Perbandingan Variasi Strain Kluyveromyces marxianus, Suhu, dan pH Dalam Produksi Bioetanol Berbasis Limbah Agroindustri: Ulasan Literatur

Sari, Fitria Novita and S.T.P, M.P., Ph.D, Suprayogi and S.T.P. M.Env.Mgt, Ph.D, Sri Suhartini (2022) Perbandingan Variasi Strain Kluyveromyces marxianus, Suhu, dan pH Dalam Produksi Bioetanol Berbasis Limbah Agroindustri: Ulasan Literatur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Bioetanol adalah salah satu contoh bioenergi,merupakan alternatif terbarukan yang memiliki kelebihan ramah lingkungan, dan kontinuitas bahan baku yang terjamin. Bahan yang dapat digunakan dalam proses pembuatan bioetanol ialah bahan yang mengandung pati mengandung sukrosa serta bahan lignoselulosa Limbah agroindustri menjadi pilihan alternatif bahan baku pembuatan bioetanol. Limbah agroindustri adalah hasil samping dari industri yang tidak memiliki nilai ekonomi namun masih memiliki kandungan yang bermanfaat cukup tinggi. Pada produksi bioetanol terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi seperti yeast yang digunakan, suhu fermentasi dan pH fermentasi. Salah satu yeast potensial yang digunakan dalam produksi bioetanol adalah K. marxianus. Setiap penelitian, menggunakan strain K. marxianus , suhu fermentasi , dan pH fermentasi yang berbeda. Oleh karena itu, ulasan ini akan mencirikan variasi strain K. marxianus , suhu fermentasi , dan pH fermentasi yang digunakan pada beberapa penelitian produksi bioetanol berbasis limbah agroindustri. Systematic review digunakan untuk mengumpulkan berbagai hasil penelitian yang memilki hasil penelitian yang memilki topik yang sama , kemudian akan dilakukan identifikasi, evaluasi, dan interpretasi secara lebih cermat.. Hasilnya dari 14 artikel penelitian yang diperoleh, strain K. marxianus URM 7404 memiliki yield etanol tertinggi yakni 95,7% dengan substrat whey keju. Hasil ini diperoleh karena adanya kesamaan substrat dengan asal strain tersebut diisolasi, sehingga kemampuan dalam konversi gula terhadap etanol tinggi. Jika dilakukan produksi bioetanol di Indonesia, maka strain yang dapat dipilih adalah K. marxianus CCT 7735 dengan rentang suhu fermentasi yang digunakan adalah 30OC - 42OC yang masih dalam range optimal dan rentang pH yang digunakan 4 - 5. Hal ini karena strain tersebut telah digunakan pada penelitian dengan substrat ampas tebu, ampas sorgum manis dan whey dan masing – masing menghasilkan yield etanol tinggi. Selain itu, pada beberapa penelitian diketahui terdapat hasil samping yaitu xilitol dari substrat apple pomace dan gliserol pada substrat grape pomace. Adanya hasil samping, bergantung pada jumlah gula reduksi di dalam substrat.

English Abstract

Bioethanol, an example of bioenergy, is a renewable alternative that has the advantages of being environmentally friendly and having guaranteed continuity of raw materials. Materials that can be used in the bioethanol production process are materials containing starch, sucrose, and lignocellulosic materials. Agro-industrial waste is a choice of raw material for bioethanol production. Agro-industrial waste is a by-product of an industry that has no economic value but still has quite a high level of useful content. In the production of bioethanol, there are several influencing factors, such as yeast, fermentation temperature, and fermentation pH. One of the potential yeasts used in bioethanol production is K. marxianus. Each study used a different K. marxianus strain, fermentation temperature, and fermentation pH. Therefore, this review will characterize the variations in K. marxianus strains, fermentation temperatures, and fermentation pH used in several studies of agro-industrial waste-based bioethanol production. A systematic review is used to collect various research results on the same topic, which are then identified, evaluated, and interpreted more carefully. According to the results of the 14 research articles, K. marxianus URM 7404 strain has the highest ethanol yield of 95.7% with cheese whey substrate. This result was obtained due to the similarity of the substrate with the isolated origin of the strain, so it has high ability to convert reducing sugar to ethanol. If bioethanol production is carried out in Indonesia, the strain that can be chosen is K. marxianus CCT 7735 with the fermentation temperature range used is 30OC - 42OC and the pH range used is 4 – 5 which is still in the optimal range. This is because the strain has been used in research with sugarcane bagasse, sweet sorgum pulp, and whey substrates and each of them produced high ethanol. In addition, in several studies, it was found that there were side products, namely xylitol from the apple pomace substrate and glycerol from the grape pomace substrate. The presence of by-products depends on the amount of reducing sugar in the substrate.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0523100027
Uncontrolled Keywords: Bioetanol, Kluyveromyces marxianus, Suhu, pH, Limbah Agroindustri, Systematic Review, Bioethanol, Kluyveromyces marxianus, Temperature, pH, Agroindustrial Waste, Systematic Review
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.16 Production efficiency
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Industri Pertanian
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 17 May 2023 02:33
Last Modified: 17 May 2023 02:33
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/199757
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
FITRIA NOVITA SARI.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item