Analisis Pengaruh Kompleksitas Prosedur Sertifikasi, Kesadaran Produsen, Regulasi Sertifikasi, Dan Dorongan Eksternal Terhadap Adopsi Sertifikasi Halal Usaha Mikro Kecil Food Souvenir di Kota Malang

Purnamasari, Melysia Putri and Dr. Sucipto,, STP., MP and Isti Purwaningsih,, STP., MT. (2022) Analisis Pengaruh Kompleksitas Prosedur Sertifikasi, Kesadaran Produsen, Regulasi Sertifikasi, Dan Dorongan Eksternal Terhadap Adopsi Sertifikasi Halal Usaha Mikro Kecil Food Souvenir di Kota Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kota Malang termasuk salah satu destinasi wisata utama di Jawa Timur membuat banyak wisatawan domestik berkunjung dan mencari produk pangan sebagai oleh-oleh. Hal ini menjadi peluang bagi UMKM khususnya produk food souvenir atau oleh-oleh makanan. Food souvenir merupakan makanan yang dibawa saat kembali dari suatu tempat. Sebagai salah satu kota wisata, usaha mikro kecil food souvenir harus memberikan jaminan kualitas dan halal agar konsumen lebih nyaman dan aman. Berdasar UU RI Nomor 33 Tahun 2014 tentang jaminan produk halal, pemerintah mewajibkan semua produk bersertifikat halal. Kenyataannya, sampai tahun 2020 hanya 70 usaha mikro kecil yang tersertifikasi halal sedangkan menurut Diskopindag Kota Malang usaha mikro kecil di bidang pangan sudah mencapai 580 pada tahun 2021. Penelitian ini mengidentifikasi variabel yang mempengaruhi adopsi sertifikasi halal. Variabel yang digunakan dalam penelitian mulai dari variabel kompleksitas prosedur sertifikasi (X1), kesadaran produsen (X2), regulasi sertifikasi (X3), dan dorongan eksternal (X4). Objek penelitian ini adalah Usaha Mikro Kecil Food Souvenir di Kota Malang. Penelitian ini menggunakan metode Partial Least Square (PLS). Variabel bebas penelitian ini variabel kompleksitas prosedur sertifikasi (X1), kesadaran produsen (X2), regulasi sertifikasi (X3), dorongan eksternal (X4), dan variabel terikat adopsi sertifikasi halal (Y). Penelitian dilakukan pada usaha mikro kecil Kota Malang bulan Maret 2021. Pada penelitian ini diperoleh 30 sampel yang menjadi responden. Data responden yang terkumpul diuji kualitas data dan selajutnya dilakukan pengolahan dan analisis menggunakan SmartPLS. Hasil analisis PLS indikator yang berpengaruh pada variabel kompleksitas prosedur sertifikasi (X1) adalah lama sertifikasi (X12). Indikator yang berpengaruh pada variabel regulasi sertifikasi halal (X3) adalah kerjasama pemerintah dan lembaga sertifikasi (X33). Indikator pelatihan sistem jaminan halal (X43) merupakan indikator yang berpengaruh pada variabel dorongan eksternal (X4). Hasil uji hipotesis diperoleh variabel yang mempengaruhi adopsi sertifikasi halal pada usaha mikro kecil food souvenir di Kota Malang hanya variabel dorongan eksternal (X4). Variabel kompleksitas prosedur sertifikasi (X1), kesadaran produsen (X2), regulasi sertifikasi (X3) tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap adopsi sertifikasi halal. Variabel dorongan eksternal (X4) berpengaruh signifikan terhadap adopsi sertifikasi halal. Hal ini menunjukkan semakin kuat dorongan eksternal membuat usaha mikro kecil di Kota Malang menyegarakan adopsi sertifikasi halal. Implikasi praktis yang dapat diterapkan yaitu instansi pemerintah dapat mengundang produsen usaha mikro kecil bersertifikat halal sebagai role model saat sosialisasi. Implikasi manajerial berupa sosialisasi dan edukasi sertifikasi halal skema self declare terkait persyaratan dan keuntungan yang diperoleh serta edukasi terkait Halal Control Point (HCP) dapat dilakukan oleh Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan, Perguruan Tinggi dan BPJPH untuk meminimalisir kendala tersebut.

English Abstract

Malang City is one of the main tourist destinations in East Java makes many domestic tourists visit and look for food products as souvenirs. This is an opportunity for MSMEs, especially food souvenir products or known as food souvenirs. Food souvenirs are food brought when returning from somewhere. As one part of the tourist city, food souvenir micro and small businesses must provide product quality assurance in the form of halal certificates so that consumers are more comfortable and safe. Based on Law No. 33 of 2014 on halal Product Guarantee, the government requires all products to be halal certified. In fact, until 2020 only 70 micro and small enterprises were halal certified, while according to the Malang City Diskopindag, micro and small enterprises in the food sector have reached 580 in 2021. The study was conducted to identify variables that influence the adoption of halal certification. Variables used in the study ranging from the complexity of certification procedures (X1), manufacturer awareness (X2), certification regulation (X3), and external encouragement (X4). The object of this study is a small micro business food souvenirs in Malang. This study uses Partial Least Square (PLS) method. Independent variables in this study variable complexity of certification procedures (X1), producer awareness (X2), certification regulation (X3), external encouragement (X4), and dependent variable adoption of halal certification (Y). The study was conducted on small micro enterprises in Malang City in March 2021. In this study obtained 30 samples of respondents. The collected respondent Data were tested for data quality and subsequently processed and analyzed using SmartPLS. Based on the results of Partial Least Square analysis of indicators that affect the variable complexity of the certification procedure (X1) is the length of certification (X12). Indicators that affect the variable regulation of halal certification (X3) is the cooperation of government and certification bodies (X33). Halal Assurance System training indicator (X43) is an indicator that affects the external drive variable (X4). Hypothesis test results obtained variables that affect the adoption of halal certification in small micro enterprises food souvenirs in Malang only variable external encouragement (X4). The variables of complexity of certification procedures (X1), producer awareness (X2), certification regulation (X3) have no significant influence on the adoption of halal certification. The external drive variable (X4) has a significant effect on the adoption of halal certification. This shows that the stronger the external drive makes small micro enterprises in Malang invigorate the adoption of halal certification. The practical implication that can be applied is that government agencies can invite producers of halal certified micro and small enterprises as role models during socialization. Managerial implications in the form of socialization and education of halal certification self declare scheme related to the requirements and benefits obtained and education related to Halal Control Point (HCP) can be done by the Department of Cooperatives, industry and trade, universities and BPJPH to minimize these constraints.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0522100391
Uncontrolled Keywords: Kendala, Sertifikasi Halal, Usaha Mikro Kecil,Constraint, Halal Certification, Micro and Small Enterprises
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.16 Production efficiency
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Industri Pertanian
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 31 Jan 2023 01:56
Last Modified: 31 Jan 2023 01:56
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/197130
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Melysia Putri Purnamasari.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item