Perancangan Tata Letak Fasilitas Ruang Produksi Kecap dengan Metode BLOCPLAN dan CORELAP (Studi Kasus Pada Jawa Sehati Mulia, Malang)

Andriyani, Luzi and Mas’ud Effendi,, STP, MP. and Wendra G. Rohmah,, STP, MP. (2022) Perancangan Tata Letak Fasilitas Ruang Produksi Kecap dengan Metode BLOCPLAN dan CORELAP (Studi Kasus Pada Jawa Sehati Mulia, Malang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kecap adalah salah satu produk olahan fermentasi dengan bahan baku kedelai yang sering dimanfaatkan sebagai penyedap dan pewarna pada masakan. Tingkat produktivitas dan konsumsi masyarakat terhadap kecap tersebut menunjukkan potensi yang menjanjikan untuk industri kecap di Indonesia. Salah satu industri kecap di Jawa Timur adalah Jawa Sehati Mulia dimana perusahaan tersebut memproduksi kecap dengan dua varian rasa yaitu kecap manis dan kecap pedas. Permasalahan yang terjadi di perusahaan tersebut ialah kesesuaian antara aliran proses dengan penempatan fasilitas mesin atau peralatan masih belum diperhatikan dimana fasilitas yang memiliki hubungan erat dalam urutan aliran material ditempatkan dalam jarak yang jauh dan dipisahkan oleh fasilitas lain yang bukan tujuan perpindahan material. Dampak dari hal tersebut yaitu aliran material yang semakin panjang sehingga mengakibatkan pemborosan waktu dan semakin lamanya siklus produksi kecap di Jawa Sehati Mulia. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah memberikan hasil perbandingan antara metode BLOCPLAN dan metode CORELAP berdasarkan total momen perpindahan serta menentukan tata letak yang memberikan tingkat efisiensi terbaik untuk fasilitas produksi di Jawa Sehati Mulia. Metode yang sesuai untuk solusi dari permasalahan pada Jawa Sehati Mulia yaitu metode BLOCPLAN dan CORELAP. Pada metode ini dapat melakukan analisis dari segi kualitatif dan kuantitatif berdasarkan luas area produksi, luas masing-masing fasilitas produksi, dan hubungan derajat kedekatan antar fasilitas yang saling berhubungan di dalam ruang produksi. Dari metode BLOCPLAN dan CORELAP selanjutnya dipilih salah satu metode yang menghasilkan total momen perpindahan terkecil dan tingkat efisiensi terbaik dibandingkan tata letak existing. Hasil dari penelitian didapatkan total momen perpindahan pada tata letak metode BLOCPLAN yaitu sebesar 30.188,16 meter/tahun. Total momen perpindahan tersebut mengalami penurunan sebesar 7.971,84 meter/tahun dibandingkan dengan tata letak existing. Tata letak yang dihasilkan metode CORELAP memberikan total momen perpindahan sebesar 30.704,64 meter/tahun yang mengalami penurunan 7.455,36 meter/tahun dibandingkan tata letak existing. Berdasarkan hasil kedua metode tersebut, metode yang memberikan penurunan total momen pepindahan lebih besar yaitu metode BLOCPLAN. Total momen perpindahan yang dihasilkan metode BLOCPLAN dan CORELAP memberikan tingkat efisiensi yang berbeda. Tingkat efisiensi tata letak hasil metode BLOCPLAN yaitu sebesar 20,89%, sedangkan tingkat efisiensi tata letak hasil metode CORELAP yaitu sebesar 19,54%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tata letak terbaik ialah tata letak yang memberikan tingkat efisien tertinggi yaitu pada tata letak hasil metode BLOCPLAN. Saran yang diberikan terdiri dari dua, yaitu saran untuk perusahaan dan saran untuk penelitian selanjutnya. Adapun saran untuk perusahaan yaitu dapat menerapkan tata letak fasilitas BLOCPLAN agar jarak dan total momen perpindahan dapat diminimasi dan melakukan pergantian alat material handling dengan kapasitas lebih besar. Adapun saran untuk penelitian selanjutnya yaitu dapat melakukan perbandingan hasil dengan aplikasi lain seperti VIP-PLANOPT dimana aplikasi tersebut diklaim telah menggunakan algoritma yang lebih optimal.

English Abstract

Soy sauce is a fermented product made from soybeans which are often used as a flavouring and colouring agent in cooking. The productivity and public consumption of soy sauce show promising potential for the soy sauce industry in Indonesia. One of the soy sauce industries in East Java is Jawa Sehati Mulia, where the produces soy sauce in two flavours: sweet soy sauce and spicy soy sauce. The problem in the is that the suitability between the process flow and the placement of machine or equipment facilities is still not considered, where facilities that are closely related in the order of material flow are placed far away and separated by other facilities that are not the purpose of material transfer. The impact of this is that the material flow is getting longer, resulting in a waste of time and a longer soy sauce production cycle in Jawa Sehati Mulia. The purpose of this study is to compare the BLOCPLAN method and the CORELAP method based on the total moment of displacement and determine the layout that provides the best efficiency level for production facilities at Jawa Sehati Mulia. The appropriate method for solving the problems of the Jawa Sehati Mulia is the BLOCPLAN and CORELAP methods. In this method, qualitative and quantitative analysis can be carried out based on the area of the production area, production facility area, and the degree of closeness between the interconnected facilities in the production room. From the BLOCPLAN and CORELAP methods, one of the methods is then selected that produces the smallest total moment of displacement and the best efficiency level compared to the existing layout. The study's results showed that the total moment of displacement on the layout of the BLOCPLAN method was 30.188,16 meters/year. The total moment of displacement has decreased by 7.971,84 meters/year compared to the existing layout. The layout produced by the CORELAP method provides a total displacement moment of 30.704,64 meters/year which has decreased by 7.455,36 meters/year compared to the existing layout. Based on the results of the two methods, the method that provides a more significant reduction in the total displacement moment is the BLOCPLAN method. The total displacement moments produced by the BLOCPLAN and CORELAP methods provide different levels of efficiency. The layout efficiency level of the BLOCPLAN method is 20,89%, while the layout efficiency level of the CORELAP method is 19,54%. It can be concluded that the best layout is the layout that provides the highest level of efficiency, namely the layout resulting from the BLOCPLAN method. The suggestions given consist of two: suggestions for companies and suggestions for further research. The suggestion for the company are to apply the layout of the BLOCPLAN facility so that the distance and total moment of movement can be minimized and change material handling equipment with a larger capacity. The suggestion for further research is to be able to compare results with other applications such as VIP-PLANOPT where the application is claimed to have used a more optimal algorithm.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0522100385
Uncontrolled Keywords: BLOCPLAN, CORELAP, Kecap, Tata letak,BLOCPLAN, CORELAP, Layout, Soy sauce
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.16 Production efficiency
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Industri Pertanian
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 30 Jan 2023 07:32
Last Modified: 30 Jan 2023 07:32
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/197112
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Luzi Andriyani.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item