Dzikrika, Ferziana Nurmeilinda and Prof. Dr. Ir. Bambang Guritno (2022) Pengaruh Waktu Pemangkasan Dan Varietas Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Ubi Jalar (Ipomoea Batatas L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Ubi jalar (Ipomoea batatas L.) atau ketela rambat ialah tanaman umbi yang banyak dibudidayakan di Indonesia.Tanaman ini tidak hanya digunakan sebagai bahan pangan tetapi juga mampu menghasilkan daun hijauan (brangkasan) yang bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak. Namun, ketersediaan ubi jalar di Indonesia terutama di Jawa Timur semakin berkurang dari tahun ke- tahun. Menurut Badan Pusat Statistik (2018), produksi tanaman ubi jalar di Jawa Timur pada tahun 2015-2017 yaitu 350.516 ton, 288.039 ton, 257.414 ton. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa produksi tanaman ubi jalar pada tahun 2015 hingga 2017 mengalami penurunan. Terjadinya penurunan jumlah produksi tanaman ubi jalar ini dapat disebabkan oleh teknik budidaya yang dilakukan kurang tepat, sehingga produksi tanaman ubi jalar tidak optimal. Bagian tajuk tanaman ubi jalar sebagian besar terdiri dari batang dan daun. Daun merupakan tempat dihasilkannya fotosintat, sedangkan tangkai daun dan sulur tanaman berfungsi sebagai saluran untuk translokasi fotosintat dari daun ke bagian tanaman yang membutuhkan. Jika bakal umbi sudah terbentuk dan perkembangannya tidak mengalami kendala maka sebagian besar fotosintat akan dipartisi untuk pembesaran umbi, namun apabila ada kendala pada proses inisiasi maupun perkembangan umbi maka fotosintat yang dihasilkan daun akan dipartisi secara berlebihan untuk pertumbuhan daun dan sulur. Pemangkasan daun tanaman ubi jalar perlu dilakukan untuk mengurangi laju pertumbuhan vegetatif, karena laju pertumbuhan vegetatif yang tidak diimbangi dengan pertumbuhan generatif ubi jalar akan menurunkan hasil produksi umbi. Tujuan dari penelitian ini adalah : 1). Untuk mengetahui apakah ada interaksi antara waktu pemangkasan dan varietas yang berbeda terhadap pertumbuhan dan produksi ubi jalar. 2). Apakah ada pengaruh waktu pemangkasan terhadap pertumbuhan dan produksi hasil brangkasan di masing masing varietas yang berbeda. 3). Apakah ada varietas yang terbaik yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi Ubi jalar. Hipotesis dari penetian ini adalah : Terdapat interaksi yang nyata antara waktu pemangkasan dan varietas yang berbeda terhadap pertumbuhan dan produksi ubi jalar. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan AgroTechnoPark, Universitas Brawijaya yang berlokasi di Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang, berlangsung dari bulan Desember 2019 sampai dengan bulan April 2020. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) dengan menempatkan Waktu pemangkasan sebagai faktor pertama dan Varietas sebagai faktor kedua dengan 3 kali ulangan. Faktor pertama terdiri dari Waktu pemangkasan (P) dengan 3 taraf yaitu: P0 (Tidak dipangkas), P1 (Pemangkasan pada umur 60 HST), P2 (Pemangkasan pada umur 90 HST). Faktor kedua adalah Varietas meliputi : V1 (BIS OP-61-OP-22), V2 (Beta-2), V3 (Kuningan Merah). Parameter yang diamati Pertumbuhan vegetatif (Komponen pertumbuhan): Jumlah daun (helai), Luas daun (cm²), Panjang sulur (cm), Nisbah Berat Daun (g/g), Luas Daun Spesifik (cm2/g) dan bobot brangkasan (ton/ha). Pertumbuhan generatif (Komponen produksi): Berat segar umbi (ton/ha) dan Indeks Panen. Data hasil pengamatan diolah secara statistik dengan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF). Seluruh data yang diperoleh dianalisis dengan ANOVA dengan analisis ragam diuji menggunakan uji F taraf 5% dan 1%. Jika terdapat pengaruh yang nyata maka dilanjutkan dengan uji BNT (Beda Nyata Terkecil) taraf 5%, untuk mengetahui perbedaan diantara perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Setiap varietas memberikan respon berbeda karena pemangkasan pada karakter: Jumlah daun, Luas daun, Bobot daun, Panjang sulur, Luas Daun Spesifik dan Bobot Segar umbi, kecuali Nisbah Berat Daun, Berat Brangkasan dan Indeks Panen. Perlakuan pemangkasan menyebabkan terjadinya penurunan yang nyata Bobot Segar umbi per hektar pada varietas BIS OP-61-OP-22 dan Beta-2, namun tidak terjadi penurunan secara nyata pada varietas Kuningan Merah. Pemangkasan disaat musim penghujan dengan rata-rata curah hujan 295 mm/bulan selama penelitian berlangsung mengakibatkan pertumbuhan vegetatif menjadi subur dan menghambat pertumbuhan generatif. Disarankan untuk melakukan penelitian sejenis dengan meninggikan guludan yang mengikuti kontur lahan atau membuat saluran pembuangan air, untuk mengurangi tingkat genangan sehubungan upaya menekan pertumbuhan vegetatif dimusim penghujan.
English Abstract
Sweet potatoes (Ipomoea batatas L.) or yam are tubers which are widely cultivated in Indonesia. This is plant not only used as food but are also able to produce forage leaves that can be used for animal feed. However, the availability of sweet potatoes in Indonesia, especially in East Java, hasmore decreasedfrom year to year. According to the Central Statistics Agency (2018), sweet potato crop production in East Java in 2015-2017 was 350.516 tons, 288.039 tons, 257.414 tons. From these data it can be seen that the production of sweet potato plants in 2015 to 2017 has decreased. The section of the sweet potato plant consists mainly of stems and leaves. The leaf is a place for photosynthate production, while the petiole and plant vines function as a conduit for photosynthate translocation from the leaves to the parts of the plant that need it. If the tubers start to form and their development will not experience problems, most photosynthates will be partitioned for tuber enlargement, but if there are obstacles in the process of initiation and development of the tubers, the photosynthates produced by the leaves will be excessively partitioned for leaf growth and tendrils.The decline in the amount of sweet potato crop production can be caused by cultivation techniques that are done less precisely, so that the production of sweet potato plants is not optimal. Pruning the leaves of sweet potato plants needs to be done to reduce the rate of vegetative growth, because the rate of vegetative growth that is not offset by the generative growth of sweet potato will reduce tuber yield. The objectives of this study are: 1). To determine the interactions between different pruning times and varieties on the growth yield of sweet potatoes. 2). Is there an effect of pruning time on growth yield of stover results in each of the different varieties. 3). Are there the best varieties that affect the growth yield of sweet potatoes. The hypothesis of this study are: There is a real interaction between pruning time and different varieties on the growth yield of sweet potatoes. This research was conducted at Brawijaya University Agrotechnopark garden, located in Jatikerto Village, Kromengan District of Malang Regency, from December 2019 to April 2020. Research using randomized block design experiment, comprising two factors was used with three replications. The first factor of pruning time (P) with 3 levels, namely: P0 (not pruned), P1 (pruning at 60 DAP), P2 (pruning at 90 DAP). The second factor was varieties including: V1 (BIS OP-61-OP-22), V2 (Beta-2), V3 (Kuningan Merah). Observed parameters Vegetative growth (Growth component): Leaf number (leaf), Leaf area (cm²), Shoots length (cm), Leaf Weight Ratio (g/g), Specific Leaf Area (cm2/g), Fresh weight of stover (tons/ha). Generative growth (Production component): Fresh weight of tubers (tons/ha), Harvest Index. The observational data were processed statistically with a Factorial Randomized Block Design (RBDF). All data obtained were analyzed by ANOVA with analysis of variance tested using F test of 5% and 1% levels. If there is a significant effect then proceed with the LSD test (Least Significant Difference) level of 5%, to determine the difference between treatments. The results showed that: each variety difference response is reason the pruning was character of the amount of Leaf number, Leaf area, Leaf weight, Shoost length, Specific Leaf Area and Fresh weight of tuber, excepted of Leaf Weight Ratio, Fresh weight of stover and Harvest Index. The pruning treatment caused a significant decrease in the Fresh weight of tubers per hectare in BIS OP- 61-OP-22 varieties and Beta-2, but there was no significant decrease in the Kuningan Merah varieties. Pruning during the rainy season with an average rainfall of 295 mm/month during the study resulted in vegetative growth to be fertile and inhibit generative growth. It is recommended to conduct similar research by raising ridges that follow the contours of the land or making drainage channels, to reduce the level of inundation due to efforts to suppress vegetative growth in the rainy season.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0520040121 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.16 Production efficiency |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 04 Apr 2023 06:08 |
Last Modified: | 04 Apr 2023 06:08 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/197925 |
Text
FERZIANA.pdf Download (3MB) |
Actions (login required)
View Item |