Keanekaragaman Kumbang Ambrosia Pada Lahan Tanaman Jati Monokultur Dan Polikultur Di Kecamatan Lunyuk Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat

Kurahman, Taufik and Dr. Agr.Sc. Hagus Tarno, (2022) Keanekaragaman Kumbang Ambrosia Pada Lahan Tanaman Jati Monokultur Dan Polikultur Di Kecamatan Lunyuk Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kumbang ambrosia adalah serangga yang menyerang tanaman berkayu dan bersimbiosis dengan jamur. Kumbang ambrosia terdiri dari 2 famili yaitu Platypodidae dan Scolytidae. Kumbang ambrosia banyak tersebar di daerah tropis dan menyebabkan kerusakan serta kerugian ekonomi yang cukup tinggi pada tanaman maupun pada industri kayu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji keanekaragaman kumbang ambrosia pada tanaman jati yang dibudidayakan secara monokultur dan polikultur di Kecamatan Lunyuk Kabupaten Sumbawa. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari hingga Maret 2022. Pengambilan spesimen kumbang ambrosia dilakukan di hutan tanaman jati milik Perum Perhutani KPH Sumbawa yang terletak di Kecamatan Lunyuk, Kabupaten Sumbawa. Pengumpulan spesimen dilakukan dengan memasang perangkap pada tanaman jati pada ketinggian 150 cm diatas permukaan tanah. Botol perangkap yang digunakan sudah dalam kondisi dilubangi pada bagian tengah membentuk jendela dan sudah berisi larutan etanol 96% sebagai senyawa atraktan. Botol 1,5 L tersebut dipasang dan diikat dalam kondisi terbalik. Botol perangkap yang dipasang sebanyak 20 botol dan diberikan jarak antar perangkap seluas 20 m. Pengumpulan spesimen dilakukan dalam interval waktu 1 bulan dan dilakukan pengambilan setiap 3 hari sekali. Sehingga total pengambilan spesimen sebanyak 10 kali ulangan. Kumbang ambrosia yang diperoleh akan diawetkan menggunakan etanol 96% dan diidentifikasi menggunakan mikroskop digital USB dan mikroskop stereo pada Laboratorium Universitas Samawa. Hasil spesimen yang diambil dari kedua tempat lokasi pengamatan, didapatkan 15 spesies dari 6 genus. yaitu Xyleborus affinis, Xyleborus sp.1, Xyleborus sp.2, Xyleborus sp.3, Hypothenemus hampei, Hypothenemus sp.2, Hyphotenemus sp.3, Hyphotenemus sp.4, Xyloterinus sp, Xylosandrus crassiusculus, Xylosandrus morigerus, Xylosandrus compactus, Xylosandrus sp., Eccoptopterus sp., Euplatypus compositus. Nilai indeks keanekaragaman Shannon- Wiener menunjukkan bahwa indeks keanekaragaman spesies kumbang ambrosia pada tanaman jati sistem tanam polikultur dan monokultur masih tergolong rendah. Perbedaan keanekaragaman, kemerataan dan dominansi spesies kumbang ambrosia di masing-masing lokasi pengamatan menyebabkan spesies Hyphotenemus hampei mendominasi lahan jati monokultur dan spesies Xyleborus affinis mendominasi lahan jati polikultur. Perbedaan sistem tanam monokultur dan polikultur pada tanaman jati tidak berpengaruh signifikan terhadap kelimpahan spesies dan kelimpahan individu kumbang ambrosia

English Abstract

Ambrosia beetles are insects that attack woody plants and have a symbiotic relationship with fungi. Ambrosia beetles consist of 2 families, namely Platypodidae and Scolytidae. Ambrosia beetles are widely distributed in the tropics and cause considerable damage and economic losses to crops and the timber industry. The purpose of this study was to examine the diversity of the ambrosia beetle in teak cultivated in monoculture and polyculture in Lunyuk District, Sumbawa Regency. This research was carried out from January to March 2022. The ambrosia beetle specimen was collected in the teak plantation forest belonging to Perum Perhutani KPH Sumbawa, located in Lunyuk District, Sumbawa Regency. Specimen collection was carried out by placing traps on pine plants at a height of 150 cm above ground level. The trap bottle used was in a condition with a hole in the middle to form a window and already contained 5 ml of 96% ethanol solution as an attractant compound. The 1.5 L bottle is installed and tied upside down. Trap bottles were installed as many as 20 bottles and given a distance between the traps of 20 m. The collection of specimens was carried out at intervals of 1 month and was taken every 3 days. So that the total sampling was 10 replicates. The obtained ambrosia beetle will be preserved using 96% ethanol and identified using a USB digital microscope and a stereo microscope at University Samawa laboratory. The results of the specimens taken from the two observation locations, obtained 15 species from 6 genera. namely Xyleborus affinis, Xyleborus sp.1, Xyleborus sp.2, Xyleborus sp.3, Hypothenemus hampei, Hypothenemus sp.2, Hyphotenemus sp.3, Hyphotenemus sp.4, Xyloterinus sp, Xylosandrus crassiusculus, Xylosandrus morigerus, Xylosandrus morigerus compactus, Xylosandrus sp., Eccoptopterus sp., Euplatypus compositus. The value of the Shannon-Wiener diversity index indicates that the species diversity index of the ambrosia beetle in teak plants with polyculture and monoculture systems is still relatively low. . Differences in diversity, evenness and dominance of the ambrosia beetle species in each observation location caused Hyphotenemus hampei species to dominate monoculture teak lands and Xyleborus affinis species to dominate polyculture teak fields. Differences in monoculture and polyculture cropping patterns on teak did not significantly affect species abundance and individual abundance of ambrosia beetles

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0522040526
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.16 Production efficiency
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 27 Apr 2023 01:25
Last Modified: 27 Apr 2023 01:25
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/198414
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Taufik Kurahman.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item