Agnesi, Erike Gesab and Dr. Ir. Mintarto Martosudiro and Fery Abdul Choliq and Febri Eka Wijayanti (2023) Identifikasi Morfologi dan Molekuler Penyebab Penyakit Bulai pada Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Pulau Bali. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Jagung (Zea mays L.) merupakan komoditas tanaman pangan yang berperan dalam pembangunan pertanian dan perekonomian Indonesia. Salah satu faktor yang menjadi kendala produksi jagung adalah penyakit bulai. Gejala serangan penyakit bulai ditandai tanaman kerdil, adanya klorotik pada daun dan tulang daun serta daun berwarna pucat. Gejala tersebut juga ditandai dengan adanya massa propagul cendawan berwarna putih seperti tepung yang berada di permukaan bagian bawah daun. Penyakit bulai disebabkan oleh cendawan Peronosclerospora maydis, Peronosclerospora sorghi, dan Peronosclerospora philippinensis. P. philippinensis termasuk dalam daftar organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK) kategori A2 yang belum ada di Bali. Penelitian ini dilakukan untuk mengkonfirmasi atas keberadaan OPT/OPTK yang ada dan pembaruan status kategori OPTK di Pulau Bali. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober hingga Desember 2022 di Laboratorium Karantina Tumbuhan, Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar serta pada 9 kabupaten/kota di Pulau Bali. Penelitian terdiri dari tiga tahap, yaitu (1) Pengambilan sampel yang berupa daun tanaman jagung bergejala penyakit bulai pada 9 kabupaten/kota di Pulau Bali. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. (2) Identifikasi morfologi terdiri dari: (a) Induksi sporulasi buatan, dan (b) Identifikasi morfologi cendawan secara mikroskopis dengan alat bantu mikroskop cahaya. (3) Identifikasi molekuler yang terdiri dari: (a) Isolasi DNA, (b) Polymerase Chain Reaction (PCR), dan (c) Elektroforesis dan Visualisasi DNA. Sampel didapatkan sejumlah 24 sampel dari seluruh kabupaten/kota yang ada di Pulau Bali kecuali Kabupaten Bangli. Hasil identifikasi morfologi menunjukkan adanya P. philippinensis, P. maydis, dan P. sorghi pada 8 kabupaten/kota. Identifikasi molekuler yang dilakukan menunjukkan hasil positif P. philippinensis pada keseluruhan sampel serta hasil positif P. maydis dan P. sorghi pada 23 sampel. Sampel S1 dari Kabupaten Gianyar menunjukkan hasil negatif P. maydis dan P. sorghi. Belum adanya laporan terkait keberadaan P. philippinensis di Pulau Bali. Namun, hasil penelitian ini menemukan adanya P. philippinensis pada 8 kabupaten/kota di Pulau Bali berdasarkan identifikasi morfologi dan identifikasi molekuler. Hasil identifikasi ini telah dikonfirmasi oleh BBUSKP (Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian). Oleh karena itu, hasil penelitian ini dapat menjadi laporan terbaru terkait persebaran P. philippinensis di Indonesia.
English Abstract
Corn (Zea mays L.) is a food crop commodity that plays a role in Indonesia's agricultural and economic development. One of the factors that constrains corn production is downy mildew. Symptoms of downy mildew disease are marked by stunted plants, the presence of chlorotic on the leaves and leaf veins and pale leaves. These symptoms are also indicated by the presence of white powdery fungal propagules on the underside of the leaves. Downy mildew is caused by the fungi Peronosclerospora maydis, Peronosclerospora sorghi, and Peronosclerospora philippinensis. P. philippinensis is included in the list of quarantine plant diseases in category A2 which does not yet exist in Bali. This research was conducted to confirm the existence of the existing plant diseases/quarantine plant diseases and update the status of the quarantine plants diseases category on the Bali island. The research was conducted from October to December 2022 at the Plant Quarantine Laboratory, Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar and in 9 regencies/cities on the Bali island. The research consisted of three stages, namely (1) Sampling of corn plant leaves with symptoms of downy mildew in 9 regencies/cities on the Bali island. Sampling using purposive sampling method. (2) Morphological identification consists of: (a) Induction of artificial sporulation, and (b) Microscopic identification of fungi morphology using a light microscope. (3) Molecular identification consisting of: (a) DNA isolation, (b) Polymerase Chain Reaction (PCR), and (c) DNA electrophoresis and visualization. Samples were obtained of 24 samples from all districts/cities on the Bali island except for Bangli Regency. The results of morphological identification showed the presence of P. philippinensis, P. maydis, and P. sorghi in 8 districts/cities. The molecular identification carried out showed positive results for P. philippinensis in all samples and positive results for P. maydis and P. sorghi in 23 samples. S1 samples from Gianyar Regency showed negative results for P. maydis and P. sorghi. There have been no reports regarding the presence of P. philippinensis on the Bali island. However, the results of this study found the presence of P. philippinensis in 8 regencies/cities on the Bali island based on morphological and molecular identification. The results of this identification have been confirmed by BBUSKP (Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian). Therefore, the results of this study can be the latest report regarding the distribution of P. philippinensis in Indonesia
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0523040055 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.16 Production efficiency |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 06 Jun 2023 02:12 |
Last Modified: | 06 Jun 2023 02:12 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/200794 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Erike Gesab Agnesi.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (5MB) |
Actions (login required)
View Item |