Persilangan Interspesifik Jamur Tiram Coklat (Pleurotus Cytidiosus), Jamur Tiram Putih (Pleurotus Floridae) Dan Jamur Tiram Merah (Pleurotus Flabellatus) Untuk Menghasilkan Strain Hibrida Jamur Unggul

Wulansari, Vebrina Reza and Prof. Dr. Ir. Lita Soetopo and Dr. Afifuddin Latif Adiredjo (2022) Persilangan Interspesifik Jamur Tiram Coklat (Pleurotus Cytidiosus), Jamur Tiram Putih (Pleurotus Floridae) Dan Jamur Tiram Merah (Pleurotus Flabellatus) Untuk Menghasilkan Strain Hibrida Jamur Unggul. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Jamur tiram merupakan salah satu komoditi pertanian yang dijadikan bahan pangan karena memiliki kandungan gizi baik, kaya serat serta berkhasiat obat. Salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas jamur tiram adalah dengan melakukan proses persilangan jamur, sehingga dapat menghasilkan strain hibrida jamur yang lebih baik dari induk. Metode yang dugunakan dalam persilangan ini adalah Metode fusi misellium yaitu menggabungkan dua miselium monokariotik yang kompatibel dalam satu media untuk membentuk miselium dikarion. Tiga jenis jamur tiram yaitu jamur tiram cokelat, putih, dan merah dikombinasikan, sehingga terdapat 6 kombinasi dan 3 induk persilangan yang masing-masing diulang sebanyak 10 kali. Pelaksanaan penelitain ini dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu Isolasi basidiospor tunggal, hibridisasi jamur monokariotik, evaluasi tingkat pertumbuhan miselium, inokulasi dan evaluasi jamur di lapang, serta analisis kandungan. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat diketahui bahwa keberhasilan persilangan terbanyak didapatkan pada persilangan sesama spesies seperti PxP dan MxM, bukan pada persilangan interspesifik seperti CxM, CxP dan PxM, sehingga dapat disimpulkan bahwa persilangan interspesifik dalam penelitian ini kurang berhasil dilakukan. Akan tetapi dapat diperoleh hasil yang menunjukkan keberhasilan persilangan sesama spesies atau yang biasa disebut persilangan intraspesifik. Pertumbuhan misellium, pertumbuhan radial, berat badan buah, efisiensi biologis, dan kadar abu tertinggi adalah pada kombinasi persilangan P x P. Kadar serat dan lemak terbaik adalah pada kombinasi persilangan P x M, serta kadar air, protein, dan karbohidrat terbaik adalah pada kombinasi persilangan M x M. Sedangkan, warna dan bentuk badan buah jamur terbaik adalah pada semua kombinasi persilangan. Berdasarkan seluruh hasil strain hibrida jamur hasil persilangan, maka didapatkan strain paling berpotensi untuk diadakan pengujian lebih lanjut adalah pada hasil persilangan jamur tiram putih dengan putih (PxP). Hasil persilangan PxP memiliki keunggulan paling banyak dibandingkan strain lainnya yaitu pada pertumbuhan misellium, pertumbuhan radial, berat badan buah, efisiensi biologis, dan kadar abu.

English Abstract

Oyster mushroom is one of the agricultural commodities that are used as food because it has good nutritional content, rich in fiber and medicinal properties. One of the efforts to increase the productivity of oyster mushrooms is to carry out the process of crossing mushrooms, so as to produce a better hybrid strain of mushrooms from the parent. The method used in this cross is a misellium fusion method that combines two compatible monocariotic mycelium in one medium to form a dikarion mycelium. Three types of oyster mushrooms, namely brown, white, and red oyster mushrooms are combined, so there are 6 combinations and 3 parent crosses, each of which is repeated 10 times. The implementation of this research was carried out in several stages, namely isolation of single basidiospor, hybridization of monocariotic fungi, evaluation of mycelium growth rate, inoculation and evaluation of fungi in the field, and content analysis. Based on the results obtained, it can be seen that the most successful crosses were obtained in crossbreeding of fellow species such as PxP and MxM, not in interspecific crosses such as CxM, CxP and PxM, so it can be concluded that interspecific crosses in this study were less successful. However, results can be obtained that show the success of crossbreeding among species or so-called intraspecific crosses. Misellium growth, radial growth, fruit weight, biological efficiency, and ash content were highest in the combination of P x P crosses. The best fiber and fat content is in the combination of P x M crosses, and the best water, protein, and carbohydrate content is in the combination of M x M crosses. Meanwhile, the best color and shape of mushroom fruit bodies is in all combinations of crosses. Based on all the results of hybrid strains of mushrooms crossing, the most potential strains obtained for further testing is the result of crossing White oyster mushrooms with white (PxP). The results of PXP crosses have the most advantages over other strains, namely in misellium growth, radial growth, fruit weight, biological efficiency, and ash content.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: 0422040060
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.16 Production efficiency
Divisions: S2/S3 > Magister Bioteknologi Agroindustri, Fakultas Pertanian
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 28 Apr 2023 01:35
Last Modified: 28 Apr 2023 01:35
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/198434
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Vebrina Reza.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.

Download (6MB)

Actions (login required)

View Item View Item