Analisis Risiko Produksi Tape Menggunakan Fuzzy Failure Mode and Effect Analysis (Fuzzy FMEA) dan Analytical Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus di Kabupaten Bondowoso)

Rajagukguk, Apkwint Mariano and Prof. Dr. Ir. Imam Santoso,, MP and Andan LInggar Rucitra,, STP, MP (2022) Analisis Risiko Produksi Tape Menggunakan Fuzzy Failure Mode and Effect Analysis (Fuzzy FMEA) dan Analytical Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus di Kabupaten Bondowoso). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tape singkong merupakan salah satu produk olahan singkong yang telah mengalami proses fermentasi sehingga memiliki cita rasa yang khas yaitu cita rasa manis, sedikit asam dan rasa alkohol. Bondowoso adalah salah satu Kabupaten yang ada di Jawa Timur. Kabupaten Bondowoso merupakan salah satu daerah penghasil tape yang memiliki kualitas baik dan unggul, sehingga terkenal dengan sebutan Kota Tape. Ketersediaan bahan baku tape singkong di Kabupaten Bondowoso juga cukup baik karena memiliki lahan yang cukup banyak ditanami dengan singkong. Kapasitas produksi tape di Kabupaten Bondowoso dikategorikan sebagai kapasitas produksi yang cukup banyak. Produksi tape yang cukup banyak tersebut menimbulkan potensi risiko pada proses produksinya yang perlu dianalisis dan dikurangi atau bahkan dihilangkan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis risiko produksi tape di Kabupaten Bondowoso dan merumuskan strategi mitigasi risiko produksi tape di Kabupaten Bondowoso. Penelitian yang dilakukan di Kabupaten Bondowoso ini menggunakan fuzzy FMEA untuk dapat mengetahui potensi kegagalan atau risiko yang terjadi pada proses produksi. Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) juga digunakan dalam penelitian ini untuk menentukan prioritas strategi dalam meminimalkan risiko pada proses produksi tape yang dapat diterapkan oleh produsen tape di Kabupaten Bondowoso. Berdasarkan penelitian yang dilakukan terdapat 11 kejadian risiko, yaitu 2 kejadian risiko pada bahan baku, 7 kejadian risiko pada proses produksi, dan 2 kejadian risiko pada produk jadi. Risiko tertinggi pada faktor risiko bahan baku (input) adalah risiko komposisi bahan baku kurang konsisten dengan nilai FRPN 3,940. Risiko tertinggi pada faktor risiko proses produksi (process) yaitu tape tidak terfermentasi dengan sempurna dengan nilai FRPN 4,487. Risiko tertinggi pada faktor risiko produk jadi (output) adalah kemasan bocor dengan nilai FRPN 3,466. Hasil perhitungan dengan menggunakan metode AHP diperoleh kriteria yang memiliki bobot tertinggi adalah risiko tape tidak terfermentasi dengan sempurna dengan nilai bobot 0,498. Strategi yang paling prioritas dalam mitigasi risiko tape tidak terfermentasi dengan sempurna adalah melakukan pengawasan operasional proses dengan nilai bobot 0,485. Strategi yang paling prioritas dalam mitigasi risiko kemasan bocor adalah pelatihan dan pengarahan kepada tenaga kerja dengan nilai bobot 0,597. Strategi yang paling prioritas dalam mitigasi risiko komposisi bahan baku kurang konsisten adalah kalibrasi timbangan sebelum digunakan dengan nilai bobot 0,61.

English Abstract

Cassava tape is one of the processed cassava products that has undergone a fermentation process so that it has a distinctive taste, which is sweet, slightly sour and alcoholic. Bondowoso is one of the regencies in East Java. Bondowoso Regency is one of the tape-producing areas which has good and superior quality, so it is known as the City of Tape. The availability of cassava tape raw materials in Bondowoso Regency is also quite good because it has quite a lot of land planted with cassava. Tape production capacity in Bondowoso Regency is categorized as quite a lot. The production of quite a lot of tape raises potential risks in the production process that need to be analyzed and reduced or even eliminated. The purpose of this research is to analyze the risk of tape production in Bondowoso Regency and to formulate a risk mitigation strategy for tape production in Bondowoso Regency. This research, which was conducted in Bondowoso Regency, used fuzzy FMEA to be able to find out potential failures or risks that occurred in the production process. The Analytical Hierarchy Process (AHP) method was also used in this study to determine strategic priorities in minimizing risks in the tape production process that can be applied by tape manufacturers in Bondowoso Regency. Based on the research, there were 11 risk events, namely 2 risk events for raw materials, 7 risk events for the production process, and 2 risk events for finished products. The highest risk for raw material (input) risk factors is that the composition of raw materials is less consistent with the FRPN value of 3.940. The highest risk is the risk factor for the production process (process), namely, the tape is not fermented perfectly with an FRPN value of 4.487. The risk for the finished product (output) is leaky packaging with an FRPN value of 3.466. The results of calculations using the AHP method obtained the criterion that has the highest weight is the risk of the tape not being perfectly fermented with a weight value of 0.498. The strategy for mitigating the risk of non-perfectly fermented tape is to monitor the operational process with a weight value of 0.485. The strategy that has the most priority in mitigating the risk of leaking packaging is training and guidance to the workforce with a weight value of 0.597. The most priority strategy in mitigating the risk of less consistent raw material composition is the calibration of the scales before use with a weight value of 0.61.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: -
Uncontrolled Keywords: Tape Singkong, Fuzzy FMEA, AHP, Bondowoso, Cassava Tape , Fuzzy FMEA , AHP, Bondowoso.
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.16 Production efficiency
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Industri Pertanian
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 25 May 2023 07:34
Last Modified: 25 May 2023 07:34
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/200374
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Apkwint Mariano Rajagukguk.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item