Pengaruh Inokulasi Rhizobium Dan Pupuk Anorganik Npk Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine Max (L.) Merril)

Karimah, Annisa Dina and Ir. Koesriharti, (2022) Pengaruh Inokulasi Rhizobium Dan Pupuk Anorganik Npk Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine Max (L.) Merril). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kedelai merupakan komoditas pangan penting di Indonesia yang berperan sebagai sumber protein nabati serta gizi bagi masyarakat. Produksi tanaman kedelai di Jawa Timur setiap tahun mengalami penurunan. Hasil produksi kedelai yang menurun dikarenakan kurangnya perhatian terhadap ketersediaan unsur hara didalam tanah. Perhatian ditujukan pada kebutuhan unsur N dalam jumlah yang banyak, sehingga diperlukan mikroorganisme dalam membantu penyerapan (mineralisasi) pada tanaman kedelai. Pentingnya upaya peningkatan hasil produksi kedelai perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan yang meningkat di Indonesia. Keberhasilan budidaya kedelai tidak terlepas dari unsur hara pada tanah. Rhizobium merupakan contoh dari kelompok bakteri yang berkemampuan sebagai penyedia unsur hara bagi tanaman kedelai. Hubungan antara Rhizobium sp. dan tanaman kedelai adalah hubungan yang saling menguntungkan karena tanaman kedelai memberikan respon berupa bintil akar dan memperoleh hara N yang disediakan oleh bakteri Rhizobium. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari pengaruh interaksi penambahan rhizobium dan pemberian pupuk anorganik NPK terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2021 sampai Januari 2022 di lahan petani yang berada di Desa Ampeldento, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Alat yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari cangkul, sabit, meteran, gembor, tali raffia, plastik, timbangan analitik, oven, amplop, Leaf Area Meter (LAM), kamera digital. Bahan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu benih kedelai varietas Grobogan, pupuk NPK, inokulan Rhizobium. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial terdiri dari dua faktor yakni, Faktor pertama : R0 = Tanpa Rhizobium, R1 = dengan Rhizobium 10 g.kg-1benih. Faktor kedua Pupuk NPK : P1 : 100 kg.ha-1, P2 : 150 kg.ha-1, P3 : 200 kg.ha-1, P4 : 250 kg.ha-1, P5 : 300 kg.ha-1. Masing-masing kombinasi perlakuan diulang tiga kali. Variabel yang diamati yaitu : tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, jumlah bintil akar, jumlah polong, bobot biji per tanaman, bobot 100 biji, dan bobot biji per hektar. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji analisis ragam (uji F) dengan taraf 5%. Dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT) pada taraf 5% bila terdapat perbedaan antar perlakuan. Hasil penelitian terdapat interaksi antara inokulasi rhizobium dan pemberian pupuk anorganik NPK pada parameter pertumbuhan dan hasil, yaitu luas daun (35 dan 42 hst), jumlah bintil akar, bobot biji per tanaman dan bobot biji per hektar. Pada perlakuan tanpa rhizobium yang diberikan pupuk NPK 250 kg.ha-1 lebih baik dibandingkan dengan perlakuan NPK 100 dan 150 kg.ha-1. Pada perlakuan rhizobium 10 g.kg-1yang diberikan pupuk NPK 200, 250, dan 300 kg.ha-1 lebih baik dibandingkan dengan pupuk NPK 100 dan 150 kg.ha-1. Inokulan rhizobium 10 g.kg-1dapat meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah polong per tanaman, dan bobot 100 biji dibandingkan dengan tanpa rhizobium, sedangkan pada pemberian pupuk NPK 250 dan 300 kg.ha-1 dapat meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, jumlah polong per tanaman, dan bobot 100 biji.

English Abstract

Soybean is one of the important food commodities in Indonesia which acts as a source of vegetable protein and nutrition for the community. The production of soybean plants in East Java has decreased every year. Decreased soybean production due to lack of attention to the availability of nutrients in the soil. Attention is paid to the need for N in large quantities, so that microorganisms are needed to assist absorption (mineralization) in soybean plants. The importance of efforts to increase soybean production needs to be done to meet the increasing demand in Indonesia. The success of soybean cultivation cannot be separated from the growing media used. Rhizobium sp. is an example of a group of bacteria capable of providing nutrients for soybean plants. The relationship between Rhizobium sp. and soybean plants is a mutually beneficial relationship because soybean plants respond in the form of nodules and obtain N nutrients provided by bacteria Rhizobium. This study aims to determine and study the effect of the interaction of the addition of rhizobium and the application of inorganic NPK fertilizer on the growth and yield of soybeans. This research was carried out from October 2021 to January 2022 on farmers' land in Ampeldento Village, Karangploso District, Malang Regency, East Java. The tools used in this study consisted of a hoe, sickle, meter, gembor, raffia rope, plastic, analytical scale, oven, envelope, Leaf Area Meter (LAM), digital camera. The research materials used in this study were soybean seeds of the Grobogan variety, NPK fertilizer, rhizobium inoculants. The experiment used a factorial randomized block design (RBD) consisting of two factors, the first factor: R0 = without rhizobium, R1 = with rhizobium 10 g.kg-1 seed. The second factor is NPK fertilizer: P1: 100 kg.ha-1, P2: 150 kg.ha-1, P3: 200 kg.ha-1, P4: 250 kg.ha-1, P5: 300 kg.ha-1. Each treatment combination was repeated three times. The variables observed were: plant height, number of leaves, leaf area, number of root nodules, number of pods, weight of seeds per plant, weight of 100 seeds, and weight of seeds per hectare. The data obtained were analyzed using analysis of variance test (F test) with a level of 5%. Followed by the Least Significant Difference test (LSD) at the 5% level if there is a difference between treatments. The results showed that there was an interaction between rhizobium inoculation and the application of inorganic NPK fertilizer on growth and yield parameters, leaf area (35 and 42 DAP), number of root nodules, weight of seed per plant and weight of seed per hectare. In the treatment of rhizobium 0 g.kg-1 given NPK fertilizer 250 kg.ha-1 better than the treatment with NPK 100 and 150 kg.ha-1. In the treatment of rhizobium 10 g.kg-1 given NPK 200, 250, and 300 kg.ha-1, it was better than NPK 100 and 150 kg.ha-1. Inoculation of rhizobium 10 g.kg-1 can increase plant height, number of leaves, number of pods per plant, and weight of 100 seeds compared to without rhizobium, while the application of NPK fertilizers 250 and 300 kg.ha-1 can increase plant height, number of leaves, leaf area, number of pods per plant, and weight of 100 seeds

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0522040363
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.16 Production efficiency
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 20 Mar 2023 03:37
Last Modified: 20 Mar 2023 03:37
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/197733
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
ANNISA DINA KARIMAH.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item