Penerapan Complex Rice System Berdampak Pada Ketersediaan Kation-Kation Basa, Serapan Hara Tanaman, Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Padi (Oryza Sativa L.)

Nugraheni, Melia Ningrum Putri and Sahrul Kurniawan, S.P., M.P., Ph.D. (2022) Penerapan Complex Rice System Berdampak Pada Ketersediaan Kation-Kation Basa, Serapan Hara Tanaman, Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Padi (Oryza Sativa L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman yang berasal dari famili Gramineae yang dapat menghasilkan beras. Kebutuhan pangan yang terus meningkat, menjadikan tanaman padi sebagai tanaman prioritas utama untuk ditingkatkan hasil produktivitasnya. Desa Sukorejo Kecamatan Gondanglegi memiliki potensi lahan sawah untuk pertanian padi sebsar 49%. Produktivitas tanaman padi di Kecamatan Gondanglegi pada tahun 2013 sebesar 123,26 kw ha-1, tahun 2014-2017 sebesar 75,65 kw ha-1 dan mengalami penurunan pada tahun 2018 yaitu 72,44 kw ha-1. Salah satu alternatif cara untuk meningkatkan produksi padi adalah dengan mengintroduksi peternakan di dalam sistem pertanian yang sering disebut dengan sistem CRS (Complex Rice System). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh aplikasi azolla, itik dan ikan melalui penerapan Complex Rice System terhadap ketersediaan kation-kation basa (K, Na, Ca dan Mg) pada tanah, serapan hara tanaman, pertumbuhan, dan produksi tanaman padi. Serta menganalisis hubungan antara ketersediaan unsur hara tanah dan serapan hara tanaman terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2021 – Juni 2022 di Desa Sukorejo Kecamatan Gondanglegi Kabupaten Malang Jawa Timur. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan pada penelitian ini meliputi P1T1: pupuk kandang kambing dosis 1.250 kg/ha + aplikasi ikan P1T2: pupuk kandang kambing dosis 1.250 kg/ha + aplikasi itik (5 ekor) P1T3: pupuk kandang kambing dosis 1.250 kg/ha + aplikasi azolla (5 kg) P2T1: pupuk urea (200 kg/ha) + phonska (200 kg/ha) + aplikasi ikan P2T2: pupuk urea (200 kg/ha) + phonska (200 kg/ha) + aplikasi itik (5 ekor) P2T3: pupuk urea (200 kg/ha) + phonska (200 kg/ha) + aplikasi azolla (5 kg). Parameter yang diamati meliputi pertumbuhan tanaman (panjang tanaman, jumlah daun dan jumlah anakan), produksi tanaman (jumlah anakan produktif, biomassa, berat gabah segar, berat 100 butir gabah), sifat kimia tanah (pH, K-dd, Na-dd, Ca-dd dan Mg-dd), serta serapan kation basa pada tanaman (K, Na, Ca dan Mg). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan P2T1 (pupuk anorganik + aplikasi ikan) memberikan pengaruh tertinggi pada semua parameter pertumbuhan tanaman yaitu panjang tanaman 108,6 cm, jumlah anakan 33,2 anakan dan jumlah daun 99,6 daun. Namun demikian, penerapan Complex Rice System (CRS) tidak memberikan pengaruh nyata terhadap sifat kimia tanah pada akhir penelitian seperti kation-kation basa (K, Na, Ca dan Mg) dan pH. Nilai serapan K tertinggi pada 10 MST terdapat pada perlakuan P1T1 (pupuk organic + aplikasi ikan) dengan nilai 0,34 g K/tanaman, sedangkan pada 16 MST serapan unsur hara tertinggi ditemukan pada perlakuan P2T1 (pupuk anorganik + aplikasi ikan) dengan nilai 2,87 g K/tanaman. Serapan Na pada 10 MST dan 16 MST tertinggi pada perlakuan P2T1 (pupuk anorganik + aplikasi ikan) yaitu 0,17 g Na/tanaman dan 1,05 g Na/tanaman. Lebih lanjut nilai serapan Ca tertinggi pada 10 MST terdapat pada perlakuan P2T1 (pupuk anorganik + aplikasi ikan) dengan nilai 0,74 g Ca/tanaman, sedangkan serapan Ca tertinggi pada 16 MST terdapat pada perlakuan P1T1 (pupuk organik + aplikasi ikan) dengan nilai 0,93 g Ca/tanaman. Kemudian untuk serapan Mg pada 16 MST tertinggi pada perlakuan P2T1 (pupuk anorganik + aplikasi ikan) yaitu 1,64 g Mg/tanaman. Saran untuk penelitian ini, disarankan untuk menggunakan pupuk kandang yang sudah matang.

English Abstract

Rice plant (Oryza sativa L.) is classified in the Gramineae family that can produce rice. The increasing demand for food, especially rice as a main food, has made rice became a top priority of food crop its productivity should be maintained / sustained. Sukorejo village at Gondanglegi district has the potential of paddy fields for rice farming by 49%. The productivity of rice plants in Gondanglegi in 2013 was 123,26 kw ha-1 , in 2014-2017 it was 75,65 kw ha-1 and decreased in 2018 it was 72,44 kw ha-1. One of alternative way to increase rice productionby introducing animal husbandry into the agricultural system or on paddy fields which is often called the CRS system (Complex Rice System). The application of organic fertilizers and organic matter can improve the chemical properties of the soil, such as an increase in pH, levels of soil exchangable cations (i.e., K, Na, Ca and Mg). This research was conducted from October 2021-June 2022 at Sukorejo Village, Gondanglegi District, Malang Regency East Java. This research was conducted using a Randomized Block Design with 6 treatments and 4 replications. Treatments in this study included P1T1: goat manure at a dose of 1,250 kg/ha + fish application P1T2: goat manure at a dose of 1,250 kg/ha + application for ducks (5 ducks) P1T3: goat manure at a dose of 1,250 kg/ha + azolla application (5 kg) P2T1: urea fertilizer (200 kg/ha) + phonska (200 kg/ha) + fish application P2T2: urea fertilizer (200 kg/ha) + phonska (200 kg/ha) + duck application (5 heads) P2T3: urea fertilizer (200 kg/ha) + phonska (200 kg/ha) + azolla application (5 kg). The parameters observed were plant growth (plant length, number of leaves and number of tillers), plant production (number of productive tillers, biomass, fresh grain weight, 100 grain weight), soil chemical properties (pH, soil exchangeable K, Na, Ca and Mg), as well as base cations uptake in plants (i.e., K, Na, Ca and Mg). The result showed that P2T1 treatment (inorganic fertilizer + fish application) gave the highest effect on all plant growth parameters, namely plant length (108.6 cm), number of tillers per hill (33.2 tillers) and number of leaves (99.6 leaves). However, the application of the Complex Rice System (CRS) did not significantly affect to the chemical properties of the soil such as base cations (i.e., K, Na, Ca and Mg) and pH. The highest K uptake value at 10 WAP was found P1T1 treatment (organic fertilizer + fish application) with a value of 0.34 g/plant, while at 16 WAP the highest nutrient uptake was found in the P2T1 treatment (inorganic fertilizer + fish application) with a value of 2.87 g/plant. The highest Na uptake at 10 WAP and 16 WAP was in the P2T1 treatment (inorganic fertilizer + fish application), namely 0.17 g/plant and 1.05 g/plant. Furthermore, the highest Ca uptake value at 10 WAP was found in the P2T1 treatment (inorganic fertilizer + fish application) with a value of 0.74 g/plant, while the highest Ca uptake 16 MST was found in the P1T1 treatment (organic fertilizer + fish application) with a value of 0, 93 g/plant. Then, the highest Mg uptake at 16 WAP was in the P2T1 treatment (inorganic fertilizer + fish application) which was 1.64 g/plant. Suggestions for this research, it is recommended to use mature manure.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0522040450
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.16 Production efficiency
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 06 Apr 2023 02:19
Last Modified: 06 Apr 2023 02:19
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/198050
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Melia Ningrum Putri Nugraheni.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item