Susanto, Ainnayya Deva Revy Putri and Prof. Dr. Ir. Husni Thamrin Sebayang and Kartika Yurlisa (2023) Pengendalian Gulma dengan 2 Jenis Herbisida pada Pertanaman Jeruk Manis (Citrus sinensis). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Jeruk manis merupakan salah satu tanaman hortikultura yang mempunyai nilai ekonomi dan permintaan pasar yang terus meningkat setiap tahun. Namun produksi buah jeruk manis mengalami penurunan pada periode 2020. Salah satu penyebab produksi jeruk yang rendah yaitu teknologi budidaya yang belum sesuai, yakni petani belum melakukan pengendalian gulma dengan tepat. Aplikasi herbisida merupakan salah satu upaya untuk mengendalikan gulma terutama pada sektor perkebunan. Aplikasi dosis yang tepat dapat mematikan gulma sasaran, namun dosis yang terlalu tinggi dapat merusak tanaman budidaya dan mencemari lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji jenis dan dosis herbisida yang efektif terhadap gulma di pertanaman jeruk manis. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni hingga September 2022 di Dusun Selokerto, Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Lahan terletak pada ketinggian rata-rata 600–1.200 meter di atas permukaan air laut dengan curah hujan rata-rata 1.297–1.925 mm per tahun. Alat yang digunakan yaitu cangkul, sabit, knapsack sprayer, gelas ukur, sungkup, jerigen, meteran, timbangan digital, oven, kamera, alat tulis, papan nama, dan kuadran ukuran 0,5 m x 0,5 m. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah gulma yang tumbuh di areal pertanaman jeruk, pertanaman jeruk, herbisida paraquat, herbisida glifosat, dan air. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan dosis herbisida dengan total 7 perlakuan meliputi (1) Kontrol (penyiangan manual), (2) Paraquat diklorida ¾ dosis rekomendasi (225 g b.a. ha-1), (3) Paraquat diklorida dosis rekomendasi (300 g b.a. ha-1), (4) Paraquat diklorida 1¼ dosis rekomendasi (375 g b.a. ha-1), (5) Glifosat ¾ dosis rekomendasi (801 g b.a. ha-1), (6) Glifosat dosis rekomendasi (1068 g b.a. ha-1), (7) Glifosat 1¼ dosis rekomendasi (1335 g b.a. ha-1). Parameter yang diamati meliputi analisa vegetasi, bobot kering gulma, serta pengamatan fitotoksisitas. Data yang didapatkan diuji menggunakan analisis ragam dengan uji F taraf 5%. Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa aplikasi herbisida glifosat dosis dosis 1335 g b.a. ha-1 (3,75 l ha-1) merupakan dosis terbaik dan mampu menekan pertumbuhan gulma total, berdaun lebar, rumput, dan teki1 pada pertanaman jeruk manis. Herbisida paraquat dan glifosat dengan berbagai dosis tidak menyebabkan gejala fitotoksisitas pada tanaman jeruk.
English Abstract
Citrus is one of the horticultural crops that has economic value and market demand that continues to increase every year. However, citrus fruit production has decreased in 2020 period. One of the causes of low citrus production is the inappropriate cultivation technology is farmers have not done proper weed control. Herbicides application is one of the efforts to control weeds, especially in the plantation sector. The application of the right dose can kill the target weeds, but too high a dose can damage cultivated plants and pollute the environment. This study aims to test the types and doses of herbicides that are effective agains weeds in citrus plantations. The research was conducted from June until September 2022 in Selokerto Hamlet, Selorejo Village, Dau District, Malang Regency. The soil is located at an average altitude of 600–1.200 meters above sea level with an average rainfall of 1297–1925 mm per year. The tools used were hoes, sickles, knapsack sprayer, measuring cups, mulches, jerry cans, metes, digital scales, ovens, cameras, stationery, signboards, and 0.5 m x 0.5 m quadrants. The materials used in this study were weeds growing in the citrus planting area, citrus plants, paraquat herbicide, glyphosate herbicide, and water. The design used was a Honestly Significance Differense (HSD) with herbicide dose treatment with a total of 7 treatments including Control (manual weeding), Paraquat dichloride ¾ recommended dose (225 g a.i. ha-1), Paraquat recommended dose (300 g a.i. ha-1), Paraquat 1¼ recommended dose (375 a.i. ha-1), Glifosat ¾ recommended dose (801 a.i. ha-1), Glifosat recommended dose (1068 a.i. ha-1), Glifosat 1¼ recommended dose (1335 a.i. ha-1). Parameters observed included vegetation analysis, weed dry weight, and phytotoxity observation. The data obtained were tested using analysis of variance with 5% level F test. Based on the results and discussion, it can be concluded that application of glyphosate herbicide at a dose of 1335 g b.a ha-1 (3,75 l ha-1) is the best fose and is able to suppress the growth of total weeds, broadleaf, grasses, and sedges weeds in citrus plantation. Paraquat and glyphosate herbicide at various doses did not cause phytotoxity symptoms in citrus plants.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0523040008 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.16 Production efficiency |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 29 May 2023 03:31 |
Last Modified: | 29 May 2023 03:31 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/200543 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
AINNAYYA DEVA REVY PUTRI SUSANTO.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (5MB) |
Actions (login required)
View Item |