Hardi, Muhammad Nurfakhri and Rina Rachmawati, SP., MP., M. Eng and Tita Widjayanti, SP., M. Si (2022) Keanekaragaman Jamur Rhizosfer Penghasil Hormon Iaa Pada Lahan Agroforestri Pinus Kopi Di Hutan Pendidikan Ub Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu hormon auksin. Auksin mempunyai fungsi utama dalam pertumbuhan tanaman untuk mempengaruhi pertambahan panjang batang, pertumbuhan, serta percabangan akar. Umumnya hormon auksin atau IAA sudah terdapat pada tanaman (endogen), hormon IAA juga dapat diperoleh dari mikroba di rhizsofer (eksogen). Selain dari eksudat akar, kehadiran mikroba di rhizosfer juga sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan, yang nantinya akan terjadi perbedaan jumlah pada tiap plot tergantung pada kondisi lingkungannya, sebagai contoh perlakuan pemangkasan. Perlakuan pemangkasan dapat memperbaiki pencahayaan dari sinar matahari ke seluruh bagian tanaman agar proses fotosintesis dapat berlangsung sempurna, proses fotosintesis menghasilkan eksudat akar sebagai nutrisi bagi jamur khususnya jamur yang mampu menghasilkan IAA. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan jumlah isolat jamur penghasil hormon IAA yang diisolasi pasca delapan bulan perlakuan pemangkasan tanaman kopi dengan satu bulan perlakuan pemangkasan tanaman kopi di pengelolaan yang berbeda pada lahan agroforestri pinus kopi Hutan Pendidikan UB. Penelitian dimulai pada bulan Oktober 2021 - Juni 2022 di Hutan UB, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur dan Laboratorium Pengendalian Hayati 1 dan 2, Departemen HPT FP UB. Penelitian ini dilakukan dengan pengambilan sampel tanah dengan metode komposit, pembuatan media PDA, isolasi dan pengenceran menggunakan dilution methode, purifikasi, inokulasi pada media PDB, sentrifugasi dan pemberian reagen salkowski, Uji kuantitatif dan kualitatif jamur IAA dengan metode Patten and Glick (2002), preparasi, identifikasi menggunakan buku Pictorial Atlas of Soil and Seed Fungi Third Edition (Watanabe, 2010), dan analisis data dengan aplikasi R-Studio. Data yang dianalisis meliputi hasil identifikasi, indeks keanekaragaman Shanon-Wiener (H’), keseragaman (E), dominasi (C) dan uji korelasi untuk mengetahui pengaruh iklim mikro dan vegetasi terhadap keanekaragaman jamur rhizosfer penghasil IAA. BAU (Business As Usual) merupakan plot dengan kriteria rutin dilakukan pemupukan, pemangkasan, dan pengendalian gulma dalam satu tahun. HC (High management Coffee and Canopy) merupakan plot dengan pengelolaan tanaman kopi tinggi. MC (Medium management Coffee and Canopy) merupakan plot pengelolaan tanaman kopi sedang. LC (Low management Coffee and Canopy) merupakan plot pengelolaan tanaman kopi rendah. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ditemukan sebanyak 40 jamur penghasil IAA pada 1 bulan setelah pruning dan 25 jamur pada 8 bulan setelah pruning. Aspergillus sp. isolat 1 (FH1/MC 2.1/20-05-22) memiliki nilai konsentrasi kandungan IAA tertinggi yaitu sebesar 60,78261 ppm pada plot MC 2.1 (Pruning). Isolat genus Aspergillus juga memiliki jumlah terbanyak yaitu sebanyak 14 isolat. Plot yang memiliki jumlah jamur terbanyak yaitu plot BAU dengan 6 isolat. Nilai indeks keanekaragaman (H’) pada 8 bulan setelah pruning tidak berubah jika dibandingkan 1 bulan setelah pruning, memiliki kategori sedang-rendah, namun jika dilihat dari nilai terdapat fluktuasi. Hal ini juga terjadi pada indeks nilai keseragaman (E), dan dominasi (C) yang tidak berubah jika dibandingkan saat 1 bulan setelah pruning. Nilai indeks keseragaman berkaitan erat dengan nilai indeks dominansi. Pada penlitian ini semua plot memiliki nilai indeks keseragaman dengan kategori tinggi sehingga nilai indeks dominansi memiliki kategori rendah. Nilai korelasi jumlah jamur penghasil IAA dengan jumlah vegetasi, pH tanah, dan bahan organik berkorelasi saat 1 bulan setelah pruning, namun setelah 8 bulan dilakukannya pruning tidak berkorelasi. Hal ini diduga dikarenakan jarak waktu pemangkasan yang sudah terlalu lama, sehingga sudah tidak memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dari tanaman.
English Abstract
The growth of plants is affected by several factors, one of the factors is the hormone auxin. Auxin has a main function in plant growth to affect the length of the stem, growth, and root branching. IAA naturally found in plants is called endogenous IAA and which can be produced by fungal microorganisms obtained from the rhizosphere is called exogenous IAA. The presence of microbes in rhizsofer is affecting the concentration of IAA produced. In addition to root exdudates, the presence of microbes in the rhizosphere is also strongly affects by environmental factors, which will result in discrepancies in the number of plots depending on the environment, for example pruning treatment. Pruning treatment improves lighting from sunlight to all parts of the plant so that photosynthesis can take place perfectly. The photosynthesis process produces root exudates for nutrition to mushrooms that are able of produce IAA. This study was conducted to find out the difference in the number of IAA fungi in seven types of land management and to compare the number of IAA fungi 1 month with 8 months after being prunning in the UB's Education Forest agroforestry land. The time of the research starts in October 2021 - June 2022 in UB Forest, Karangploso District, Malang Regency, East Java, and Biological Control Laboratory 1 and 2, Department of HPT FP UB. This research was conducted by taking soil samples using the composite method, making PDA media, isolation and dilution using the dilution method, purification, inoculation on PDB media, centrifugation, and addition of Salkowski reagent, quantitative and qualitative tests of IAA mushrooms using the Patten and Glick method (2002), preparation, identification using the Pictorial Atlas of Soil and Seed Fungi Third Edition (Watanabe, 2010), and data analysis. The data analyzed include identification results, Shanon-Wiener diversity index (H'), uniformity (E), dominance (C). In addition, a correlation test was also conducted to determine the relationship between the number of IAA-producing fungi with vegetation and microclimate conditions in each plot. BAU (Business As Usual) is a plot with the criteria of routine fertilization, pruning, and weed control in one year. HC (High Management Coffee and Canopy) is a plot with high management of coffee plants. MC (Medium Management Coffee and Canopy) is a plot for managing medium coffee plants. LC (Low Management Coffee and Canopy) is a plot for managing low coffee plants. Based on the research, there were 40 IAA-producing fungi at 1 month after pruning and 25 fungi at 8 months after pruning. Aspergillus sp. isolates. 1 (FH1/MC 2.1/20-05-22) had the highest IAA concentration value of 60.78261 ppm in the MC 2.1 (P) plot. The value of the diversity index (H') at 8 months after pruning did not change when viewed from the category, namely medium-low, but when viewed from the value there were fluctuations. This also happened to the index of uniformity (E) and dominance (C) which did not change when compared to 1 month after pruning. The uniformity index value is closely related to the dominance index value. In this research, all plots have a uniformity index (E) value with a high category so that the dominance index (C) value has a low category. The correlation value of the number of IAA-producing fungi with the amount of vegetation, soil pH, and organic matter was correlated at 1 month after pruning, but after 8 months of pruning there was no correlation. This is because the pruning time interval is too long, so it has no effect on the growth of the plant.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0522040459 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.16 Production efficiency |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 06 Apr 2023 03:20 |
Last Modified: | 06 Apr 2023 03:20 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/198071 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Muhammad Nurfakhri Hardi.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (6MB) |
Actions (login required)
View Item |