Keanekaragaman Kumbang Ambrosia Pada Lahan Agroforestri Tanaman Mahoni Dengan Kopi Dan Mahoni Dengan Talas Di Kawasan Ub Forest

Yahya, Minhajul Qowim and Dr.Agr.Sc. Hagus Tarno, SP., MP. (2022) Keanekaragaman Kumbang Ambrosia Pada Lahan Agroforestri Tanaman Mahoni Dengan Kopi Dan Mahoni Dengan Talas Di Kawasan Ub Forest. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Indonesia memiliki keanekaragaman hayati daratan tertinggi kedua di dunia setelah Brazil. Keanekaragaman hayati Indonesia yang tinggi sebab masih banyaknya habitat alami di Indonesia yang terjaga kelestariannya seperti hutan. Hutan produksi memiliki luas lebih dari 50% total luas kawasan hutan di Indonesia, yaitu sebesar 68,8 juta hektare. Penggunaan lahan hutan produksi yang banyak digunakan di Indonesia adalah agroforestri. Salah satu tanaman yang banyak ditemukan pada lahan agroforestri adalah pohon mahoni. Pohon mahoni bisa dimanfaatkan untuk bahan bangunan, karya seni, dan obat-obatan. Tetapi pada tahun 2020 terjadi penurunan hasil produksi kayu mahoni sebesar 2.960 m3 dari tahun sebelumnya. Hal ini dapat disebabkan oleh serangan hama. Hama yang banyak ditemukan pada tanaman berkayu seperti pohon mahoni adalah kumbang ambrosia. Kumbang ambrosia merupakan hama jenis penggerek yang sangat ganas dalam menyerang pohon yang masih sehat ataupun kayu hasil pohon yang sudah ditebang. Perlu dilakukan pengendalian yang tepat dalam mengatasi permasalahan ini. Namun, penentuan cara pengendalian yang tepat membutuhkan data pendukung seperti spesies kumbang yang menyerang pohon mahoni. Oleh karena itulah dilaksanakan kegiatan penelitian ini dengan tujuan menganalisis keanekaragaman kumbang ambrosia pada penggunaan lahan agroforestri mahoni dengan talas dan mahoni dengan kopi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Juli 2022. Pengambilan sampel di lahan agroforestri mahoni dengan talas dan mahoni dengan kopi yang berada di kawasan UB Forest, Dusun Tumpang Rejo, Desa Ngenep, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Cara pengumpulan spesimen dilakukan dengan memasang perangkap pada tanaman mahoni di ketinggian 150 cm dari atas permukaan tanah. Botol perangkap yang digunakan sudah dalam kondisi dilubangi pada bagian tengah dan sudah terdapat plastik klip yang berisi 5 ml larutan etanol 96% sebagai senyawa atraktan. Botol 1,5 L tersebut dipasang dan diikat dalam kondisi terbalik. Sisi atas perangkap ditambahkan piring plastik untuk mencegah air masuk ke dalam perangkap. Botol perangkap yang dipasang pada masing- masing lahan pengamatan sebanyak 20 botol dan diberikan jarak 20 m antar perangkap. Pengumpulan spesimen dilakukan sebanyak 10 kali dengan interval pengambilan setiap 3 hari sekali. Kumbang ambrosia yang diperoleh akan diawetkan menggunakan etanol 70%. Kemudian dilakukan identifikasi menggunakan mikroskop digital dan mikroskop stereo pada Laboratorium Hama Tumbuhan, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Hasil pada penelitian ini yakni didapatkan 456 ekor kumbang ambrosia dengan rincian 10 genus dan 16 spesies. Spesies-spesies yang didapatkan adalah Xylosandrus crassiusculus, Xylosandrus morigerus, Xylosandrus compactus, Xylosandrus germanus, Xyleborinus andrewesi, Xyleborus affinis, Xyleborus sp. 1, Xyleborus sp. 2, Hypothenemus hampei, Hypothenemus sp., Premnobius sp. 1, Debus shoreae, Ambrosiodmus sp., Scolytoplatypus sp., Cryphalus sp. dan Euplatypus parallelus. Nilai indeks keanekaragaman pada kedua lahan pengamatan termasuk ke tingkat rendah, tetapi nilai pada lahan mahoni-kopi dengan nilai 0,936 lebih tinggi dibandingkan dengan nilai lahan mahoni-talas sebesar 0,901. Jumlah kumbang ambrosia yang terperangkap pada lahan mahoni-kopi juga lebih banyak jika dibandingkan dengan lahan mahoni-talas, yakni 246 ekor pada lahan mahoni- kopi sedangkan pada lahan mahoni-talas sebanyak 210 ekor. Kemudian spesies yang mendominasi pada kedua lahan adalah Xylosandrus crassiusculus.

English Abstract

Indonesia has the second highest biodiversity in the world after Brazil. Indonesia's high biodiversity is because there are still many natural habitats in Indonesia that are preserved, such as forests. Production forests have an area of more than 50% of the total forest area in Indonesia, which is 68.8 million hectares. The most widely used production forest land in Indonesia is agroforestry. One of the plants that are commonly found in agroforestry is the mahogany tree. Mahogany trees can be used for building materials, works of art, and medicine. But in 2020 there was a decrease in mahogany production by 2.960 m3 from the previous year. This can be caused by pest attack. Pests that are commonly found in woody plants such as mahogany are the ambrosia beetle. The ambrosia beetle is a type of borer that is very vicious in attacking healthy trees or wood from trees that have been cut down. Proper control is needed to overcome this problem. However, determining the appropriate control method requires supporting data such as the species of beetles that attack mahogany trees. Therefore, this research activity was carried out with the aim of analyzing the diversity of ambrosia beetles on land use of mahogany agroforestry with taro and mahogany with coffee. This research was conducted in February-July 2022. Sampling was carried out in mahogany agroforestry with taro and mahogany with coffee in the UB Forest area, Tumpang Rejo Hamlet, Ngenep Village, Karangploso District, Malang Regency. Specimen collection was carried out by placing traps on mahogany plants at a height of 150 cm above ground level. The trap bottle used was in a condition with a hole in the middle and there was already a plastic clip containing 5 ml of 96% ethanol solution as an attractant compound. The 1,5 L bottle is installed and tied upside down. The top side of the trap is added with a plastic plate to prevent water from entering the trap. There were 20 bottles of traps installed in each observation area and a distance of 20 m between the traps. The collection of specimens was carried out 10 times with intervals of taking every 3 days. The obtained ambrosia beetle will be preserved using 70% ethanol. Then identification was carried out using a digital microscope and stereo microscope at the Plant Pest Laboratory, Faculty of Agriculture, University of Brawijaya. The results of this research were 456 individuals ambrosia beetle with details of 10 genera and 16 species. The species obtained were Xylosandrus crassiusculus, Xylosandrus morigerus, Xylosandrus compactus, Xylosandrus germanus, Xyleborinus andrewesi, Xyleborus affinis, Xyleborus sp. 1, Xyleborus sp. 2, Hypothenemus hampei, Hypothenemus sp., Premnobius sp. 1, Debus shoreae, Ambrosiodmus sp., Scolytoplatypus sp., Cryphalus sp. and Euplatypus parallelus. The value of the diversity index in the two observation areas was low, but the value of the mahogany-coffee field with a value of 0.936 was higher than the mahogany- taro land value of 0.901. The number of ambrosia beetles trapped on mahogany- coffee land was also higher than that on mahogany-taro land, namely 246 individuals on mahogany-coffee land while on mahogany-taro land as many as 210 individuals. Then the species that dominates in both fields is Xylosandrus crassiusculus.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0522040453
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.16 Production efficiency
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 06 Apr 2023 02:33
Last Modified: 06 Apr 2023 02:33
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/198056
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Minhajul Qowim Yahya.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item