Siringoringo, Intan and Dr. Moch. Syamsul Hadi, SP., MP and Tita Widjayanti, SP., M. Si. (2023) Uji Efektivitas Tiga Strain Isolat Beauveria bassiana (Balsamo) Vuillemin dengan Kerapatan Berbeda dan Ekstrak Daun Tembakau dalam Mengendalikan Plutella xylostella Linnaeus (Lepidoptera: Plutellidae). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kendala dalam budidaya tanaman kubis di Komunitas Pertanian Organik Brenjonk adalah kerusakan yang disebabkan oleh P. xylostella atau ulat daun kubis, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Ulat daun kubis menyerang daun hingga pucuk tanaman kubis dari masa pembibitan hingga panen. Serangan berat dapat menyebabkan terjadinya gagal panen. Sehingga diperlukan adanya pengendalian untuk menekan populasi P. xylostella. Pengendalian yang dapat digunakan adalah aplikasi cendawan entomopatogen B. bassiana dan pestisida nabati ekstrak daun tembakau (EDT). Dalam melakukan perbanyakan cendawan entomopatogen, petani Brenjonk menggunakan tiga strain B. bassiana dengan kerapatan 108 dan konsentrasi EDT 80 ml/lt. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui patogenisitas strain isolat B. bassiana dan EDT dalam mengendalikan P. xylostella. Menentukan kerapatan B. basssiana dan level konsentrasi EDT yang efektif dalam mengendalikan P. xylostella. Serta mengetahui pengaruh aplikasi B. bassiana dan EDT terhadap daya hambat makan P. xylostella. Penelitian dilaksanakan di Lab. Agens Hayati Brenjonk dan Lab. BPTPH Pasuruan pada bulan Oktober hingga Desember 2022. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) untuk melihat mortalitas dan daya hambat makan strain isolat B. basiana dan EDT terhadap P. xylostella. Dan analisis probit untuk mengetahui nilai LC50 dan nilai LT50. Pada penelitian ini menggunakan 3 isolat B. bassiana yaitu strain Jatisari, Bojonegoro dan Mojoanyar dengan kerapatan berbeda yaitu 104, 106, 108 dan 1010. Sedangkan konsentrasi EDT yang digunakan adalah 20 ml/lt, 40 ml/lt, 60 ml/lt dan 80 ml/lt. Terdapat 17 perlakukan yang terdiri dari 15 ekor larva pada setiap perlakuan dan dilakukan pengulangan sebanyak 4 kali. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa strain isolat B. bassiana dan EDT memberikan patogenisitas yang berbeda terhadap P. xylostella. Persentase mortalitas P. xylostella tertinggi ditemukan pada isolat B. bassiana strain Bojonegoro dan Jatisari. Pada kerapatan B. bassiana 108 dan 1010 serta konsentrasi EDT 80 ml/lt memberikan persentase mortalitas P. xylostella tertinggi. Namun, penggunaan EDT dalam mengendalikan P.xylostella kurang efektif dan efisien dibandingkan dengan aplikasi B. bassiana. Berdasarkan analisis probit diketahui bahwa nilai LC50 isolat B. bassiana terendah adalah strain isolat Bojonegoro sedangkan nilai LC50 EDT adalah 43, 79 ml/lt. Sedangkan nilai LT50 terendah ditemukan pada perlakuan EDT yaitu 28,40 jam. Berdasarkan hasil pengujian juga diketahui bahwa B. bassiana dan EDT memiliki daya hambat makan yang kuat terhadap P. xylostella.
English Abstract
The obstacle in the cultivation of cabbage plants in the Brenjonk Organic Farming Community is the damage caused by P. xylostella or cabbage leaf caterpillars, both quantitatively and qualitatively. Controls that can be used are the application of the entomopathogenic fungus B. bassiana and plant-based insecticides tobacco leaf extract (EDT). In propagating entomopathogenic fungi, Brenjonk farmers used three B. bassiana strains with a density of 108 and an EDT concentration of 80 ml/lt. This study aims to determine the pathogenicity of strains isolate B. bassiana and EDT in controlling P. xylostella. Determine the density of B. basssiana and EDT concentration levels that are effective in controlling P. xylostella. As well as knowing the effect of the application of B. bassiana and EDT on the feeding inhibition of P. xylostella. Research conducted in the Lab. Brenjonk Biological Agency and Lab. BPTPH Pasuruan from October to December 2022. This study used a Randomized Block Design (RAK) to look at the mortality and feeding inhibition of strains isolate B. basiana and EDT to against P. xylostella. And probit analysis to find out the LC50 value and LT50 value. In this research, three B. bassiana isolates were used, namely Jatisari, Bojonegoro and Mojoanyar strains with different densities of 104, 106, 108 and 1010. While the EDT concentrations used were 20 ml/lt, 40 ml/lt, 60 ml/lt and 80 ml/lt. There were 17 treatments consisting of 15 larvae in each treatment and 4 repetitions were carried out. Results of the research, the isolate strains of B. bassiana and EDT gave different pathogenicity to P. xylostella. The highest mortalitiy percentage of P. xylostella was found in B. bassiana strains Bojonegoro and Jatisari. At densities of B. bassiana 108 and 1010 and EDT concentrations of 80 ml/lt gave the highest mortality percentage of P. xylostella. Based on probit analysis, the lowest LC50 value of B. bassiana isolate is Bojonegoro strain while LC50 value EDT is 43.79 ml/lt. Meanwhile, the lowest LT50 value was found in the EDT treatment, which was 28.40 hours. Based on the test results it was also known that B. bassiana and EDT had strong feeding inhibition against P. xylostella.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0523040084 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.16 Production efficiency |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | PKN 01 UB |
Date Deposited: | 07 Jun 2023 03:21 |
Last Modified: | 07 Jun 2023 03:21 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/201064 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Intan Siringoringo.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (2MB) |
Actions (login required)
View Item |