Adab, Fatihah Aulya and Prof. Dr. Ir. Kuswanto, MP. (2022) Studi Perkecambahan Dan Uji Keragaman Benih Kacang Bambara (Vigna Subterranea L.) Dalam Penyimpanan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kacang bambara (Vigna subterranean L.) merupakan salah satu tanaman legume yang berasal dari daerah Afrika yang kemudian dibudidayakan di beberapa daerah di benua Asia. Salah satu daerah di benua Asia yang membudidayakan kacang bambara diantaranya adalah Indonesia. Kacang bambara termasuk ke dalam tanaman yang kurang dimanfaatkan (underutilized crop) namun kacang bambara diharapkan dapat membantu kebutuhan pangan dan gizi karena banyaknya kandungan gizi yang ada pada kacang bambara. Di Indonesia masih sedikit petani yang melakukan budidaya kacang bambara. Hal ini dikarenakan umur panen kacang bambara cukup lama dan adanya ketersediaan benih yang baik dan berdaya hasil tinggi. Salah satu cara untuk menjaga ketersediaan benih dan mencegah terjadinya kerusakan pada benih adalah dengan cara penyimpanan benih. penyimpanan benih bertujuan untuk menjaga kualitas benih dalam jangka waktu yang lama. Kondisi yang buruk pada penyimpanan akan menyebabkan viabilitas dan vigor benih hilang. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian terhadap benih kacang bambara yang sudah berada dalam waktu penyimpanan yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk untuk menguji perkecambahan benih kacang bambara pada lama penyimpanan 12 bulan dan 24 bulan dan menguji keragaman galur pada perkecambahan benih lama penyimpanan 12 bulan dan 24 bulan. Pendugaan pada penelitian ini yaitu benih yang sudah melalui penyimpanan 12 bulan memiliki perkecambahan dan vigor yang lebih tinggi dibandingkan lama penyimpanan 24 bulan dan terdapat keragaman galur pada perkecambahan benih lama penyimpanan 12 bulan dan 24 bulan. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret-Juni 2022. Penelitian ini terdiri dari dua faktor, yaitu faktor waktu simpan selama 12 bulan dan 24 bulan, serta faktor kedua adalah galur kacang bambara yang terdiri dari CCC 1.6, PWBG 6, PWBG 5.2.1, SS 2.4.2, BBL 1.1, dan TVSU 86. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF) dengan 3 kali ulangan. Variabel pengamatan terdiri dari pengamatan morfologi benih dan pengamatan perkecambahan. Pengamatan morfologi benih terdiri dari struktur benih, bentuk benih, warna benih, diameter benih, panjang benih, dan kadar air benih. Pengamatan perkecambahan terdiri dari daya berkecambah, laju perkecambahan, potensi tumbuh maksimum, bobot kering kecambah normal, keserempakan tumbuh, kecepatan tumbuh, dan indieks vigor. Data kualitatif disajikan secara langsung dalam bentuk tabel, sedangkan data kuantitatif disajikan dengan analisis ragam (ANOVA) dengan tujuan mengetahui perbedaan antar perlakuan. Kemudian dilakukan uji lanjut menggunakan BNT 5%. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah pada pengamatan morfologi benih diketahui bahwa keenam galur kacang bambara memiliki hasil yang serupa atau seragam. Pada waktu penyimpanan 12 bulan memiliki nilai panjang benih dan diameter benih yang lebih besar dibandingkan penyimpanan 24 bulan. Kadar air pada 12 bulan memiliki hasil kadar air yang lebih tinggi dibandingkan penyimpanan 24 bulan. Pada pengamatan perkecambahan diketahui bahwa seluruh variabel pengamatan pada lama penyimpanan 12 bulan memiliki hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan lama penyimpanan 24 bulan. Keragaman pada lama penyimpanan dan galur memiliki keragaman yang rendah dan dapat dikatakan bahwa setiap galur pada dua waktu simpan berbeda sudah homogen atau stabil.
English Abstract
Bambara groundnut (Vigna subterranean L.) is a legume plant originating from Africa which is then cultivated in several areas of the Asian continent. One of the areas in the Asian continent that cultivates bambara beans is Indonesia. Bambara beans are an underutilized crop, but bambara beans are expected to help with food and nutritional needs because of the high nutritional content in bambara beans. In Indonesia, there are still few farmers who cultivate bambara beans. This is because the harvest time of bambara beans is quite long and the availability of good and high yielding seeds. One way to maintain the availability of seeds and prevent damage to the seeds is by storing seeds. Seed storage aims to maintain seed quality in the long term. Poor storage conditions will result in loss of seed viability and vigor. Therefore, it is necessary to conduct research on bambara bean seeds that have been in different storage times. This study aimed to test the germination of bambara bean seeds at 12 months and 24 months of storage and to test the diversity of strains on seed germination at 12 months and 24 months of storage. The estimation in this study is that seeds that have gone through 12 months of storage have higher germination and vigor than 24 months of storage and there is a diversity of strains on seed germination with 12 months and 24 months of storage. This research was conducted at the Laboratory of Plant Breeding, Faculty of Agriculture, Brawijaya University, Malang. This research was conducted in March-June 2022. This study consisted of two factors, namely the storage time factor for 12 months and 24 months, and the second factor was the bambara bean strain consisting of CCC 1.6, PWBG 6, PWBG 5.2.1, SS 2.4 .2, BBL 1.1, and TVSU 86. This study used a Factorial Completely Randomized Design (RALF) with 3 replications. Observational variables consisted of seed morphology observations and germination observations. Seed morphology observations consisted of seed structure, seed shape, seed color, seed diameter, seed length, and seed moisture content. Germination observations consisted of germination rate, germination rate, maximum growth potential, dry weight of normal sprouts, growth synchronously, growth speed, and vigor index. Qualitative data is presented directly in tabular form, while quantitative data is presented by analysis of variance (ANOVA) with the aim of knowing the differences between treatments. Then further tests were carried out using 5% BNT. The results obtained in this study were the observation of seed morphology that the six bambara bean lines had similar or uniform results. At 12 months of storage, the value of seed length and seed diameter was greater than 24 months of storage. Moisture content at 12 months has a higher moisture content than storage at 24 months. In the observation of germination, it was found that all observation variables at 12 months of storage had higher yields than those of 24 months of storage. The diversity in storage time and strains had low variability and it could be said that each strain at two different storage times was homogeneous or stable.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0522040408 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.16 Production efficiency |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 04 Apr 2023 04:02 |
Last Modified: | 04 Apr 2023 04:02 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/197911 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Fatihah Aulya Adab.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (10MB) |
Actions (login required)
View Item |