Pengaruh Pyraclostrobin dan Epoksykonazol Terhadap Penyakit Hawar Daun (Helminthosporium sp.) dan Keanekaragaman Jamur Endofit Pada Daun Tanaman Jagung (Zea Mays L.)

Safitri, Helvira Agita and Dr. Ir. Mintarto Martosudiro, MS. and Fery Abdul Choliq, SP., MP., M.Sc. (2023) Pengaruh Pyraclostrobin dan Epoksykonazol Terhadap Penyakit Hawar Daun (Helminthosporium sp.) dan Keanekaragaman Jamur Endofit Pada Daun Tanaman Jagung (Zea Mays L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Jagung merupakan salah satu komoditas yang sangat penting bagi kelanjutan dalam berbagai prospek, namun tentunya terdapat beberapa kendala yang mampu mempengaruhi minimnya produksi jagung adalah perkembangan penyakit yang tentunya harus segera dilakukan pengendalian. Jamur endofit yang dihasilkan serta diinokulasikan dari tanaman yang sejenis mampu memberikan dampak positif terhadap laju pertumbuhan pada tanaman tersebut, sedangkan jamur endofit yang dihasilkan serta diinokulasikan dari jenis tanaman yang berbeda memberikan dampak negatif bagi laju pertumbuhan pada tanaman tersebut. Bahan aktif pyraclostrobin mempunyai kemampuan dalam memberikan efek anti aging pada tanaman. Hal tersebut mendasari bahwa pengaplikasian pyraclostrobin mampu mengurangi dampak stress lingkungan seperti terjadinya kekeringan pada tanaman jagung. Aktivitas pyraclostrobin mampu mengurangi respirasi pada tumbuhan. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan PT. BASF AgSolution Farm Malang dan Laboratorium Toksikologi Pestisida, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya pada bulan September hingga Desember 2022. Penelitian ini terdiri dari dua tahapan yaitu pengaplikasian fungisida di kebun percobaan PT. BASF Agsolution Farm Malang serta pengujian pengaruh dosis fungisida terhadap keragaman jamur endofit pada daun jagung secara in vitro. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari enam perlakuan dan empat ulangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jamur endofit pada setiap perlakuan dosis fungisida secara in vitro dengan menggunakan metode pengenceran. Hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa perbedaan dosis yang diaplikasikan sangat berpengaruh terhadap keanekaragaman jamur endofit pada daun tanaman jagung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai keanekaragaman jamur endofit yang tertinggi yaitu pada perlakuan epoxiconazole+pyraclostrobin dengan dosis 750 ml/ha dan difenoconazole dengan dosis 2000 ml/ha. Pengaplikasian dosis fungisida sangat berpengaruh terhadap keragaman jamur endofit. Bahan aktif epoxiconazole+pyraclostrobin dan difenoconazole mampu menekan perkembangan jamur patogen tanaman tanpa mempengaruhi perkembangan jamur endofit yang terdapat pada daun tanaman jagung. Dosis fungisida terbaik dalam menekan serangan penyakit hawar daun yaitu pada perlakuan difenokonazole (3000 ml/ha). Pengaplikasian fungisida tunggal dengan bahan aktif difenoconazole dengan golongan triazol tergolong efektif dalam menekan perkembangan jamur Helminthosporium sp.

English Abstract

Corn is one of the most important commodities for sustainability in various prospects, but of course there are several obstacles that can affect the lack of corn production, namely the development of diseases which of course must be controlled immediately. Endophytic fungi produced and inoculated from similar plants can have a positive impact on the growth rate of these plants, while endophytic fungi produced and inoculated from different types of plants have a negative impact on the growth rate of these plants. The active ingredient pyraclostrobin has the ability to provide anti-aging effects on plants. This underlies that the application of pyraclostrobin can reduce the impact of environmental stress such as drought on corn plants. Pyraclostrobin activity can reduce respiration in plants. This research was conducted at the Experimental Garden of PT. BASF AgSolution Farm Malang and Pesticide Toxicology Laboratory, Department of Plant Pests and Diseases, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya from September to December 2022. This research consisted of two stages, namely the application of a fungicide in the experimental garden of PT. BASF Agsolution Farm Malang and testing the effect of fungicide doses on the diversity of endophytic fungi on corn leaves in vitro. This study used a Randomized Block Design (RBD) which consisted of six treatments and four replications. This study aims to determine the diversity of endophytic fungi at each dose of fungicide treatment in vitro using the dilution method. The results of the research that has been done, it can be seen that the different doses applied greatly affect the diversity of endophytic fungi on corn plant leaves. The results showed that the diversity value of endophytic fungi was highest in the treatment of epoxiconazole+pyraclostrobin with a dose of 750 ml/ha and difenoconazole with a dose of 2000 ml/ha. The application of fungicide doses greatly affects the diversity of endophytic fungi. The active ingredients epoxiconazole+pyraclostrobin and difenoconazole are able to suppress the development of plant pathogenic fungi without affecting the development of endophytic fungi present in the leaves of corn plants. The best fungicide dose in suppressing leaf blight was the difenoconazole treatment (3000 ml/ha). The application of a single fungicide with the active ingredient difenoconazole in the triazole class is classified as effective in suppressing the development of the fungus Helminthosporium sp.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	0523040077
Subjects:	300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.16 Production efficiency
Divisions:	Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User:	PKN 01 UB
Date Deposited:	07 Jun 2023 02:08
Last Modified:	07 Jun 2023 02:08
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/201001

Text (DALAM MASA EMBARGO) Helvira Agita Safitri.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (9MB)

Actions (login required)

View Item