Analisa Tingkat Naungan Dan Pemupukan Kalium Pada Kualitas Hasil Aksesi Tanaman Kencur (Kaempferia Galanga L)

Zaini, Fathullah and Prof. Dr. Ir. Eko Widaryanto,, SU. and Dr. Ir. Setyono Yudo Tyasmoro,, MS. (2022) Analisa Tingkat Naungan Dan Pemupukan Kalium Pada Kualitas Hasil Aksesi Tanaman Kencur (Kaempferia Galanga L). Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kencur merupakan obat yang hidup didaerah tropis dan subtropis. Pemanfaatan kencur baik pada kalangan industry maupun rumah tangga bukan hanya digunakan sebagai obat namun bisa juga sebagai makanan, minuman yang kaya akan manfaat bagi kesehatan. Manfaat pada tanaman kencur biasanya berasal dari rimpang.Rimpang kencur secara umum dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu rimpang utama yang berukuran besar dan rimpang cabang yang ukurannya lebih kecil. Tanaman kencur banyak dibudidayakan di lahan kering yang ternaungi dikarenakan tanaman kencur merupakan salah satu tanaman dengan tingkat toleran baik terhadap naungan. Selain faktor cahaya, dalam tahap pertumbuhan tanaman kencur juga memerlukan nutrisi yang cukup dari unsur hara makro maupun unsur hara mikro. Tanah tidak selalu dapat menyediakan unsur hara yang cukup bagi optimalnya pertumbuhan tanaman. Pemupukan menjadi sangat penting dilakukan agar pertumbuhan tanaman kencur tidak terhambat. jika tanaman kekurangan unsur K maka kadar pati menurun, karbohidrat akan larut dan senyawa N menumpuk. Kendala yang sering dijumpai pada lahan perkebunan karena tingginya tingkat erosi adalah rendahnya tingkat kesuburan tanah yang antara lain dicirikan dengan rendahnr a ketersediaan unsur hara makro seperti kalium (K). Intensitas cahaya matahari yang rendah akan mempengaruhi rendahnya serapan nutrisi karena transpirasi menurun, nutrisi yang diserap melalui aliran massa juga akan menurun sehingga unsur hara dalam tanah harus lebih banyak tersedia, terutama unsur hara kalium. Penelitan dilaksanakan pada bulan Oktober 2020 hingga Mei 2021 yang bertempat di Kebun percobaan Agro Techno Park Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang dengan ketinggian 400 mdpl. Petak utama (main plot) merupakan dua tingkat naungan yaitu tingkat naungan (N25) dan (N50). Anak petak (subplot) terdiri dari 2 aksesi (A1) Kabupaten 1 dan (A2) Kabupaten 2. Anak-anak petak terdiri dari dosis pupuk Kalium dengan empat tingkatan dosis yaitu (K0) Pupuk 0 kg ha-1 K2O; (K120) Pupuk 120 kg ha-1K2O; (K180) Pupuk 180 kg ha-1 K2O; dan (K240) Pupuk 240 kg ha-1 K2O. Adapun parameter yang diamti meliputi: Pengamatan naungan, parameter pertumbuhan tanaman, parameter panen, analisis pertumbuhan tanaman dan analisis kandungan kimia. Hasil penelitian menunjukkan respon terbaik tanaman kencur adalah Naungan 50%, dosis pupuk Kalium yang optimal pada hasil tanaman pada aksesi Nganjuk yaitu 240 kg ha-1 dengan persentase bobot susut sebesar 21,33% pada 28 hari setelah panen, pada akasesi Lumajang yaitu 120 kg ha-1 dengan persentase bobot susut sebesar 22,38% pada 28 hari setelah panen. Hal yang sama terjadi pada kualitas kencur yaitu kandungan EPMS (etil p-metoksisinamat) dimana pada kedua aksesi menunjukkan penanaman pada naungan 50% dan dosis pupuk 240 kg ha-1 kandungan EPMS yang paling tinggi

English Abstract

Kencur is a medicine that lives in tropical and subtropical areas.The use of kencur both in industry and households is not only used as medicine but can also be used as food, drink which is rich in health benefits.Benefits of kencur plants usually come from rhizomes.In general, the kencur rhizome can be divided into 2 parts, namely the large main rhizome and the smaller branch rhizomes. Kencur are widely cultivated in shaded dry land because the kacholam is one of the plants with a good level of tolerance to shade. In addition to the light factor, in the growth stage of kencur plants it also requires adequate nutrition from macro and micro nutrients. Soil does not always provide sufficient nutrients for optimal plant growth. Fertilization is very important to do so that the growth of kencur plants is not hampered. if the plant lacks elemental K, the starch content decreases, carbohydrates will dissolve and N compounds accumulate. A constraint that is often encountered on plantation land due to the high rate of erosion is the low level of soil fertility, which is characterized by, among other things, low availability of macro nutrients such as potassium (K). The low intensity of sunlight will affect the low absorption of nutrients because transpiration decreases, the nutrients absorbed through the mass flow will also decrease so that more nutrients in the soil must be available, especially the nutrient potassium. The research will be carried out from October 2020 to May 2021 at the experimental farm of Agro Techno Park, Faculty of Agriculture, University Brawijaya, Jatikerto Village, Kromengan District, Malang Regency with an altitude of 400 masl.This study used a split split plot design with three replications in accordance with the research plan (Appendix 1). The main plot consists of four levels of shade, namely the level of shade (N25) and (N50) of 50% shade. Subplots consist of 2 accessions (A1) District 1 and (A2) District 2. The sub-plots in the form of potassium fertilizer doses with four levels, namely (K0) fertilizer 0 kg ha-1 K2O; (K120) Fertilizer 120 kg ha-1 K2O; (K180) Fertilizer 180 kg ha-1 K2O; and (K240) Fertilizer 240 kg ha-1 K2O. The parameters which are divided include: observation of shade, plant growth parameters, harvest parameters, plant growth analysis and chemical content analysis. The results showed that the best response of kencur plant was Shade 50%, the optimal dose of Potassium fertilizer on plant yields in Nganjuk accession was 240 kg ha-1 with a percentage of weight loss of 21.33% at 28 days after harvest, in Lumajang accession it was 120 kg. ha-1 with a weight loss percentage of 22.38% at 28 days after harvest. The same thing happened to the quality of kencur, content of EPMS (ethyl p- methoxycinnamate) where in both accessions showed planting in 50% shade and fertilizer dose of 240 kg ha-1 the highest EPMS content

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: 0421040013
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.16 Production efficiency
Divisions: S2/S3 > Magister Bioteknologi Agroindustri, Fakultas Pertanian
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 09 Nov 2022 01:27
Last Modified: 09 Nov 2022 01:27
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196206
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
fathullah zaini.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item