer + 75% inorganic fertilizer – K; T7: 100% Liquid organic fertilizer. Parameters observed consisted of stem height, number of stems, stem diameter, and number of tillers per clump. Observational data were then analyzed using analysis of variance (ANOVA) from a randomized block design (RAK) with a level of 5% and DMRT test. Based on the research results of liquid organic fertilizer dosage tests on the growth and yield of sugarcane (Saccharum officinarum L.) it can be concluded that reducing the dose of inorganic fertilizers affects the initial growth of stem height, number of stems, stem diameter, number of leaves and tillers per sugarcane plant.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0522040583 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.16 Production efficiency |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | PKN 01 UB |
Date Deposited: | 07 Jun 2023 03:25 |
Last Modified: | 07 Jun 2023 03:25 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/201067 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Irene Bernadeth.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (2MB) |
Actions (login required)
View Item |