Nabiilah, Ronaa Roosyidah and Dr. Ir. Sitawati, and Dr. Euis Elih Nurlaelih, (2022) Pengaruh Pinching Dan Jumlah Bibit Terhadap Pertumbuhan Dan Pembungaan Tanaman Krisan Pot Tipe Spray (Chrysanthemum Morifolium). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Tanaman krisan (Chrysanthemum) merupakan tanaman hias yang dimanfaatkan bunganya sebagai tanaman hias potong atau tanaman hias pot. Permintaan tanaman krisan pot cukup banyak. Semakin banyak permintaan maka produksi juga akan semakin meningkat dan kebutuhan bibit semakin tinggi, sedangkan ketersediaan bibit terbatas. Di lapangan biasanya petani menggunakan 7 bibit krisan dalam satu pot. Jumlah tersebut dinilai terlalu boros dan menyebabkan jarak tanam terlalu rapat sehingga terjadi kompetisi antar tanaman akibatnya pertumbuhan menjadi terhambat sehingga dapat berpengaruh terhadap kualitas bunga yang dihasilkan Untuk menghasilkan jumlah bunga lebih banyak, beberapa perusahaan krisan pot melakukan pinching pada budidaya tanamannya. Apabila semakin banyak dilakukan pinching maka jumlah cabang yang dihasilkan juga akan semakin banyak. Hal tersebut juga dapat menyebabkan penggunaan bibit pada tiap pot menjadi lebih sedikit sehingga dengan adanya penghematan bibit maka produksi dapat ditingkatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perlakuan pinching dan jumlah bibit yang paling sesuai terhadap pertumbuhan dan pembungaan krisan pot tipe spray yang memenuhi standar. Adapun hipotesis pada penelitian ini yaitu perlakuan double pinching dan 2 bibit per pot menghasilkan tanaman yang dapat mencapai kualitas A. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan April – Juli 2021 di greenhouse Atha Flora yang berlokasi di Dusun Gondang Legi, Daungsengon, Tutur, Pasuruan, Jawa Timur. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 ulangan. Perlakuan terdiri dari 9 perlakuan, yaitu P1N1 (Tanpa pinching dengan 4 bibit per pot, (P1N2) tanpa pinching dengan 3 bibit per pot, (P1N3) tanpa pinching dengan 2 bibit per pot, (P2N1) single pinching dengan 4 bibit per pot, (P2N3) single pinching dengan 2 bibit per pot, (P2N2) single pinching dengan 3 bibit per pot, (P3N1) double pinching dengan 4 bibit perpot, (P3N2) double pinching dengan 3 bibit per pot, (P3N3) double pinching dengan 2 bibit per pot. Pengamatan dilakukan pada pertumbuhan vegetatif (tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, dan luas daun), pengamatan generatif (umur saat berbunga, umur coloring, dan diameter bunga), pengamatan kualitas bunga (tinggi tanaman, jumlah bunga per pot, diameter tajuk, dan lama kesegaran bunga). Data dari hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis ragam (uji F) 5% untuk mengetahui pengaruh perlakuan dan apabila terdapat pengaruh nyata maka dilanjutkan dengan UJi Beda Nyata Jujur (BNJ) 5%. Perlakuan pinching dan jumlah bibit berpengaruh nyata terhadap semua parameter pertumbuhan vegetatif di semua umur pengamatan. Perlakuan double pinching dengan 4 bibit per pot memiliki tanaman yang lebih rendah dari pada perlakuan lain. Sedangkan jumlah cabang, jumlah daun, dan luas daun dengan hasil yang lebih banyak didapatkan pada perlakuan double pinching dengan 2 bibit per pot. Perlakuan pinching dan jumlah bibit berpengaruh nyata terhadap semua parameter pertumbuhan generatif. Umur muncul bunga dan umur coloring ii yang lebih cepat didapatkan pada perlakuan tanpa pinching dengan jumlah bibit 2 per pot. Perlakuan tanpa pinching dengan 2 bibit per pot memberikan diameter bunga yang lebih besar dari pada perlakuan lain. Perlakuan yang memenuhi standar kualitas krisan grade A terdapat pada kombinasi perlakuan single pinching dengan 4 bibit per pot, single pinching dengan 3 bibit per pot, double pinching dengan 4 bibit per pot, double pinching dengan 3 bibit per pot, dan double pinching dengan 2 bibit per po
English Abstract
Chrysanthemum is an ornamental plant whose flowers are used as cut ornamental plants or potted ornamental plants. The demand for potted chrysan- themums is quite a lot. The more demand, the higher the production and the higher the need for seeds, while the availability of seeds is limited. In the field, farmers usually use 7 chrysanthemum seeds in one pot. This amount is considered too wasteful and causes the plant spacing to be too tight so that there is competition between plants as a result of which growth becomes stunted so that it can affect the quality of the flowers produced. If more pinching is done, the number of branches produced will also increase. This can also cause the use of seeds in each pot to be less so that by saving seeds, production can be increased. This study aims to determine the pinching treatment and the number of seeds that are most suitable for the growth and flowering of spray-potted chrysanthemum. The hypothesis in this study is that the double pinching treatment and 2 seeds per pot resulted in plant quality that could reach grade A. This research was conducted in April – July 2021 at the Atha Flora greenhouse located in Gondang Legi, Daungsengon Village, Tutur, Pasuruan, East Java. This research use a Randomized Block Design (RAK) with 3 replications. The treatments consisted of 9 treatments, including P1N1 (without pinching with 4 seeds per pot, (P1N2) without pinching with 3 seeds per pot, (P1N3) without pinching with 2 seeds per pot, (P2N1) single pinching with 4 seeds per pot, (P2N3) single pinching with 2 seeds per pot, (P2N2) single pinching with 3 seeds per pot, (P3N1) double pinching with 4 seeds per pot, (P3N2) double pinching with 3 seeds per pot, (P3N3) double pinching with 2 seedlings per pot. Observations were made on vegetative growth (plant height, number of leaves, number of branches, and leaf area), generative observations (age at flowering, coloring age, and flower diameter), and flower quality observations (plant height, number of flowers per pot, diameter of the crown, and vase life) Data from the observations were analyzed using analysis of variance (F test) at the 5% level to determine the effect of treatment and if there was a significant effect, it was continued with the Honestly Significant Difference Test (HSD) on 5% level. The double pinching treatment with 4 seeds per pot had lower plants than the other treatments. While the number of branches, number of leaves, and leaf area with more yields were obtained in the double pinching treatment with 2 seedlings per pot. The pinching treatment and the number of seedlings significantly affected all generative growth parameters. Age of flower emergence and faster coloring age was obtained in the treatment without pinching with 2 seeds per pot. Treatment without pinching with 2 seedlings per pot gave a larger flower diameter than other treatments. Treatments that met the quality standards of grade A chrysanthemum were found in the combination of single pinching with 4 seeds per pot, single pinching with 3 seeds per pot, double pinching with 4 seeds per pot, double pinching with 3 seeds per pot, and double pinching with 2 seeds per po
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0522040500 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.16 Production efficiency |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 14 Apr 2023 02:52 |
Last Modified: | 14 Apr 2023 02:52 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/198309 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
RONAA ROOSYIDAH NABIILAH.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (2MB) |
Actions (login required)
View Item |