Dumara, Gultom Marolop Alvin and Prof. Dr. Ir. Didik Hariyono, MS. (2022) Pengaruh Naungan Dan Mulsa Organik Terhadap Pertumbuhan Bibit Tanaman Porang (Amorphophallus Muellery B.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Tanaman porang merupakan tanaman asli Indonesia dan sudah sejak lama dikenal dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Di beberapa daerah, tanaman ini dikenal dengan nama iles-iles. Tanaman ini merupakan jenis tanaman umbi yang mempunyai potensi dan prospek untuk dikembangkan di Indonesia. Selain mudah didapatkan, tanaman ini juga mampu menghasilkan karbohidrat dan indeks panen tinggi. Berdasarkan data produktivitas tanaman porang di Indonesia belum dapat memenuhi permintaan ekspor, dikarenakan ketersediaan bibit yang berkualitas masih sangat terbatas untuk digunakan di dalam budidaya porang sehingga perlu dilakukan upaya intensifikasi pertanian menggunakan naungan dan mulsa organik dalam proses pembibitan porang. Naungan dan mulsa organik mampu meningkatkan kualitas bibit karena dapat mengatur intensitas, suhu dan kelembaban tanah bagi bibit. Dengan demikian penelitian perlu dilakukan guna mengetahui pengaruh naungan dan mulsa organik yang tepat untuk memberikan pertumbuhan yang maksimal terhadap pembibitan tanaman porang sehingga dapat memberikan bibit dengan kualitas yang baik. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri pada bulan April hingga Juni 2021. Alat yang diperlukan dan digunakan dalam penelitian ini antara lain: alat tulis, alat dokumentasi, cangkul, meteran, ember, lux meter, termometer tanah, soil moisture meter, jangka sorong, gembor, ayakan, papan. Sedangkan bahan yang diperlukan dan digunakan dalam penelitian ini antara lain: bambu, paranet, bibit porang (Amorphophallus muellery B.) katak, pupuk kandang, sekam padi, serbuk gergaji, jerami padi. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Petak Terbagi (RPT), pada petak utama dilakukan perlakuan naungan yang meliputi N0 : Tanpa naungan, N1 : Naungan 30%, N2 : Naungan 60%, sedangkan untuk anak petak dilakukan perlakuan mulsa organik yang meliputi M1 : Mulsa serbuk gergaji, M2 : Mulsa sekam padi, M3 : Mulsa jerami padi. Dari kedua faktor tersebut diperoleh 9 kombinasi percobaan dengan 3 kali ulangan sehingga terdapat 27 unit petak percobaan. Data yang didapatkan dari hasil pengamatan, selanjutnya dilakukan analisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F) dengan taraf 5% dengan tujuan untuk mengetahui apakah perlakuan berpengaruh nyata atau tidak. Apabila dari tabel Anova perhitungan diperoleh hasil uji F hitung lebih besar dari F tabel 5% yang didapat dari tabel F maka dapat dikatakan bahwa perlakuan tersebut berpengaruh nyata. Kemudian dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) dengan taraf kepercayaan 5%. Hasil analisis ragam menunjukan adanya interaksi antara naungan dengan perlakuan mulsa organik terhadap pertumbuhan bibit tanaman porang. Berdasarkan hasil analisis ragam tinggi tanaman berpengaruh nyata pada semua umur pengamatan dengan nilai rata-rata pada 70 HST sebesar 31,43 cm pada perlakuan naungan 30% dan mulsa jerami padi, luas daun berpengaruh nyata pada umur 28 HST dengan nilai 19,60 cm²/tanaman pada perlakuan naungan 30% dan mulsa jerami padi; jumlah daun berpengaruh nyata pada umur 28 HST dengan nilai 5 helai pada perlakuan naungan 30% dengan mulsa sekam padi, mulsa serbuk gergaji dan mulsa jerami padi; diameter petiole berpengaruh nyata pada 21-70 HST pengamatan dengan nilai rata-rata pada 70 HST sebesar 0,67 cm pada perlakuan naungan 30% dengan mulsa serbuk gergaji dan mulsa jerami padi; waktu muncul tunas tidak berpengaruh nyata; bobot segar tanaman berpengaruh nyata pada umur 70 HST sebesar 38,90 gram pada perlakuan naungan 30% dengan mulsa jerami padi; bobot kering tanaman berpengaruh nyata pada umur 70 HST sebesar 5,53 gram pada perlakuan naungan 30% dengan mulsa jerami padi; bobot segar akar berpengaruh nyata pada umur 70 HST sebesar 14,43 gram pada perlakuan naungan 30% dengan mulsa jerami padi. Sebaiknya masyarakat atau petani porang yang melakukan pembibitan tanaman porang menggunakan naungan, penggunaan naungan yang tepat untuk pembibitan porang adalah sekitar 30-60%. Selain itu, untuk menjaga kelembaban dan suhu tanah untuk pertumbuhan bibit yang baik dengan adanya penggunaan mulsa organik. Mulsa organik yang tepat adalah mulsa organik jerami padi.
English Abstract
Porang plant is native to Indonesia and has long been known and used by the community. In some areas, this plant is known as iles-iles. This plant is a type of tuber that has the potential and prospects to be developed in Indonesia. Apart from being easy to obtain, this plant is also capable of producing carbohydrates and a high harvest index. Based on data on the productivity of porang plants in Indonesia, it has not been able to meet export demand, because the availability of quality seeds is still very limited for use in porang cultivation, so it is necessary to intensify agriculture using shade and organic mulch in the porang nursery process. Shade and organic mulch can improve the quality of the seedlings because they can regulate the intensity, temperature and soil moisture for the seedlings. Thus, research needs to be carried out to determine the effect of proper organic shade and mulch to provide maximum growth for porang plant nurseries so that they can provide good quality seeds. This research was conducted in Tulungrejo Village, Pare District, Kediri District from April to June 2021. The tools needed and used in this research include: stationery, documentation tools, hoe, meter, bucket, lux meters, soil thermometer, soil moisture meter, calipers, gembor, boards. While the materials needed and used in this study include: bamboo, paranet, porang (Amorphophallus muellery B.) seeds, manure, rice husks, sawdust, rice straw. The research used the Split Plot Design, the main plot was treated with treatment which included P1: No shade, P2: 30% Shade, P3: 60% Shade, while for subplots an organic mulch was treated including M1: powder mulch. chainsaw, M2: Rice husk mulch, M3: Rice straw mulch. From these two factors, 9 experimental combinations were obtained with 3 replications so that there are 27 experimental plot units. The data obtained from the observations, then analyzed using analysis of variance (F test) with a level of 5% in order to determine whether the treatment had a significant effect or not. If from the ANOVA table the calculations obtained the results of the F test count greater than F table 5% obtained from table F, it can be said that the treatment has a significant effect. Then continued with Tukey's Honestly Significance Difference (HSD) with a 5% confidence level.. The results of the analysis of variance showed that there was an interaction between shade and organic mulch treatment on the growth of porang seedlings. Based on the results of the analysis of plant height variance, it significantly affected all ages of observation with an average value at 70 DAP of 31.43 cm in the treatment of 30% shade and rice straw mulch, leaf area variance had a significant effect on the age of 28 DAP with a value of 19, 60 cm²/plant on 30% shade treatment and rice straw mulch; in the number of leaves had a significant effect at the age of 28 DAP with a value of 5 strands at 30% shade treatment with rice husk mulch, sawdust mulch and rice straw mulch; petiole diameter variance had a significant effect on 21-70 DAP observations with an average value at 70 DAP of 0.67 cm at 30% shade treatment with sawdust mulch and rice straw mulch; the time of emergence of buds did not have a significant effect; in plant vii fresh weight had a significant effect at the age of 70 DAP by 38.90 grams in the 30% shade treatment with rice straw mulch; in the dry weight variance had a significant effect at the age of 70 DAP by 5.53 grams in the 30% shade treatment with rice straw mulch; in the fresh weight of roots had a significant effect at the age of 70 DAP by 14.43 grams in the 30% shade treatment with rice straw mulch. It is recommended that the community or porang farmers who nurse porang plants use shade, the proper use of shade for porang nurseries is around 30-60%. In addition, to maintain soil moisture and temperature for good seedling growth, use organic mulch. Selection of the right type of organic mulch can use organic rice straw mulch.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0522040421 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.16 Production efficiency |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 05 Apr 2023 01:51 |
Last Modified: | 05 Apr 2023 01:51 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/197958 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
GULTOM MAROLOP ALVIN DUMARA.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (3MB) |
Actions (login required)
View Item |