Ardianti, Meisy and Prof. Dr. Ir. Moch Dawam Maghfoer, MS. (2022) Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Dan Konsentrasi Plant Growth Promoting Rhizobacteria (Pgpr) Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine Max L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kedelai merupakan salah satu tanaman pangan yang sangat potensial untuk dibudidayakan di Indonesia. Akan tetapi, produksi tanaman kedelai masih sangat rendah. FAO (2013), menjelaskan bahwa produksi kedelai di dalam negeri hanya mampu memenuhi kebutuhan konsumsi domestik sekitar 65,61%. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan kedelai nasional sebesar 2,2 juta ton per tahun maka dilakukan impor kedelai sebesar 35%. Menurut BPS (2018), produksi kedelai pada tahun 2018 sebesar 982,598 ton. Sehingga belum dapat memenuhi kebutuhan kedelai nasional. Ketidakstabilan produksi kedelai di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu penurunan luas panen serta kesuburan tanah pada lahan pertanian yang rendah. Pemanfaatan bahan organik yang berasal dari limbah tanaman, kotoran hewan maupun mikroorganisme sebagai pupuk hayati merupakan salah satu solusi untuk mengurangi penggunaan pupuk anorganik dan dapat memperbaiki sifat fisik, kimia serta biologi tanah. Penggunaan bahan organik dalam kegiatan budidaya pertanian dapat berperan dalam meningkatkan kesuburan tanah dan produksi tanaman. Kandungan bahan organik sebesar 2-10% dari massa tanah dapat meningkatkan sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Perbaikan sifat fisik, kimia, dan biologi tanah yang searah dengan kebutuhan tanaman akan mampu menunjang pertumbuhan serta produktivitas tanaman. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas tanaman kedelai yaitu dengan meningkatkan teknik budidaya tanaman kedelai dengan melakukan pemberian pupuk kandang dan pengaplikasian Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR). Hipotesis pada penelitian ini yaitu (1) mendapatkan kombinasi dosis pupuk kandang dan konsentrasi PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) yang optimum untuk pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max L.), (2) pemberian dosis pupuk kandang 20 ton ha-1 berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai, dan (3) pemberian konsentrasi PGPR 15 ml l-1 berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai Mei 2022 di Agro Techno Park Universitas Brawijaya, yang terletak di Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu RAK faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama yaitu pupuk kandang yang diberikan 1 kali pada saat pengolahan lahan dengan dosis 0 ton ha-1, 10 ton ha-1, dan 20 ton ha-1 dan faktor kedua yaitu konsentrasi PGPR yang diberikan sebanyak 3 kali yaitu pada 14 hst, 28 hst dan 42 hst dengan dosis 0 ml l-1, 5 ml l-1, 10 ml l-1, serta 15 ml l-1. Dari kedua fakor tersebut terdapat 12 kombinasi perlakuan dengan pengulangan sebanyak 3 kali sehingga terdapat 36 satuan percobaan. Parameter pengamatan yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, diameter batang, bobot kering total per tanaman, jumlah buku subur, jumlah polong per tanaman, jumlah polong isi per tanaman, bobot biji per tanaman, bobot 100 biji dan hasil panen. Hasil data dianalisis menggunakan analisis ragam taraf 5% untuk mengetahui pengaruh nyata dari perlakuan. Jika hasil Analisa ragam menunjukkan ii adanya perbedaan nyata, maka dilakukan uji BNT (Beda Nyata Terkecil) dengan taraf 5% untuk mengetahui perbedaan diantara perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi antara dosis pupuk kandang dan konsentrasi PGPR. Secara terpisah, dosis pupuk kandang memberikan pengaruh yang nyata pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, luas daun, berat kering tanaman, jumlah buku subur, jumlah polong per tanaman, persen polong isi, bobot kering biji per tanaman dan per hektar, dan bobot 100 biji. Dosis 20 ton ha-1 mampu menghasilkan bobot biji kering 21,42 g tan-1 atau 2,91 ton ha-1 serta bobot 100 biji sebesar 30,49 g tan-1 . Aplikasi PGPR memberikan pengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang 21, 35, dan 42 HST, luas daun, berat kering tanaman 42 HST hingga 76 HST, jumlah buku subur, jumlah polong per tanaman, persen polong isi, bobot biji kering per tanaman dan per hektar, serta bobot 100 biji. Aplikasi PGPR dengan konsentrasi 15 ml l-1 menghasilkan bobot biji kering sebesar 21,11 g tan-1 atau 2,93 ton ha-1 dan bobot 100 biji sebesar 30,09 g tan-1.
English Abstract
Soybean is one of the food crops with great potential to be cultivated in Indonesia. However, soybean production is still very low. FAO (2013), explained that domestic soybean production is only able to meet domestic consumption needs of around 65.61%. So that to meet the national demand for soybeans of 2.2 million tons per year, 35% of soybeans are imported. According to BPS (2018), soybean production in 2018 was 982.598 tons, so it has not been able to meet the national soybean needs. The instability of soybean production in Indonesia is influenced by several factors, namely a decrease in harvested area and low soil fertility on agricultural land. Utilization of organic materials derived from plant waste, animal waste and microorganisms as biological fertilizers is one solution to reduce the use of inorganic fertilizers and can improve the physical, chemical and biological properties of the soil. The use of organic matter in agricultural cultivation activities can play a role in increasing soil fertility and crop production. Organic matter content of 2-10% of the soil mass can improve the physical, chemical and biological properties of the soil. Improvement of the physical, chemical, and biological properties of the soil in line with the needs of the plant will be able to support plant growth and productivity. Efforts that can be made to increase the productivity of soybean plants are by improving soybean cultivation techniques by applying manure and applying Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR). The hypotheses in this study are (1) obtain the optimal combination of manure dose and PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) concentration for soybean (Glycine max L.) growth and yield of soybean, (2) the dose of manure 20 tons ha-1 affects growth and soybean yields, and (3) administration of 15 ml l-1 PGPR concentration affected the growth and yield of soybeans. This research was conducted from February to May 2022 in the Agro Techno Park of Brawijaya University, which is located in Jatikerto, Kromengan Sub – District, Malang District. The research design used is factorial randomized block design which consists of 2 factors. The first factor is manure which is given 1 time during land processing at a dose of 0 tons ha-1, 10 tons ha-1, and 20 tons ha-1 and the second factor is the concentration of PGPR given 3 times, namely at 14 DAP, 28 DAP and 42 DAP. with a dose of 0 ml l-1, 5 ml l-1, 10 ml l-1, and 15 ml l-1. Of the two factors, there were 12 treatment combinations with 3 repetitions so that there were 36 experimental units. Parameters observed were plant height, number of leaves, leaf area, stem diameter, total dry weight per plant, number of productive nodes, number of pods per plant, number of filled pods per plant, seed weight per plant, weight 100 seeds and yields. The results of the data were analyzed using analysis of variance level 5% to determine the real effect of the treatment. If the results of the analysis of variance show a significant difference, then the BNT test (Least Significant Difference) with a level of 5% is carried out to determine the difference between treatments. The results showed that there was no interaction between the dose of manure and the concentration of PGPR. Separately, the dose of manure had a significant effect on the parameters of plant height, number of leaves, stem diameter, leaf area, plant dry weight, number of productive nodes, number of pods per plant, percent pod content, dry weight of seeds per plant and per hectare, and weight of 100 seeds. A dose of 20 tons ha-1 was able to produce a dry seed weight of 21.42 g plant-1 or 2.91 tons ha-1 and a weight of 100 seeds of 30.49 g plant-1. PGPR application had a significant effect on parameters of plant height, number of leaves, stem diameters 21, 35, and 42 DAP, leaf area, plant dry weight 42 DAP to 76 DAP, number of fertile nodes, number of pods per plant, percent pod content, seed weight. dry per plant and per hectare, and weight of 100 seeds. The application of PGPR with a concentration of 15 ml l-1 resulted in a dry seed weight of 21.11 g plant-1 or 2.93 tons ha-1 and a weight of 100 seeds of 30.09 g plant-1.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0522040449 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.16 Production efficiency |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 06 Apr 2023 02:14 |
Last Modified: | 06 Apr 2023 02:14 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/198048 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Meisy Ardianti.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (3MB) |
Actions (login required)
View Item |