Salas, Felya and Dr. Anton Muhibuddin, SP., MP and Antok Wahyu Sektiono, SP., MP (2022) Uji Pengendalian Dan Pengamatan Mekanisme Penghambatan Jamur Antagonis Trichoderma Spp. Isolat Ub Forest Terhadap Jamur Patogen Fusarium Oxysporum Penyebab Penyakit Layu Pada Tanaman Bawang Merah. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Bawang merah menjadi salah satu komoditas utama dengan permintaan yang tinggi di Indonesia. Rendahnya produktivitas tidak mencukupi permintaan yang ada, salah satu kendalanya yaitu serangan penyakit layu fusarium yang disebabkan oleh jamur patogen Fusarium oxysporum. Pendekatan pengendalian hayati dengan pemanfaatan agens biologis menjadi salah satu solusi terbaik untuk menekan pertumbuhan F. oxysporum dan ramah lingkungan. Trichoderma spp. menjadi jamur yang sudah diuji memiliki potensi biokontrol. Mekanisme antagonis Trichoderma spp. yaitu kompetisi, antibiosis, dan mikoparasit. Trichoderma spp. memiliki kompetensi yang lebih baik dalam memobilisasi dan mengambil nutrisi tanah dibandingkan dengan organisme lain. Berdasarkan hal-hal tersebut, dilakukan penelitian dari ketiga Trichoderma spp. isolat UB Forest dalam menekan pertumbuhan jamur F. oxysporum. Penelitian ini dilaksanakan di BioSains Univesitas Brawijaya, Laboratorium Penyakit Tumbuhan dan Rumah Kawat, Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya mulai pada bulan Januari – September 2022. Penelitian dilakukan dengan tiga isolat UB Forest Trichoderma spp. yaitu Trichoderma sp., Trichoderma asperellum Isolate T5, dan Trichoderma asperellum Strain PK1J2 sebagai jamur antagonis dan Fusarium oxysporum sebagai jamur patogen. Penelitian dibagi menjadi dua bagian yaitu uji daya hambat secara in vivo dan in vitro. Penelitian secara in vivo menggunakan rancangan acak lengkap dengan lima perlakuan dan lima ulangan. Penelitian secara in vitro yaitu uji daya hambat dengan metode Dual culture menggunakan rancangan acak lengkap dengan 6 ulangan. Hasil penelitian secara in vivo menunjukkan bahwa ketiga isolat Trichoderma spp. dapat memperlambat muncul gejala dan menekan intensitas penyakit layu fusarium. Trichoderma spp. juga mempengaruhi pertumbuhan tanaman bawang merah dengan tinggi tanaman dan jumlah daun yang tidak berbeda jauh dengan tanaman normal. Kemudian, hasil penelitian secara in vitro menunjukkan bahwa ketiga isolat Trichoderma spp. efektif menghambat Fusarium oxysporum dengan persentase daya hambat >60%. Selanjutnya, mekanisme antagonis yang ditemukan dari masing-masing isolat yaitu pada Trichoderma sp. ditemukan mekanisme antagonis antibiosis, kompetisi, dan mikoparasit. Mekanisme antagonis yang ditemukan pada Trichoderma asperellum Isolate T5 yaitu mekanisme kompetisi, mikoparasit dan antibiosis. Mekanisme antagonis yang ditemukan pada Trichoderma asperellum Strain PK1J2 yaitu mekanisme kompetisi dan mikoparasit.
English Abstract
Shallots are one of the main commodities with high demand in Indonesia. The low productivity does not meet the existing demand, one of the obstacles is the attack of fusarium wilt disease caused by the pathogenic fungus Fusarium oxysporum. The biological control approach using biological agents is one of the best solutions to suppress the growth of F. oxysporum and is environmentally friendly. Trichoderma spp. into mushrooms that have been tested to have biocontrol potential. Mechanism of antagonist Trichoderma spp. namely competition, antibiosis, and mycoparasites. Trichoderma spp. have better competence in mobilizing and taking soil nutrients compared to other organisms. Based on these things, the three Trichoderma spp. UB Forest isolate in suppressing the growth of the fungus F. oxysporum. This research was conducted at BioScience Universitas Brawijaya, Laboratory of Plant Diseases and Wire House, Department of Pests and Plant Diseases, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya starting from January – September 2022. The study was conducted with three isolates of UB Forest Trichoderma spp. namely Trichoderma sp., Trichoderma asperellum Isolate T5, and Trichoderma asperellum Strain PK1J2 as antagonist fungi and Fusarium oxysporum as pathogenic fungi. The study was divided into two parts, namely the in vivo and in vitro inhibitory tests. The in vivo study used a completely randomized design with five treatments and five replications. In vitro research is the inhibition test using the Dual culture method using a completely randomized design with 6 replications. The results of the in vivo study showed that the three isolates of Trichoderma spp. can slow the emergence of symptoms and suppress the intensity of fusarium wilt disease. Trichoderma spp. also affects the growth of shallot plants with plant height and number of leaves that are not much different from normal plants. Then, the results of the in vitro study showed that the three isolates of Trichoderma spp. effectively inhibited Fusarium oxysporum with inhibition percentage >60%. Furthermore, the antagonist mechanism found in each isolate was Trichoderma sp. Antibiosis, competition, and mycoparasite mechanisms were found. The antagonist mechanism found in Trichoderma asperellum Isolate T5 is the competition mechanism, mycoparasites and antibiosis. The antagonist mechanism found in Trichoderma asperellum Strain PK1J2 is the competition mechanism and mycoparasites.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0522040411 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.16 Production efficiency |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 04 Apr 2023 04:25 |
Last Modified: | 04 Apr 2023 04:25 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/197918 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Felya Salas.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (3MB) |
Actions (login required)
View Item |