Estimasi Produksi dan Pengembangan Biogas dari Anaerobic Mono-Digestion Limbah Makanan menggunakan PESTLE Analysis (Studi Kasus Desa Tawangsari).

Romadhon, Bobi and Sri Suhartini,, STP, M, Env. Mgt, Ph. D and Danang Triagus Setiyawan, ST, MT (2022) Estimasi Produksi dan Pengembangan Biogas dari Anaerobic Mono-Digestion Limbah Makanan menggunakan PESTLE Analysis (Studi Kasus Desa Tawangsari). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Permintaan energi yang tinggi di Indonesia sebagian besar dipengaruhi oleh populasi negara yang berkembang pesat. Setiap tahun, permintaan konsumsi energi terus meningkat salah satu sektornya adalah energi listrik di Indonesia. Salah satu sumber energi baru terbarukan yang menjadi salah satu fokus bagi pengembangan energi baru terbarukan di Indonesia yaitu bioenergi. Bioenergi dapat diperoleh salah satunya dari biomassa yang akan mendegradasi materi organik untuk menjadi produk seperti biofuel. Limbah Makanan merupakan salah satu biomassa yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi karena mengandung organic matter yang tinggi sehingga mempermudah dalam proses degradasi untuk produksi biogas. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi biogas, mengevaluasi potensi gas metana serta estimasi jumlah energi listrik yang dihasilkan dari limbah makanan / Food Waste (FW). Keberlangsungan potensi pengembangan biogas pada penelitian ini difokuskan pada Desa Tawangsari, Kabupaten Malang dikarenakan desa ini memiliki potensi FW yang mendukung pengembangan bioenergi basis biogas untuk menjadi Desa Mandiri Energi. Hasil penelitian menunjukkan limbah makanan menghasilkan setelah dengan potensi metana spesifik (SMP) tertinggi sebesar 0,574 m3/kgVS. Dengan asumsi 1 ton dapat menghasilkan volume metana 60,93 m3CH4 dan estimasi potensi listrik sebesar 4395,82 kWh yang akan mencukupi kebutuhan listrik >800 rumah dengan kebutuhan harian 5,01 kWh. Berdasarkan hasil PESTLE dan SWOT analysis Desa Tawangsari memiliki faktor kekuatan internal antara lain hasil biogas akan menghemat pengeluaran penggunaan LPG dan listrik, kondisi geografis Desa Tawangsari mendukung untuk lokasi penggunaan pengembangan biogas dan pengembangan biogas akan mengurangi pencemaran lingkungan dan menurunkan emisi karbon. Adapun Peluang Eksternal dalam pengembangan biogas ini yaitu adanya kebijakan pengembangan biogas dan substitusi alternatif LPG, meningkatkan nilai ekonomi masyarakat dan produksi biogas dapat meningkatkan nilai ekonomi masyarakat dan produksi biogas dapat menghasilkan produk baru seperti pupuk organik. Matriks SWOT IE bernilai Internal 2,57 dan Eksternal 3,19 yang menghasilkan output strategi backward integration pada matriks II (grow and build) dengan strategi meningkatkan pengetahuan, trial pengambangan biogas, penyusunan AD/ART BUMDES dan Optimasi serta integrasi limbah makanan Desa Tawangsari.

English Abstract

Indonesia's high energy demand is largely due to the country's rapidly growing population. Every year, the demand for energy consumption continues to increase, one of which is electrical energy in Indonesia. One of the new Renewable energy sources that is one of the focuses for developing new Renewable energy in Indonesia is bioenergy. One of the bioenergy sources is biomass, which degrades organic matter to become biofuels. Food Waste (FW) is one of the biomass that can be used as an energy source because it contains high organic matter to facilitate the degradation process for biogas production. This study aims to determine the potential of biogas, determine the potential of methane gas, and estimate the amount of electrical energy generated from FW. This study uses a completely randomized design with three types of feedstock, namely Blank, cellulose, and untreated FW with three replications under anaerobic conditions for 28 days. The sustainability of the potential for biogas development in this research focuses on Tawangsari Village, Malang Regency, due to its FW availability that supports the development of biogas based on biogas bioenergy to become an Energy Independent Village. The results showed that Food Waste produced after with the highest Specific Methane Potential (SMP) of 0.57 m3/kgVS. Assuming 1 ton can produce methane volume of 60.93 m3CH4 and an estimated electricity potential of 4395.82 kWh which will meet the electricity needs of >800 houses with a daily requirement of 5.01 kWH. Based on the results of PESTLE and SWOT analysis, Tawangsari Village has internal strength factors, including biogas yields that will save expenditure on LPG and electricity usage, and the geographical condition of Tawangsari Village supports the location of biogas development and biogas development will reduce environmental pollution and reduce carbon emissions. The external opportunities in biogas development are the existence of biogas development policies and alternative LPG substitution, increasing the economic value of the community, and biogas production can increase the community's economic value and biogas production can produce new products such as organic fertilizer. The SWOT IE matrix has an Internal value of 2.57 and an External 3.19 which results in a backward integration strategy output in matrix II (grow and build) with a strategy of increasing knowledge, biogas development trials, drafting AD/ART BUMDES, and Optimization and integration of food waste in Tawangsari Village.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0522100147
Uncontrolled Keywords: Biogas, BMP test, Food Waste, PESTLE Analysis, SWOT Analysis,Biogas, BMP test, Limbah Makanan, PESTLE Analysis, SWOT Analysis.
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.16 Production efficiency
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Industri Pertanian
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 28 Sep 2022 07:05
Last Modified: 28 Sep 2022 07:05
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195083
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Bobi Romadhon.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item