Formulasi Sediaan Salep Anti Nyeri Dengan Ekstrak Capsaicin Dari Cabai Rawit (Capsicum frustescens L.)

Usman, Andrean and Dr. Ir. Sukardi,, MS. and Ika Atsari Dewi,, STP, MP (2022) Formulasi Sediaan Salep Anti Nyeri Dengan Ekstrak Capsaicin Dari Cabai Rawit (Capsicum frustescens L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Indonesia memiliki sediaan farmasi yang sangat beragam, hal ini dikarenakan Indonesia memiliki keanekaragaaman hayati yang tinggi termasuk keragaman tanaman obat. Keunggulan dari penggunaan tanaman obat yaitu memiliki risiko efek samping yang lebih rendah dibandingkan dengan obat kimia. Salah satu tanaman yang dapat dijadikan sebagai tanaman obat yaitu cabai rawit (Capsicum Frutescens L.). Menurut data BPS tahun 2020, produksi tanaman cabai rawit di Indonesia mencapai angka 1,51 juta ton. Tanaman cabai rawit sebanyak 76,1% dari hasil produksi digunakan untuk konsumsi rumah tangga dan dilakukan ekspor keluar negeri. Cabai rawit memiliki senyawa kimia yang dapat dioptimalkan yaitu capsaicin. Capsaicin adalah senyawa yang memberikan rasa pedas pada cabai. Capsaicin memiliki sifat fisiologis dan farmakologis seperti sifat analgesik yang membuat senyawa capsaicin dapat digunakan sebagai obat anti nyeri. Salah satu bentuk sediaan obat yang dapat digunakan sebagai obat antinyeri yaitu salep. Salep adalah sediaan setengah padat yang dapat digunakan sebagai obat luar atau eksternal pada kulit. Penelitian dilakukan dengan melakukan formulasi salep lalu dicari formulasi terbaik dari enam konsentrasi capsaicin yang diuji yaitu konsentrasi 1%, 2%, 3%, 4%, 5%, dan 6%. Pemilihan konsentrasi tersebut dikarenakan konsentrasi capsaicin yang rendah dinilai tidak efektif untuk mengobati antinyeri, namun konsentrasi yang tinggi memiliki risiko untuk mengiritasi kulit. Metode ekstraksi yang digunakan yaitu ekstraksi soxhletasi dengan pelarut ethanol 96%. Penggunaan metode ekstraksi soxhletasi dikarenakan dapat menghasilkan rendemen lebih tinggi dengan pelarut yang lebih sedikit. Hasil penelitian menyatakan sediaan salep ekstrak capsaicin dari cabai rawit dapat dijadikan sediaan salep anti nyeri. Karakteristik fisik sudah sesuai dengan standar mutu dari sediaan salep. Daya sebar dari keenam formulasi sediaan salep telah sesuai dengan standar mutu salep yaitu berkisar 6,43 - 6,56 cm. Nilai pH pada keenam formulasi sediaan salep yang telah dibuat berada di rentang 5,42 – 5,54. Pengujian organoleptik dilakukan secara uji deskriptif kualitatif. Hasil dari pengujian parameter warna yang dihasilkan oleh formulasi sediaan salep yaitu warna kuning dan seiring dengan banyaknya konsentrasi ekstrak capsaicin dari cabai rawit yang diberikan akan membuat sediaan salep lebih gelap hingga berwarna kuning kecoklatan. Pada parameter aroma sediaan salep ekstrak capsaicin memiliki aroma tidak sedap yang dihasilkan oleh aroma khas senyawa capsaicin. Pada parameter tekstur pada sediaan salep sudah sesuai dengan standar tekstur dari sediaan salep, namun ketika diaduk dan dioleskan pada kulit, tekstur salep terlalu cair. Pada parameter tingkat kehangatan, menurut uji organoleptik menunjukan bahwa semakin tinggi konsentrasi capsaicin yang digunakan akan membuat sediaan salep akan terasa lebih cepat hangat dan lebih panas dibandingkan dengan konsentrasi capsaicin yang rendah pada sediaan salep.

English Abstract

Indonesia has very diverse pharmaceutical preparations, this is because Indonesia has high biodiversity, including the diversity of medicinal plants. The advantage of using medicinal plants is that they have a lower risk of side effects compared to chemical drugs. One of the plants that can be used as a medicinal plant is cayenne pepper (Capsicum frutescens L.). According to BPS data on 2020, the production of cayenne pepper in Indonesia reached 1.51 million tons. Cayenne pepper plants as much as 76.1% of the production that is used for household consumption and exports abroad. Cayenne pepper has a chemical compound that can be optimized, namely capsaicin. Capsaicin is the compound that gives chili peppers their spicy taste. Capsaicin has physiological and pharmacological properties such as analgesic properties that make capsaicin compounds can be used as painkillers. One of the dosage forms of drugs that can be used as painkillers is ointment. Ointment is a semi-solid preparation that can be used as an external or external drug on the skin. The study was conducted by formulating an ointment and looking for the best formulation of the six concentrations of capsaicin tested, namely concentrations of 1%, 2%, 3%, 4%, 5%, and 6%. The choice of concentration is because the concentration of capsaicin is considered ineffective to treat pain, but high concentrations have a risk of irritating the skin. The extraction method used is soxhlet extraction with 96% ethanol as solvent. The use of soxhlet extraction method is because it can produce higher yields with less solvent. The results of the study stated that the capsaicin extract ointment from cayenne pepper could be used as an anti-pain medication in the form of an ointment. The physical characteristics are in accordance with the quality standards of the ointment preparations. The spreadability of the ointment formulation was in accordance with the quality standard of the ointment, which was around 6.43 - 6.56 cm. The pH value of the ointment formulations that have been made is in the range of 5.42 – 5.54. Organoleptic testing was carried out in a qualitative descriptive manner. The results of testing the color parameters produced by the formulation of the ointment preparation are yellow and along with the large concentration of capsaicin extract from cayenne pepper that is given will make the ointment preparation darker to brownish yellow. In the aroma parameter of the capsaicin extract ointment, it has a rancid aroma produced by the distinctive aroma of the capsaicin compound. The texture parameters in the ointment preparation are in accordance with the standard texture of the ointment preparation, but when stirred and applied to the skin, the texture of the ointment is too liquid. In the heat level parameter, according to organoleptic tests, it was shown that an increase in the concentration of capsaicin used would make the ointment preparation feel faster and hotter than the low concentration of capsaicin in the ointment preparation.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0522100314
Uncontrolled Keywords: Cabai Rawit, Capsaicin, Ekstraksi Soxhletasi, Sediaan Salep,Cayenne Pepper, Capsaicin, Ointment, Soxhlet Extraction
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.16 Production efficiency
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Industri Pertanian
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 19 Jan 2023 01:29
Last Modified: 19 Jan 2023 01:29
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196731
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Andrean Usman.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item