Rahayu, Febri Budi and Dr. Ir. AndySoegianto (2023) Karakterisasi Morfologi EnamGalurTimun Suri (Cucumis melo L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Ketahanan imun tubuh manusia mempengaruhi kondisi kesehatannya. Imun tubuh yang kuat akan mencegah tubuh terjangkit virus yang dapat menimbulkan penyakit berbahaya. Peningkatan imunitas secara sederhana dapat dilakukan dengan memenuhi kebutuhan gizi dan nutrisi untuk tubuh. Mentimun merupakan jenis sayuran yang banyak dikonsumsi segar oleh masyrakat Indonesia mengandung nilai gizi yang lengkap. Kandungan dalam mentimun diantaranya adalah mineral, vitamin (A, B, B2, dan C), dan protein yang dapat meningkatkan imunitas. Timun suri merupakan mentimun yang memiliki kandungan vitamin C yang cukup banyak. Timun suri mengandung 24,86 mg vit c dalam 100 g buah. Timun suri termasuk kedalam pasar buah melon dan blewah. Namun produksinya masih fluktuatif untuk memenuhi pasar permintaan. Pada tahun 2020 produksi menurun menjadi 33.056 ton/tahun. Produksi melon mengalami penurunan pada tahun 2017 tahun menjadi 92.434 ton/tahun. Salah satu penyebab produksi yang menurun dan cenderung fluktuatif adalah varietas atau kultivar yang ditanam petani secara genetik masih berpotensi hasil rendah. Maka tujuan dari penelitian ini adalah melakukan karakterisasi untuk mengatuhi penampilan dari 6 koleksi galur (1) TS01 ; (2) TS02 ; (3) TS03 ; (4) TS04 ; (5) TS05 ; (6) TS06 dengan dua varietas pembanding yaitu Syakira dan Surina yang dapat digunakan untuk menemukan galur yang memiliki potensi untuk dikembangkan dalam pembentukan varietas unggul. Varietas unggul dapat diketahui dari hasil penampilan karakter kualitatif dan kuantitatif yang unik pada setiap galur. Penelitian tersebut dilaksanakan pada bulan April hingga Juli 2022 yang bertempat di Jl. Manggisari, Desa Bocek, Kecamatan KarangplosoMalang, Jawa Timur. Alat yang digunakan meliputi peralatan peralatan kegiatan budidaya dan pengamatan. Bahan tanam yang digunakan dalam penelitian adalah 6 galur timun suri (1) TS01 ; (2) TS02 ; (3) TS03 ; (4) TS04 ; (5) TS05 ; (6) TS06 dengan dua varietas pembanding yaitu Syakira dan Aurelia IPB, G-78 (penguat akar), insektisida, diasinon, herbisida, fungisida, air, bayclin, pupuk kandang, tanah, pupuk NPK, pupuk KCL, pupuk SP36, pupuk Urea, mulsa, mikoriza dan molase. Metode yang digunakan pada penelitian adalah rancangan acak kelompok (RAK) terdiri atas 8 perlakuan dengan melakukan tiga kali ulangan sehingga didapatkan 24 unit percobaan. Perlakuan pada percobaan berupa 6 galur timun suri. Variabel pengamatan meliputi karakter kuantitatif dan kualitatif. Karakter kulitatif meliputi pola helai daun, warna daun, bentuk daun, warna kuli buah, warna daging buah, bentuk buah, bentuk apex buah, alur pada buah, pola bunga, resistensi terhadap layu fusarium dan bercak buah. Karakter kuantitatif meliputi panjang tanaman, diameter batang, bobot buah, panjang buah diameter buah, persentase bagian buah yang dapat dikonsumsi, produktivitas perplot, padatan terlarut buah (brix) umur panen dan daya simpan. Data kualitatif dianalisi secara deskriptif dengan UPOV (2019) dan IPGR (2003) untuk penyakit serta penggunaan RHS Colour Chart untuk pengamatan warna. Data kuantitatif dianalisissecara statistik dengan analisis ragam dan uji lanjut DMRT dan KKG. Berdasarkan hasil analisis ragam pada karakter kuantitatif untuk parameter panjang tanaman, bobot buah, panjang buah diameter buah, persentase bagian buah yang dapat dikonsumsi, produktivitas perplot, kemanisan buah (brix) umur panen dan daya simpan menunjukan hasil berbeda nyata, sedangkan parameter diameter batang menunjukan tidak berbeda nyata. Galur TS01 dan TS03 menunjukan potensi untuk dijadikan varietas yang dapat dikembangkan karena memiliki ciri khusus pada penampilan morfologi dari karakter kuantitatif dan kualitatif yang diamati.
English Abstract
The immune system of the human body affects its health condition. A strong immune system will prevent the body from contracting viruses that can cause dangerous diseases. Improving immunity in a simple way can be done by meeting the nutritional needs and nutrients for the body. Cucumber is a type of vegetable that is widely consumed fresh by Indonesian people and contains complete nutritional value. The content in cucumbers include minerals, vitamins (A, B, B2, and C), and proteins that can increase immunity. Cucumber suri is a cucumber that contains quite a lot of vitamin C. Cucumber suri contains 24.86 mg on vitamin C in 100 g of fruit. Timun suri is included in the market for melons and cantaloupe. However, production is still fluctuating to meet market demand. In 2020 production will decrease to 33,056 tons/year. Melon production decreased in 2017 to 92,434 tons/year. One of the causes of decreased production which tends to fluctuate is the genetically grown varieties or cultivars that still have low yield potential. So the aim of this study was to characterize to control the appearance of 6 collections of strains (1) TS01 ; (2) TS02 ; (3) TS03 ; (4) TS04 ; (5) TS05 ; (6) TS06 with two control varieties namely Syakira and Surina which can be used to find lines that have the potential to be developed in the formation of superior varieties. Superior varieties can be identified from the results of the appearance of unique qualitative and quantitative characters in each line. The research was conducted from April to July 2022 which took place at Jl. Manggisari, Bocek Village, Karangploso Malang District, East Java. The tools used include equipment for cultivation activities and observations. The planting materials used in the study were 6 lines of cucumber suri (1) TS01 ; (2) TS02 ; (3) TS03 ; (4) TS04 ; (5) TS05 ; (6) TS06 with two comparison varieties namely Syakira and Aurelia IPB, G-78 (root booster), insecticide, diasinon, herbicide, fungicide, water, bayclin, manure, soil, NPK fertilizer, KCL fertilizer, SP36 fertilizer, Urea fertilizer , mulch, mycorrhiza and molasses. consisting of 8 treatments with three replications to obtain 24 experimental units. The treatment in the experiment was 6 strains of cucumber suri. Observational variables include quantitative and qualitative characters. The qualitative characters include leaf blade pattern, leaf color, leaf shape, skin color, flesh color, fruit shape, fruit apex shape, grooves on fruit, flower pattern, resistance to fusarium wilt and fruit spot. Quantitative characters include plant length, stem diameter, fruit weight, fruit length, fruit diameter, percentage of fruit that can be consumed, productivity per plot, fruit sweetness (brix), harvest time and shelf life. Qualitative data were analyzed descriptively using UPOV (2019) and IPGR (2003) for disease and using the RHS Color Chart for color observation. Quantitative data were analyzed statistically by means of analysis of variance and follow-up tests of the DMRT and KKG. Based on the results of analysis of variance on quantitative characters for the parameters of plant length, fruit weight, fruit length fruit diameter, percentage of fruit that can be consumed, productivity per plot, fruit dissolved solids (brix) harvesting age and shelf life showed significantly different results, while the stem diameter parameter showed not significantly different. Lines TS01 and TS03 show the potential to be developed varieties because they have special characteristics in the morphological appearance of the observed quantitative and qualitative characters.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0523040062 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.16 Production efficiency |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 06 Jun 2023 06:10 |
Last Modified: | 06 Jun 2023 06:10 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/200876 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Febri Budi Rahayu.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (4MB) |
Actions (login required)
View Item |