Masykur, Aiga Karimah and Prof. Dr. Ir. Husni Thamrin Sebayang (2023) Pengaruh Jenis Pupuk dan Waktu Penyiangan Gulma terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Tanaman mentimun termasuk salah satu komoditas sayuran buah dengan famili labu-labuan. Buah mentimun dapat dimanfaatkan sebagai bahan konsumsi maupun bahan baku dalam industri farmasi dan kosmetik. Terjadi peningkatan hasil produksi mentimun di Indonesia pada tahun 2017 – 2020 namun tetap tidak dapat memenuhi kebutuhan konsumsi mentimun. Kebutuhan buah mentimun yang tidak terpenuhi dapat dikarenakan oleh menurunnya kualitas dan produktivitas lahan maupun belum optimalnya usaha petani dalam budidaya. Produktivitas mentimun dapat dioptimalkan dengan pemberian pupuk dan penyiangan gulma. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh perlakuan jenis pupuk dan waktu penyiangan gulma pada pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun. Penelitian dilaksanakan pada Mei – Agustus 2022, di lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya yang berada di Jatimulyo, Lowokwaru, Malang. Alat yang digunakan yakni traktor, cangkul, cetok, meteran jahit, penggaris, gunting, ajir, tali rafia, timbangan digital dan analitik, jangka sorong, oven, penyiram tanaman, alpha board, frame 50x50cm, kamera, kalkulator dan alat tulis. Bahan yang dibutuhkan yakni benih mentimun var. Zatavy F1, air, pupuk kandang sapi, urea, SP-36 dan KCl. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari dua faktor dan tiga ulangan yakni faktor 1: jenis pupuk (P), P1: anorganik, P2: organik, P3: organik dan anorganik. Faktor 2: waktu penyiangan gulma (G), G0: tanpa penyiangan, G1: penyiangan 14 HST, G2: penyiangan 14 dan 21 HST, G3: penyiangan 14, 21 dan 28 HST. Sehingga terdapat 36 satuan percobaan. Parameter pengamatan pada penelitian ini meliputi pengamatan gulma (analisis vegetasi dan bobot kering gulma), pertumbuhan tanaman mentimun (panjang tanaman, jumlah dan luas daun) dan hasil tanaman mentimun (panjang dan diameter buah, jumlah dan bobot buah). Data hasil pengamatan diolah dan dianalisis ragam dengan uji F 5% dan selanjutnya dilakukan uji lanjut BNJ (Beda Nyata Jujur) 5% dengan menggunakan aplikasi Microsoft Excel 2013. Pengamatan analisis vegetasi gulma pada sebelum olah tanah didapatkan 7 spesies gulma diantaranya Portulaca oleracea L., Euphorbia hirta L., Ageratum conyzoides L., Mimosa pudica L., Cynodon dactylon L., Eleusine indica L. dan Cyperus rotundus L. Adapun gulma yang mendominasi adalah C. rotundus L. dengan SDR 29,88%. Analisis vegetasi gulma yang dilakukan setelah olah tanah didapatkan 3 spesies gulma baru Digitaria sanguinalis L., Phyllanthus urinaria L. dan Cleome rutidosperma DC. Adapun gulma yang dominan secara keseluruhan terdapat pada jenis pupuk organik. Jenis pupuk tidak mempengaruhi bobot kering gulma. Waktu penyiangan gulma mempengaruhi bobot kering gulma pada umur pengamatan 21 dan 28 HST. Bobot kering gulma tertinggi terdapat pada perlakuan tanpa penyiangan. Perlakuan jenis pupuk dan waktu penyiangan gulma berpengaruh nyata terhadap seluruh parameter pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun. Interaksi antara perlakuan jenis pupuk dan waktu penyiangan gulma terdapat pada jumlah dan bobot buah. Mentimun dengan pemberian jenis pupuk organik dan anorganik dengan penyiangan gulma sebanyak tiga kali yaitu pada penyiangan 14, 21 dan 28 HST memiliki bobot buah 1.945% lebih tinggi jika dibandingkan dengan tanpa penyiangan secara organik.
English Abstract
Cucumber is one of the vegetable commodities belonging to the pumpkin family. Cucumber can be used as a consumption material as well as raw material in the pharmaceutical and cosmetic industries. Indonesia in 2017 – 2020 increased the production of cucumbers but still cannot meet the consumption needs of cucumbers. It can be caused by decline in land quality and productivity or not optimal farmers' agricultural businesses in cultivation activities. Productivity of cucumbers can be optimized by applying fertilizer and weeding. The purpose of this research is to study the effect of the type of fertilizer treatment and weeding time on the growth and yield of cucumber plants. The research was carried out in May – August 2022, in the experimental field of the Faculty of Agriculture, Brawijaya University located in Jatimulyo, Malang. The tools that used are tractors, hoes, squeegees, sewing meters, rulers, scissors, stakes, raffia, digital and analytical scales, calipers, oven, plant sprinklers, alpha board, 50x50cm frame, camera, calculator and stationery. The materials needed are seeds of cucumber var. Zatavy F1, water, cow manure, urea, super phosphate-36 and potassium chloride. This study used a factorial randomized block design (RAK) consisting of two factors and three replications, factor 1: type of fertilizer (P), P1: inorganic, P2: organic, P3: inorganic and organic. Factor 2: weeding time (G), G0: no weeding, G1: weeding 14 DAP (days after planting), G2: weeding 14 and 21 DAP, G3: weeding 14, 21 and 28 DAP. So there are 36 experimental units. Parameters in this study are observations of weeds (vegetation analysis and weed dry weight), cucumber plant growth (length of plant, number and area of leaves) and cucumber crop yield (length and diameter of fruit, number and weight of fruit). The results of observational data and analysis of anova variance with the F test of 5% and HSD (Honestly Significant Difference) test of 5% using the Microsoft Excel 2013 application. Observation of weed vegetation analysis before tillage found 7 weed species namely Portulaca oleracea L., Euphorbia hirta L., Ageratum conyzoides L., Mimosa pudica L., Cynodon dactylon L., Eleusine indica L. and Cyperus rotundus L. The dominant weeds were C. rotundus L. with SDR 29.88% 5. Weed vegetation analysis conducted after tillage found 3 new weed species Digitaria sanguinalis L., Phyllanthus urinaria L. and Cleome rutidosperma DC. The dominant weeds as a whole are found in the type of organic fertilizer. The type of fertilizer can not affect the dry weight of weeds. Weeding time can affect weed dry weight at the age of observation 21 and 28 dap. The highest weed dry weight is without weeding. The type of fertilizer and weeding time had a significant affect on all growth parameters and yields of cucumber plants. There is interaction between type of fertilizer and weeding time in number and weight of fruit. Cucumbers with organic and inorganic fertilizers with weeding three times (14, 21 and 28 DAP) had a fruit weight of 1.945% higher than without organic weeding.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0522040548 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.16 Production efficiency |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 29 May 2023 03:27 |
Last Modified: | 29 May 2023 03:27 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/200541 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Aiga Karimah Masykur.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (5MB) |
Actions (login required)
View Item |