Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera, Lam) Pada Pakan Terhadap Perkembangan Organ Reproduksi, Mekanisme Hormon dan Kinerja Reproduksi Induk Kelinci

Setiasih, - and Prof. Ir. Hendrawan Soetanto, M.Rur.Sc.Ph.D and Dr. Ir. Sri Wahyuningsih, MSi and Dr. Dra. Sri Winarsih, Apt. MSi (2018) Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera, Lam) Pada Pakan Terhadap Perkembangan Organ Reproduksi, Mekanisme Hormon dan Kinerja Reproduksi Induk Kelinci. Doktor thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Daun kelor (Moringa oleifera, Lam) merupakan jenis tanaman yang memiliki banyak memiliki khasiyat untuk reproduksi ternak. Hal ini disebabkan bukan saja karena tingginya kandungan nutrien daun kelor tetapi juga karena senyawa metabolit yang dikandungnya. Fitoestrogen yang berupa isoflavon dan fitosterol merupakan senyawa-senyawa yang terkandung dalam daun kelor. Ekstraksi daun kelor dengan pendekatan senyawa aktif yang dikandungnya akan menghindarkan efek negatif senyawa lain yang tidak diharapkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan ekstrak daun kelor sebagai bahan feed additive yang dapat meningkatkan kinerja reproduksi ternak, dengan mengidentifikasi jenis senyawa fitoestrogen, menguji pengaruh ekstrak daun kelor pada mekanisme hormon, perkembangan organ reproduksi dan penampilan reproduksi induk kelinci. Daun kelor diekstrak menggunakan pelarut yang berbeda yaitu etanol dan campuran etanol : heksan 50:50 (V:V) sehingga didapatkan tiga jenis ekstrak yaitu Ekstrak Etanol Kasar (EKE), Ekstrak Fraksi Hekhan (EFH), Ekstrak Fraksi Etanol (EFE). Dari ketiga jenis ekstrak tersebut kemudian diidentifikasi jenis kandungan senyawa isoflavon dan fitosterol dengan menggunakan LCMS secara kualitatif. Selanjutnya ketiga jenis ekstrak tersebut diuji secara biologis pada ternak kelinci betina dengan perlakuan berupa: EKE setara 10 % dan 20% tepung daun kelor dalam pellet, EFH setara 10 % dan 20% tepung daun kelor dalam pellet dan EFE setara 10 % dan 20% tepung daun kelor dalam pellet. Sebanyak 28 ekor ternak kelinci betina peranakan New Zealand White digunakan dalam penelitian ini dengan masing-masing perlakuan diulang pada 4 ekor ternak. Pemberian pakan diberikan pada 10 hari sebelum ternak dikawinkan, dan setelah ternak melahirkan sampai 21 hari masa laktasi. Hasil identifikasi senyawa isoflavon dan fitosterol secara kualitatif diperoleh hasil bahwa EKE mengandung senyawa isoflavon yaitu daidzein, biochanin A, glicitein dan fitosterol yaitu latosterol, β sitosterol, stigmasterol dan kampesterol. EFH mengandung fitoserol berupa latosterol, β sitosterol, stigmasterol dan kampesterol. EFE mengandung isoflavon berupa daidzein, formononetin, biochanin A, dan glicitein. Hasil uji biologis pemberian tiga macam ekstrak daun kelor yang diberikan melalui pellet dengan dosis yang berbeda menunjukkan bahwa perlakuan tersebut berpengaruh nyata pada kadar total kolesterol, kadar FSH pada 2 jam setelah kawin dan kadar estradiol 2 hari sebelum kawin dan saat laktasi, namun tidak berpengaruh secara nyata pada kadar LH. Tingginya kadar estradiol sebelum kawin diduga menyebabkan peningkatan kesiapan kawin dan angka kebuntingan. Sedangkan peningkatan estradiol saat laktasi berpengaruh pada peningkatan produksi susu. Perlakuan pemberian ekstrak kelor yang diberikan melalui pellet tidak menunjuk perbedaan nyata pada litter size, litter weight, berat lahir anak dan lama kebuntingan. Perlakuan menyebabkan terhambatnya perkembangan folikel dalam ovarium. Namun, perlakuan ini berpengaruh nyata terhadap produksi susu induk melalui peningkatan jumlah sel ephitel sampai 300% serta jumlah alveoli aktif menghasilkan susu (sampai 62,9 %) dan diameter alveoli kelenjar mammae (sampai 49,75%). Adanya peningkatan produksi susu induk mengakibatkan adanya peningkatan pada total berat sapih dan PBBH anak serta penurunan mortalitas anak. Produksi susu dan PBBH anak tertinggi didapatkan dari perlakuan EFH 0.26 % (setara tepung daun kelor 20 % dalam pellet) dan EKE 0.54% (setara tepung daun kelor 10 % dalam pellet). Produksi susu pada perlakuan EFH 0.26% adalah sebesar 128.55 ± 10,11 g/hari dan PBBH anak 12,20± 3,86 g/hari. Produksi susu pada perlakuan EKE 0.54 % adalah 134,7± 5,77 g/hari dan PBBH anak 10.04 ± 0.99 g/hari.

Item Type: Thesis (Doktor)
Identification Number: DIS/636.085/SET/p/2018/061809421
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.08 Specific topics in animal husbandry > 636.085 Feeds and applied nutrition
Divisions: S2/S3 > Doktor Ilmu Ternak, Fakultas Peternakan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 12 Oct 2022 06:31
Last Modified: 14 Oct 2022 03:04
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195619
[thumbnail of Setiasih.pdf] Text
Setiasih.pdf

Download (7MB)

Actions (login required)

View Item View Item