Analisis Strategi Pengembangan Usaha pada Klaster Keripik Kentang dengan Integrasi Metode Fuzzy SWOT dan Fuzzy AHP

Fartya, Ainun Lady and S.TP, M.P.,, Dr. Siti Asmaul Mustaniroh and S.TP, M.T., Dr. Retno Astuti (2022) Analisis Strategi Pengembangan Usaha pada Klaster Keripik Kentang dengan Integrasi Metode Fuzzy SWOT dan Fuzzy AHP. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kentang sebagai salah satu komoditas sayuran dengan produksi tertinggi di Kota Batu, menjadi peluang bagi pemilik industri pengolahan pangan. Produksi kentang di Kota Batu mencapai 9.138 ton per tahun (BPS, 2019). Produk olahan kentang yang memiliki potensi tinggi adalah keripik kentang. Hingga tahun 2021, terdapat sebanyak 30 UKM keripik kentang tersebar di Kota Batu dan diklasifikasikan menjadi dua klaster. Usaha Dua Gajah termasuk dalam klaster 1 dengan kapasitas produksi per bulan 2.000 kg. Usaha Rama termasuk dalam klaster 2 memiliki kapasitas produksi 4.000 kg per bulan. Kualitas produk yang kuat dari segi warna, bentuk, dan kerenyahan menjadikan produk keripik kentang banyak diminati oleh wisatawan. Penguatan strategi diperlukan dalam mempertahankan dan mengembangkan usaha, terutama pada kondisi pandemik. Kondisi tersebut menyebabkan UMKM berhenti produksi karena berkurangnya wisatawan. Beberapa permasalahan terjadi berkaitan dengan rantai pasok dan pengendalian kualitas yang memerlukan perumusan strategi yang tepat. Permasalahan pada rantai pasok berupa harga fluktuatif serta inkonsistensi standar kualitas kentang yang diterima oleh UMKM. Permasalahan pengendalian kualitas berupa mesin peralatan terbatas, cuaca fluktuatif, dan rendahnya kualitas SDM. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor permasalahan yang menghambat pengembangan usaha keripik kentang, dari segi rantai pasok serta pengendalian kualitas proses produksi. Penelitian ini melibatkan 4 responden yang terdiri dari pemilik dan karyawan Usaha Rama dan Usaha Dua Gajah, dengan variabel berupa faktor internal dan eksternal pada klaster UKM Keripik Kentang Kota Batu, khususnya pada rantai pasok dan pengendalian kualitas. Analisis dilakukan dengan integrasi 2 metode, yaitu Fuzzy SWOT dan Fuzzy AHP. Metode Fuzzy SWOT digunakan untuk mengetahui variabel internal dan eksternal yang menjadi permasalahan di UMKM serta merumuskan alternatif strategi pengembangan. Variabel internal terdiri dari: hubungan kerjasama yang baik, ketepatan waktu ketersediaan bahan baku, kerusakan bahan baku selama penyimpanan, mesin peralatan terbatas, ketersediaan SOP proses produksi, dan rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), proses produksi sederhana, serta kerusakan produk karena rendahnya kualitas bahan baku. Variabel eksternal yang digunakan yaitu lokasi pemasok dekat dengan UMKM, pasokan kentang yang melimpah, standar kualitas kentang yang inkonsisten, harga kentang fluktuatif, inovasi teknologi untuk mesin peralatan, inovasi produk, serta cuaca fluktuatif pada proses pengeringan dan kualitas kentang. Metode Fuzzy AHP digunakan untuk mendapatkan prioritas strategi pengembangan yang sesuai untuk diterapkan pada UKM keripik kentang Kota Batu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Usaha Dua Gajah dan Usaha Rama terletak di kuadran Strenght-Opportunity (SO), yaitu kekuatan dan peluang yang dimiliki oleh usaha menjadi hal yang harus diprioritaskan dalam penentuan strategi pengembangan. Beberapa alternatif strategi dapat diterapkan adalah menerapkan pengawasan yang lebih ketat pada setiap kegiatan rantai pasok dan proses produksi, melakukan inovasi produk atau inovasi teknologi untuk rantai pasok, dan kesepakatan kontraktual. Prioritas strategi yang diperoleh melalui metode Fuzzy AHP adalah melakukan inovasi produk dengan penambahan produk baru dan penggunaan Google Spreadsheet serta pembuatan kontrak untuk kualitas bahan baku.

English Abstract

Potatoes as one of the vegetable commodities with the highest productivity in Batu City are an opportunity for owners of the food processing industry. Potato productivity in Batu City reached 9,138 tons (BPS, 2019). Processed potato products that have high potential are potato chips. Until 2021, there are as many as 30 potato chip SMEs scattered in Batu City and classified into two clusters. Gajah SME which is included in cluster 2 with a monthly production capacity of 2,000 kg. Rama SME which is included in cluster 1 has a production capacity of 4,000 kg per month. Strong product quality in terms of color, shape, and crispness makes potato chip products much in demand by tourists. Strengthening strategy is needed in maintaining and developing businesses, especially during pandemic conditions. Where SMEs stop production due to reduced tourists. Several problems occur related to supply chain and quality control which require the formulation of the right strategy. Problems in the supply chain in the form of fast rotting potatoes due to erratic weather, fluctuating prices, and inconsistency in the size and level of maturity of potatoes accepted by SMEs. Problems contained in quality control are limited machine tools, fluctuating weather, and low quality of human resources. The purpose of this study was to determine the factors that hinder the development of potato chips business, in terms of supply chain and quality control of the production process. This study uses 4 respondents consisting of owners and labors of Rama SME and Gajah SME, with variables in the form of internal and external factors in the Potato Chips SMEs cluster in Batu City, especially in supply chain and quality control. The analysis was carried out by integrating 2 methods, namely Fuzzy SWOT and Fuzzy AHP. Fuzzy SWOT method is used to determine the internal and external variables that become problems in SMEs and to formulate alternative development strategies. Internal variables consist of: inconsistent potato quality standards, good cooperative relations, timely availability of raw materials, limited machine tools, availability of production process SOPs, limited product development team functions, and low quality of Human Resources (HR). The external variables used are fluctuating potato prices, unpredictable weather, technological innovation for machine tools, product innovation, and fluctuating weather in the drying process. The Fuzzy AHP method is used to get the appropriate development strategy priorities to be applied to potato chip SMEs in Batu City. The results of the study indicate that Usaha Dua Gajah and Usaha Rama are located in the SO quadrant, where the strengths and opportunities possessed by SMEs are things that need to be considered in determining development strategies. Several alternative strategies that can be implemented are implementing stricter supervision on each supply chain activity and production process, carrying out product innovations or technological innovations for the supply chain, and contractual agreements. The strategic priority obtained through the Fuzzy AHP method is to innovate products by adding new products and using Google Spreadsheet applications and making contracts for the quality of raw materials.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0523100007
Uncontrolled Keywords: Keripik kentang, kualitas, rantai pasok, strategi pengembangan, Business development, potato chips, quality, supply chain
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.16 Production efficiency
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Industri Pertanian
Depositing User: soegeng Moelyono
Date Deposited: 15 May 2023 07:23
Last Modified: 15 May 2023 07:23
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/199586
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
AINUN LADY FARTYA.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item